32

2.8K 218 3
                                    

"Mingyu bisa kita bicara sebentar?" Seungcheol menyela pembicaraan antara Mingyu dan Wonwoo saat ini.

Mingyu mengelus punggung Wonwoo sembari berpamitan, Seungcheol membawa Mingyu ke halaman belakang.

"Ada apa?" tanya Mingyu.

"Mulai sekarang, aku mau kau juga turut memperhatikan sekitarmu Gyu. Aku takut kejadian kemarin terulang kembali" ucap Seungcheol.

"Maksudmu seseorang akan mengkhianatiku lagi?" tanya Mingyu.

Seungcheol mengangguk, "Benar, karena aku dapat kabar dari Hansol kalau handphonemu diretas. Maka dari itu aku membuangnya, para konglomerat kotor itu sedang mengincarmu Gyu"

"Astaga aku baru sadar kalau handphoneku tidak ada" ucap Mingyu yang merogoh sakunya.

"Gyu, aku takut mansionmu diserang lagi. Kekhawatiranku bertambah karena ada Wonwoo dan Minwoo juga disini" lanjut Seungcheol.

"Konglomerat barisan si Kim Junmyeon itu?" tanya Mingyu dengan smirknya.

Seungcheol lagi lagi mengangguk.

"Apa dia marah karena aku menjebloskannya ke penjara? Astaga seharusnya dia bersyukur aku tidak membunuhnya" Mingyu menggaruk keningnya.

"Aku ingin kau memperketat keamananmu dan keluargamu, entah kapan mereka akan menyerangmu. Aku takut mereka menargetkan anakmu dan juga Wonwoo" ucap Seungcheol.

"Aku tidak mau bersembunyi, besok aku akan mendatangi mereka"

"Mingyu! Dengarkan aku, okay kalau kau mau mendatangi mereka. Tapi jangan sendiri" ucap Seungcheol.

"Aku akan menangani mereka sendiri"

"Gyu! They got weapons, okay? Mereka juga tidak sendirian, so take us with you okay? We fight together" ucap Seungcheol.

"Jisoo dan Seokmin sudah memiliki Minsoo, Soonyoung dan Jihoon juga sudah memiliki Jisoon. Aku tidak bisa membawa mereka, apalagi kau. Jeonghan sedang hamil bukan? Jadi jangan ikut campur"

"Dan kau juga memiliki Minwoo"

Mingyu terdiam, pandangannya tidak bisa lepas dari anaknya yang sedang berlarian di halaman bersama Jisoon.

"Kalau kau tidak mau melibatkan kita hanya karena kau takut kehilangan kita, kita pun sama Gyu. Kita tidak mau kehilangan dirimu"

-🥀-

"Mingyu"

Wonwoo menghampiri Mingyu yang sedari tadi murung di ruang kerjanya.

Sengaja Wonwoo memakai kemeja yang kebesaran dan hanya memakai celana dalam. Ya, ia hendak menghibur suaminya yang terlihat frustasi.

Mingyu menyambut Wonwoo dengan tangan terbuka, Wonwoo duduk di pangkuannya dan Mingyu memeluk pinggang Wonwoo.

"Kenapa kau memakai baju seperti ini?" tanya Mingyu menatap Wonwoo dengan tatapan lembutnya.

"Aku hanya ingin menghiburmu" jawab Wonwoo.

Mingyu tersenyum, "Kau tidak kedinginan?"

"Dingin, tapi kalau kau menyentuhku aku pasti kepanasan" kekeh Wonwoo.

"Hahaha lihat sekarang siapa yang nakal" ucap Mingyu.

Wonwoo memeluk Mingyu, "Apa ada sesuatu yang membuatmu stress?"

Mingyu menaruh kepalanya di bahu Wonwoo, mencoba menenangkan dirinya dengan aroma tubuh Wonwoo.

"Tidak ada sayang"

"Mingyu, kita kan sudah berjanji untuk terbuka satu sama lain"

"Tidak sekarang, biarkan aku menyelesaikannya dulu baru aku menceritakannya padamu" ucap Mingyu.

"Are you sure?" tanya Wonwoo.

Mingyu mengangguk, "Yes baby"

"So daddy, wanna play with me?"

"Wonwoo? Kau belajar darimana kata kata itu?"

"Jihoon, katanya kalau mau menghibur Mingyu pakai kata daddy sama baby aja?"

"Astaga"











To be continue

Truth ; Meanie✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang