Kenyataan mengenai perasaan Seoyun membuat Haruto menjadi tidak bersemangat. Dan perubahan ini tertangkap oleh teman-temannya.
"Haruto, kamu tidak kenapa-napa?" ucap Junkyu khawatir.
"Apa kerja di cafeku berat?" tanya Jeongwoo.
"Tidak kok, tenang saja. Kalian tidak perlu khawatir," ucap Haruto.
"Kamu bisa cerita ke kami jika ada masalah. Banyak kepala lebih cepat menyelesaikan masalah dibandingkan satu kepala," ucap Jaehyuk.
Sayangnya aku tidak bisa menceritakan ini, terutama padamu, Jae, batin Haruto.
"Oh iya mau karaokean bersama ngga malam ini?" ucap Junkyu.
"Malas, ujung-ujungnya pasti aku doang yang disuruh nyanyi," ucap Jeongwoo kesal.
"Ayolah, Wo. Suaramu itu enak banget, jadi sudah sepantasnya kalau kamu nyanyi paling banyak," ucap Junkyu merajuk.
"Mau karaokean di rumah siapa?" ucap Jaehyuk.
Perlu dipahami, ajakan Junkyu untuk karaoke artinya karaoke di rumah salah satu dari mereka, bukan di tempat karaoke biasa. Baik Jeongwoo, Junkyu maupun Jaehyuk punya studio karaoke sendiri di rumah mereka masing-masing.
"Rumah Jeongwoo saja bagaimana?" ucap Junkyu.
"Boleh saja. Eomma ada dinas luar kota, rumahku kosong," ucap Jeongwoo.
Junkyu langsung bersorak bahagia dimana Jaehyuk dan Haruto hanya bisa menggelengkan kepala.
.
.
.
Malam harinya, mereka semua sudah berkumpul di rumah Jeongwoo, tepatnya di ruang karaoke Jeongwoo. Saat ini mereka sedang memilih lagu untuk dinyanyikan.
"Jeongwoo sama Haruto aku pilihkan lagu Stack It Up," ucap Junkyu.
"Jeongwoo nyanyi solo lagu Me After You"
"Jeongwoo sama Jaehyuk duet My Type,"
"Jeongwoo─"
"Junkyu, stop. Kenapa list lagunya aku semua yang nyanyi!!!!" omel Jeongwoo kesal.
"Junkyu itu fans fanatikmu,Wo," ucap Jaehyuk sampai tertawa kecil.
"Tapi yang trainee itu Junkyu, seharusnya dia yang banyak nyanyi," omel Jeongwoo.
"Ayolah, Wo. Aku suka banget denger suaramu," ucap Junkyu sambil memasang tampang memelas.
"Suaramu bagus. Sudah sepantasnya kamu yang banyak nyanyi," ucap Haruto.
"Gimana kalau Jeongwoo konser saja? Jeongwoo marathon menyanyikan beberapa lagu," ucap Jaehyuk.
Haruto dan Junkyu langsung mengacungkan jempol dimana Jeongwoo menepok jidatnya menghadapi kawan-kawannya yang suka membuatnya menderita ini.
"Baiklah aku akan menyanyi 3 lagu sekaligus. Tapi aku yang pilih sendiri lagunya," ucap Jeongwoo sambil melihat list lagu.
"Yang pertama. Falling You," ucap Jeongwoo.
Jeongwoo kemudian menyanyikan lagu itu dengan suara angelic-nya. Sepanjang lagu, Junkyu melambaikan tangan mengikuti alunan suara Jeongwoo. Jaehyuk serius merekam. Haruto bersandar pada sofa sambil menghayati lagu tersebut.
"Lagu kedua. To My One and Only You," ucap Jeongwoo.
Kenapa lagu-lagu yang dinyanyikan Jeongwoo mengena semua, batin Haruto.
Di saat Jeongwoo asik berkonser, Haruto mendengar dengan seksama sambil memperhatikan Jaehyuk lekat-lekat.
Aku iri padamu, Jae, batin Haruto.
.
.
.
Rencana awal 1 jam berkaraoke bersama malah melebar menjadi 3 jam non-stop. Keempat pemuda tersebut kelelahan dan kehabisan suara, terutama Jeongwoo. Untuk malam ini, tanpa ada persiapan, akhirnya mereka menginap bersama di rumah Jeongwoo.
Keempat pemuda tersebut tidur berjejar di kasur yang sudah disiapkan asisten rumah tanggan Jeongwoo. Kondisi tidur mereka benar-benar kacau. Kaki Jeongwoo menindih perut Junkyu dan kepalanya berada pada paha Jaehyuk. Junkyu yang tanpa permisi menyandarkan kepalanya di bahu Haruto, sedangkan kaki Haruto mengapit salah satu kaki Junkyu. Posisi mereka tetap bertahan sampai ketika Haruto terbangun dari tidurnya.
"Eh, kenapa Jaehyuk tidak ada?" batin Haruto ketika menyadari hanya mereka bertiga di kamar Jeongwoo.
Dengan penuh kehati-hatian, Haruto menggeser tubuh Junkyu dan keluar dari kamar tersebut. Haruto mencoba mnyusuri rumah Jeongwoo yang sudah sepi dan menangkap seseorang yang duduk di ruang keluarga Jeongwoo.
"Jaehyuk─" ucap Haruto dimana sang empunya nama menoleh sambil membetulkan kacamatanya. Di tangan Jaehyuk tergenggam buku, sehingga dapat disimpulkan anak ini sedang belajar.
"Kamu tidak lelah belajar?" ucap Haruto sambil memposisikan dirinya duduk di sebelah Jaehyuk.
"Aku gampang insomnia, sehingga daripada tidak melakukan apa-apa, lebih baik aku belajar," ucap Jaehyuk sambil kembali fokus pada bukunya.
"Jae─ bolehkah aku bertanya sesuatu?" ucap Haruto.
Jaehyuk mengangguk sambil memandang Haruto.
"Apa ada anak di sekolah kita yang menarik perhatianmu?" ucap Haruto. Entah kenapa, pertanyaan itu terlintas di pikirannya begitu melihat Jaehyuk.
"Kalian bertiga yang menarik bagiku," ucap Jaehyuk.
Sepertinya pertanyaanku yang salah, batin Haruto.
"Oh iya, ada satu anak lagi yang menarik," ucap Jaehyuk.
"Siapa─"
"Dia selalu bersama teman seagensi Junkyu. Kalau aku tidak salah namanya Seoyun," ucap Jaehyuk.
Apakah masih ada harapan untukku? batin Haruto.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Next Chapter:
"Kasihan sekali─ sangat sulit untuk melupakan orang yang dicintai. Dia suka pada orang yang salah," ucap Junkyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Watanabe Haruto - Treasure] The Life of Second Lead
Fanfiction**Completed** Menjadi tampan tidak selalu membuatmu mendapatkan segala yang kamu inginkan. Watanabe Haruto, murid pindahan asal Jepang, menyukai seorang gadis di sekolahnya. Sayangnya, gadis tersebut malah menyukai teman satu grupnya. Bagaimanakah H...