Bonus Chapter: The new life of (Second) Lead

150 15 2
                                    

Haruto menatap layar laptop yang menampilkan wajah seluruh tiga sahabatnya.

"Sahabat-sahabat yang sangat kucintai─" teriak Junkyu yang membuat Jaehyuk, Jeongwoo dan Haruto secara berbarengan melepas salah satu sisi earphone yang mereka gunakan.

"Kamu ingin membuat gendang telingaku pecah, hah?" ucap Jeongwoo kesal dan Haruto serta Jaehyuk mencoba menampilkan gestur tangan untuk isyarat bagi Jeongwoo agar bisa meredam amarahnya.

Junkyu tertawa puas melihat wajah kesal Jeongwoo.

"Kalau tidak online, sudah kucekik kamu, Kyu," tambah Jeongwoo yang semakin membuat tawa Junkyu keras.

"Haruto gimana kabarnya di Jepang? Hari ini orientasi kampus?" tanya Jaehyuk mengalihkan pertengkaran Junkyu dan Jeongwoo.

"Karena sudah lama di Korea, aku jadi canggung saat di Jepang," ucap Haruto sambil tertawa kecil. Setelah mereka lulus dari SMA, Haruto melanjutkan kuliah di Jepang sedangkan yang sahabat-sahabatnya yang lain tetap di Korea.

"Bisa kupahami sih. Tapi pasti kamu akan cepat terbiasa, karena kamu sudah ada pengalaman di Jepang," ucap Jaehyuk yang dibalas anggukan kepala oleh Haruto.

"Gadis Jepang cantik-cantik kan, To? Mulai cari-cari gebetan disana biar kamu bisa cepat move-on," ucap Junkyu tanpa filter yang membuat Jeongwoo ingin sekali menutup mulutnya dengan lakban.

"Aku jadi merasa tidak enak," ucap Jaehyuk. Perlu diingat, orang yang membuat Haruto gagal move-on adalah orang yang menjadi pacar Jaehyuk sekarang.

"Tidak apa-apa, Jae. Santai saja," ucap Haruto.

"Santai-santai padahal hati menangis," ucap Junkyu dan Haruto ingin melemparnya dengan bantal, tetapi sayangnya mereka online bukan offline.

"Oh iya. Aku dapat info Ningning satu jurusan denganmu ya, Wo," ucap Junkyu menggoda.

"Tolong jangan bahas dia astaga," ucap Jeongwoo yang langsung badmood.

"Jangan gitu, Wo. Bisa jadi memang jodohmu," ucap Jaehyuk.

"Jangan ikut-ikutan menyebalkan macam Junkyu, Jae," ucap Jeongwoo kesal.

"Gimana sejurusan dengan Ningning? Cerita dong, Wo," ucap Junkyu penasaran.

"Anak itu semakin menggila," cerita Jeongwoo, "Ketika ditanya kakak kelas mengapa dia masuk jurusanku, dengan semangat dia mengatakan ingin satu jurusan dengan orang yang dicintainya bernama Park Jeongwoo."

Semua langsung tertawa puas mendengarnya. Bahkan air mata Jaehyuk hampir menetes karena terlalu bersemangat tertawa.

"Tapi aku sungguh heran bagaimana ia bisa tahu aku ingin jurusan tersebut?" ucap Jeongwoo.

"Kamu kan Kyu yang membocorkannya?" ucap Jeongwoo kembali yang langsung dibalas tawa keras dari Junkyu.

"Buka hati, Wo," ucap Haruto yang langsung dibalas tatapan tajam dari Jeongwoo.

"Ngga usah ikut campur, Watanabe," ucap Jeongwoo.

"Hidupku pasti akan susah setelah ini," ucap Jeongwoo lesu.

"Jangan terlalu dipikirkan. Bisa jadi yang kamu anggap menyusahkan akan menjadi manis nantinya," ucap Jaehyuk.

"Ucapan yang sudah taken emang beda ya," ledek Junkyu yang langsung dibalas tatapan kesal dari Jaehyuk.

"Seoyun bagaimana, Jae?" ucap Haruto yang langsung membuat terdiam semuanya.

"Ada apa?" tanya Haruto heran.

"Kamu serius menanyakan itu? Nanti semakin gagal move on," ucap Junkyu

"Astaga, Kyu. Aku sudah move on dari Seoyun, seriusan," ucap Haruto kesal.

"Seoyun baik-baik saja kok, To. Tapi karena kami beda kampus dan sepertinya Seoyun banyak ikut kegiatan, jadi kami memang jarang ketemu. Dia sering sekali menceritakan kebersamaan bersamamu. Makasih sudah menjadi teman yang baik bagi Seoyun," ucap Jaehyuk.

Haruto pun tersenyum.

"Udah larut malam nih. Kita akhiri saja ya meeting-nya. Besok aku ada kelas pagi," ucap Jeongwoo.

"Oh iya, sebelum leave, aku mohon doanya ya. YG mau bikin acara survival untuk bentuk grup baru dan semoga aku dan Mashiho lolos," ucap Junkyu.

"Aku yakin banget kok Kyu kamu dan Mashiho akan masuk. Yang penting kamu percaya diri," ucap Jeongwoo.

"Setuju sama Jeongwoo," ucap Haruto.

"Aku juga," ucap Jaehyuk.

"Haruto dan Jaehyuk benar-benar cuman ngikut. Makasih ya Wo atas semangatnya," ucap Junkyu.

"Kapan memang survivalnya? Ditayangkan di TV?" tanya Jaehyuk.

"Belum tahu. Akan kuberitahu jika sudah ada info," ucap Junkyu.

"Keinginan Junkyu untuk segrup dengan Mashiho bakal terkabul sebentar lagi," goda Haruto.

"Semoga ya semoga," ucap Junkyu berharap.

"Ok, aku end meeting ya semuanya," ucap Jeongwoo yang merupakan host meeting dari pertemuan mereka tersebut.

Semua membentuk gestur melambai tangan untuk mengucapkan perpisahan.

.

.

.

Haruto yang memasuki kelas pertamanya, memilih untuk duduk di pojok belakang. Haruto memang sangat suka duduk belakang dan bukan tipe orang yang suka berbaur.

Ia mendengar bisik-bisik dari para gadis di kelas yang membicarakannya.

Tidak mau sombong, tapi dari pandangan sekilas Haruto, ia temasuk dalam pemuda dengan wajah diatas rata-rata di kelas tersebut.

Tiba-tiba, Haruto melihat seseorang yang meletakkan buku di meja sebelahnya yang kosong.

"Benar seperti ucapan Seoyun, kamu memang suka duduk di belakang ya," ucap pemilik buku tersebut yang langsung menarik perhatian Haruto.

Haruto pun memandang orang tersebut dan melihat seorang gadis yang tersenyum manis padanya.

Senyumannya.

"Jangan memasang tampang terkejut begitu, To. Seolah-olah kita bukan orang yang saling kenal," ucap Hwayoung, sang pemilik buku, sambil duduk di samping Haruto.

Haruto ingin bertanya lebih mengenai alasan keberadaan Hwayoung di Jepang, akan tetapi terurung akibat kedatangan dosen kelas mereka.

Hwayoung benar-benar fokus dalam mendengarkan setiap penjelasan dosen mereka, sedangkan Haruto memandangnya lekat-lekat.

Mengapa hatiku mulai berdebar, pikir Haruto dan ia pun memilih fokus pada pelajaran untuk menghilangkan debaran hatinya tersebut.

--------------------------------------------END------------------------------------------

🎉 Kamu telah selesai membaca [Watanabe Haruto - Treasure] The Life of Second Lead 🎉
[Watanabe Haruto - Treasure] The Life of Second LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang