ꉂ ⫹⫺ꜛ acceptance (n.)
⌗。 willingness to tolerate a difficult or unpleasant situation.
⌗。 it’ll be okay, Jaemin tells himself.
⌗。 it’s going to be alright, eventually.
────────────── ・ ・ ・ ・ ⓙ✦Minggu-minggu berikutnya, Jaemin mulai mengunjungi Renjun lagi. Sedikit perbedaan, Renjun jadi lebih sering bicara sekarang (meskipun sebelumnya dia selalu bicara) Jaemin mendengarkan ceritanya selama yang dia butuhkan. Dia yakin dia mendengar setiap detail cerita kehidupan Renjun.
Meskipun begitu, baginya itu tidaklah cukup, Jaemin ingin mendengar semuanya, ia ingin terus mendengar Renjun berbicara. Ia berjanji akan mendengarkannya dengan baik, Jaemin juga berjanji jika ia tidak akan bosan meskipun Renjun harus mengulang-ulang ceritanya.
Jaemin hanya terus ingin mendengar suara Renjun sampai akhirnya Renjun akan berhenti bicara. Sampai saat itu datang, Jaemin hanya ingin terus mendengarnya.
Ada saat-saat ketika Renjun tiba-tiba terdiam, dan saat itu Jaemin akan menggantikannya bercerita dengan cerita konyolnya sendiri, yang mana akan membawa kembali Renjun ke dalam dirinya yang selalu aktif dan banyak bicara. Hal itu memang tidak sering terjadi, tetapi mengingat jika selama ini yang dilakukan Jaemin hanya mendengarkan, membuat Jaemin masih memiliki banyak cerita untuk diceritakan saat itu terjadi.
Ada kalanya mereka berdua menolak untuk mengakui betapa buruknya kondisi Renjun. Renjun mendapatkan kacamata lagi karena penglihatannya yang semakin memburuk. Jaemin bahkan di buat terkejut saat pertama kali melihatnya. Dan baru-baru ini Renjun juga mendapat alat bantu dengar. Juga dia hanya bisa menghabiskan waktunya dengan berbaring di ranjangnya.
Karena kedua tangannya yang sudah tidak bisa di gerakan, terkadang Jaemin akan membacakan manga untuk Renjun.
Meskipun begitu, senyuman tidak pernah lepas dari wajahnya setiap kali Jaemin memasuki ruangannya. Belakangan ini Renjun sering tersedak di depan Jaemin, dia bahkan tidak sadarkan diri selama dua hari dan Jaemin selalu ada di sisinya untuk mendukung dan membantunya.
Nilai Jaemin menurun dengan drastis, karena dia terlalu sibuk berbicara dengan Renjun dan dia tidak peduli dengan semua itu. Setiap datang, Jaemin selalu membawa banyak makanan, juga barang-barang kesukaan Renjun. Jaemin menikmati waktunya yang ia habiskan bersama Renjun di rumah sakit, semua itu terekam jelas di otaknya. Ketika Renjun berbicara, tertawa, makan, semuanya. Jaemin merekam semuanya di dalam kepalanya.
Setiap hari Jaemin semakin jatuh pada Renjun. Meskipun begitu ia tidak akan pernah menarik diri, tidak saat dia merasa sebahagia ini bersama dengan Renjun. Jaemin tidak terlalu terikat, katanya pada dirinya sendiri 一dia hanya membiarkan Renjun menikmati sisa waktunya bersama dengannya. Renjun tidak diijinkan meninggalkan rumah sakit lagi, itu adalah perintah dokter, jadi Jaemin membawakan semuanya yang dibutuhkan oleh Renjun. Entah itu makanan, pakaian, manga, film, atau apapun yang Renjun butuhkan.
Jaemin hanya mencoba untuk melukis dunianya dengan warna-warna cerah dan senyuman, dengan semua kenangan menyenangkan dan semua yang tersisa di dalam dirinya.
Ketika Jaemin tidak bisa datang kerumah sakit, dia akan berbicara dengan Renjun di telepon sampai matahari terbit, dengan bantuan perawat yang membantu Renjun menjawab panggilannya tentu saja. Hal itu membuat dirinya selalu tertidur di dalam kelas.
Seulgi menyuruhnya berjanji bahwa Jaemin akan baik-baik saja dan merawat dirinya sendiri. Dan Jaemin mengatakan bahwa dia tentu akan merawat dirinya sendiri, karena kapanpun dia bersama Renjun dia merasa bahagia. Dan Seulgi hanya ingin dia merasa bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
[三]Everything Stays | Jaemren✔
Fanfiction[Complete] •Everything stays (but it still changes) Jaemin bertemu dengan Renjun di ruangan 208, ruangan dimana ibunya menghembuskan napas terakhirnya. WARN⚠ 📎 Content Boys Love 📎 Alternative Universe 📎 Out of Character 📎 Typo(s) 📎 Etc. REMA...