7: Seoyun Meets Her Crush

118 17 0
                                    

"Kamu naik bus?" ucap Haruto ketika ia dan Seoyun sudah selesai bekerja part-time.

"Iya, kamu?"

"Sama. Kalau begitu bareng saja ke halte," ucap Haruto yang mendului berjalan Seoyun. Seoyun pun akhirnya sedikit berlari agar bisa berjalan sejajar dengan Haruto.

"Haruto─"

"Apa?"

"Kamu tidak semenyeramkan yang diperbincangkan orang,"

Haruto terdiam sejenak mendengar ucapan Seoyun.

"Menurutmu aku bagaimana?"

"Dari aura memang sangat menyeramkan. Tetapi begitu melihatmu bersama teman-temanmu, kamu terlihat sangat berbeda. Kamu terlihat bersahabat. Apalagi ketika tadi kamu berbicara dengan Jeongwoo."

Syukurlah, Seoyun tidak takut padaku, batin Haruto.

"Oh iya, sebenarnya ada yang mau aku tanyakan padamu,"

"Apa?"

Sepertinya dia tidak suka jika aku langsung menyinggung sahabatnya. Tadi saja dia langsung jutek ketika aku menyebut nama Jeongwoo, batin Seoyun.

"Mau tanya atau tidak?" tanya Haruto sekali lagi.

"Aku minta saran," ucap Seoyun. "Seandainya teman dekatmu suka dengan wanita berumur. Bagaimana menurutmu?"

"Definisi berumur darimu berapa?" tanya Haruto.

"30 tahun-an mungkin," ucap Seoyun.

Haruto terdiam sejenak, "Kalau 30-an berarti beda usia dengan kita 13 tahunan. Tidak terlampau jauh juga," ucap Haruto santai.

Seoyun langsung menghentikan langkahnya.

"Kamu kenapa?" ucap Haruto bingung karena gadis tersebut tiba-tiba terdiam.

"Kamu merestui jika temanmu berkencan dengan wanita 30 tahun?" ucap Seoyun sekali lagi.

"Jika memang wanita itu benar-benar mencintai temanku dan temanku mencintainya juga, tak jadi masalah. Bagiku yang terpenting perasaan temanku," ucap Haruto santai.

Sepertinya rumor itu memang benar, batin Seoyun sambil melanjutkan langkahnya ke halte bus.

.

.

.

Di sepanjang perjalanan, Seoyun hanya terdiam. Haruto cukup heran akan sikap gadis itu tetapi tidak mengganggunya. Sampai Seoyun turun di halte tujuannya, Haruto tidak ada keinginan sedikitpun mengorek lebih dalam akan perubahan sikap Seoyun.



Apa tidak masalah mengencani wanita lebih tua?

Kalau wanita itu ternyata punya suami bagaimana?

Lalu suami wanita itu melabrak ke café kami?

Membawa gangster dan memukuli bosku yang manis itu?

Aku tidak bisa bayangkan hal itu terjadi



Sepanjang jalan, Seoyun memikirkan nasib Jeongwoo hingga membuatnya frustasi. Ia pun mengacak-acak rambutnya kesal tanpa menyadari bahwa ada seorang pemuda yang memperhatikannya.

"Sepertinya kamu memang berbeban berat ya," ucap seorang pemuda yang hampir ditabrak oleh Seoyun.

Seoyun memperhatikan lekat-lekat pemuda tersebut. Kemeja jins berwarna biru muda dengan gelang dan celana hitam. Ia lagi-lagi tersenyum.

Seoyun, sepertinya kamu akan pingsan disini, batin Seoyun.

"Apanya yang berbeban berat? Aku hanya memikirkan nasib seseorang," ucap Seoyun sambil berusaha menyembunyikan wajahnya yang semerah tomat.

"Syukurlah. Setidaknya kamu sudah punya waktu untuk memikirkan orang lain dan tidak meratapi diri sendiri lagi," ucap pemuda itu sambil berlalu.

"Jaehyuk─" teriak Seoyun sehingga pemuda itu menoleh.

"Aku tahu namamu dari sahabatku, Miyoung. Apa kamu ingin ke minimarket lagi?" tanya Seoyun.

"Kenapa? Kamu mau ke minimarket?" ucap Jaehyuk.

"Kalau aku bilang mau, kamu mau ikutan?" ucap Seoyun.

"Hem─ boleh saja."

Seoyun pun langsung tersenyum sambil menyuruh Jaehyuk mengikutinya. Jaehyuk hanya tersenyum kecil melihat tingkah gadis tersebut.

.

.

.

"Ayo kita minum di taman dekat sini saja," ucap Seoyun sambil mengajak Jaehyuk membawa minuman ke taman dekat minimarket. Jaehyuk hanya mengikuti arahan Seoyun.

"Ayo duduk sini," ucap Seoyun sambil menunjukkan ayunan kosong di sampingnya. Jaehyuk pun menuruti keinginan Seoyun.

"Aku ingin bertanya padamu," ucap Seoyun dimana Jaehyuk pun mendengarkan dengan serius.

"Seandainya─ seandainya saja─ sahabatmu berkencan dengan wanita 30 tahun, bagaimana reaksimu?" tanya Seoyun.

"Wah, aku tidak pernah membayangkannya," ucap Jaehyuk.

Jaehyuk sepertinya tidak tahu. Apa Jeongwoo hanya cerita pada Haruto? Kalau mereka memang berteman baik, kenapa hanya salah satu sahabat yang tahu? batin Seoyun.

"Tapi seandainya hal itu terjadi, aku akan mendukung."

Seoyun langsung menganga seketika. Mereka benar-benar kumpulan pemuda tampan yang aneh, batin Seoyun.

"Kalau hal itu pasti terjadi?"

"Aku akan dukung. Yang terpenting adalah perasaan sahabatku," ucap Jaehyuk tegas.

Mereka benar-benar satu paham. Pasti itu yang membuat mereka berteman baik, batin Seoyun.

"Apa orang yang kamu kenal berkencan dengan wanita yang lebih tua? Karena itu kamu seperti orang gila tadi?" tanya Jaehyuk.

Seoyun hanya tertawa sambil meminum cola yang dibelinya.

"Aku hanya heran. Dia adalah pria yang tampan, kaya, baik pula, tapi kenapa memilih wanita yang jauh sekali dari umurnya? Apa ratusan gadis di Korea sepantaran dirinya tidak ada yang cocok? Jika dia mengumumkan menginginkan pacar, pasti akan banyak gadis yang mengantri dan dia tinggal pilih," ucap Seoyun kembali.

"Kamu suka sama pria tersebut?" ucap Jaehyuk lembut.

Seoyun langsung menatap Jaehyuk dan mengalihkan pandangan ke tempat lain, "Tidak. Karena aku sudah menyukai seseorang."

Jaehyuk pun meminum susu pisang yang dibelinya, "Semoga kamu bisa mendapatkan pria itu."

Apa aku bermimpi untuk bisa mendapatkanmu, Jaehyuk? batin Seoyun sambil menatap Jaehyuk yang fokus dengan susu pisang-nya.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Next Chapter:

Apa ini yang dimaksud Seoyun waktu itu? batin Haruto.

[Watanabe Haruto - Treasure] The Life of Second LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang