26: Realize my Status

67 13 0
                                    

Ketika Haruto sudah sampai di depan pintu kelasnya, seperti biasa ia menangkap aura ketakutan dari para siswa siswi di kelas tersebut. Haruto yang sudah terbiasa, tidak pernah mengubris hal tersebut dan ia menangkap Seoyun yang sudah duduk manis di bangkunya.

Ketika Haruto sekedar ingin menyapa Seoyun, ia melihat Seoyun yang tiba-tiba berdiri dan keluar dari kelas.

Ada apa dengan Seoyun? batin Haruto dalam hati.

Di lain sisi, Seoyun berjalan tak tentu arah sambil menggigit kukunya. Ia masih teringat akan perkataan Miyoung padanya.

Mengapa Haruto memberikan pesan yang mendalam seperti itu melalui lukisannya?

Untuk apa ia ingin melindungiku?

Wajarkah seorang lelaki ingin melindungi teman perempuannya jika mereka hanya benar-benar sebatas teman?

Lalu juga mengapa ia bersikap baik hanya padaku? Kenapa dengan anak-anak perempuan lain tidak seperti itu?

Dengan begitu banyaknya pikiran dalam benar Seoyun, ia tidak sadar jika hampir menabrak seseorang.

"Sudah berapa kali kamu ingin menabrakku, Seoyun?" ucap Jaehyuk, pria yang hampir ingin ditabraknya tersebut.

Seoyun menatap lekat-lekat ke arah Jaehyuk.



Gadis itu benar-benar sangat beruntung.

Apa yang sudah ia lakukan di masa lalu hingga bisa menjadi kekasih Jaehyuk?

Apa dia punya ilmu hitam untuk menggaet Jaehyuk?



Ucapan dari berbagai siswa siswi yang berjalan di sekitar mereka tertangkap di telinga Seoyun.

Jaehyuk lantas menutup telinga Seoyun dengan kedua telapak tangannya, "Jangan pernah risaukan apa yang dikatakan orang lain."

Seoyun tersenyum dengan perhatian kecil dari Jaehyuk tersebut.

"Mau membolos kelas bersama? Sepertinya kamu dalam kondisi tidak ingin belajar sekarang," ucap Jaehyuk spontan.

Seoyun membulatkan matanya, "Bagaimana bisa pemuda pintar mengajak bolos?" ucapnya polos.

Jaehyuk pun tertawa, "Pemuda pintar juga manusia, Seoyun."

Seoyun lantas menganggukkan kepala dan Jaehyuk pun menggandengnya. Setiap siswi yang melihat tersebut sangat shock hingga ada yang hampir pingsan.

Seoyun yang pasrah dibawa oleh Jaehyuk, sungguh terkejut karena mereka sedang ada di parkiran sekolah.

"Kita mau keluar sekolah?" ucap Seoyun terkejut.

"Bolos di dalam sekolah itu kurang menarik," ucap Jaehyuk santai sambil membukakan pintu mobilnya dan mempersilahkan Seoyun untuk masuk.

Seoyun pun masuk ke dalam mobil dan mereka pun keluar sekolah bersama.

"Kamu ada ide kita akan kemana?" ucap Seoyun di dalam perjalanan mereka.

"Tenng saja. Kamu hanya perlu mengikutiku hari ini," ucap Jaehyuk dan Seoyun menganggukkan kepalanya.

Di lain tempat, Haruto menatap bangku kosong Seoyun.

Kemana anak ini pergi? batin Haruto dengan perasaan yang cemas. Bahkan sampai bel pelajaran berbunyi, Seoyun tidak terlihat batang hidungnya.

Haruto secara reflek keluar dari kelas dan menuju tempat-tempat yang mungkin didatangi Seoyun. Ia tidak peduli jika harus telat masuk pelajaran untuk hari ini.

Kamar mandi perempuan tidak ada.

Ruang UKS tidak ada.

Bahkan perpustakaan juga tidak ada.

Apa Seoyun baik-baik saja? batin Haruto dengan cemas dan tanpa ia sadari, ada seseorang yang menahan tangannya untuk pergi.

"Jeongwoo─ kenapa kamu disini?" ucap Haruto bingung melihat Jeongwoo yang menahannya.

"Aku diminta mengambil barang oleh guru dan melihatmu berjalan seperti orang linglung, di tengah JAM PELAJARAN," ucap Jeongwoo sambil menekan kata jam pelajaran, untuk menyiratkan bahwa si Haruto sedang membolos.

"Aku sebenarnya tidak ingin membolos tetapi─"

Jeongwoo memandangnya dengan tatapan butuh jawaban segera.

"Seoyun belum balik ke kelas," ucap Haruto.

"Anak itu membolos dengan Jaehyuk, untuk apa kamu cari?" ucap Jeongwoo datar.

Haruto membulatkan matanya kaget.

Jeongwoo menunjukkan pesan pribadi dari Jaehyuk yang menyatakan ia pergi dengan Seoyun.

"Kenapa sahabatku harus semenyedihkan ini?" ucap Jeongwoo sambil menepuk-nepuk pundak Haruto sebelum meninggalkannya.

Haruto hanya tersenyum miris.

Aku benar-benar menyedihkan.

.

.

.

Dikarenakan perjalanan yang cukup jauh, kantuk mulai menyerang Seoyun hingga tanpa sadar ia tertidur lelap. Tak lama kemudian, ia merasa pipinya ditepuk lembut oleh seseorang.

Seoyun pun terbagun dan mendapati wajah Jaehyuk yang tersenyum lembut.

"Sudah sampai, Seoyun. Kamu benar-benar pulas tidurnya," ucap Jaehyuk sambil mengisyaratkan Seoyun untuk keluar.

Seoyun melihat tubuhnya yang diselimuti jaket Jaehyuk.

Jaehyuk benar-benar perhatian, batin Seoyun dan ia pun meletakkan jaket tersebut di kursi belakang sebelum keluar mobil.

Betapa terkejutnya Seoyun ketika melihat hamparan rerumputan yang sangat indah di hadapannya. Tanpa sadar senyum cerah mengembang di wajahnya.

Seoyun benar-benar manis saat tersenyum, batin Jaehyuk.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Next Chapter:

Kami benar-benar sahabat yang buruk, kan?" ucap Jaehyuk.

[Watanabe Haruto - Treasure] The Life of Second LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang