Sudah sehari berlalu tapi Seoyun masih terus terngiang akan ulang tahun special-nya. Menyaksikan grup kesayangannya, Treasure, di hadapannya bahkan memberikan penampilan spesial hanya untuknya.
Seoyun melihat tumpukan hadiah yang belum ia buka sama sekali.
"Sudah saatnya sekarang membuka semua hadiah ini," pikir Seoyun dan kemudian ia pun membuka semua hadiah-hadiah tersebut.
Sebelum ia melakukan unboxing akan hadiah-hadiahnya, Seoyun melihat kembali pesan yang diberikan Jaehyuk setelah pemuda tersebut mengantarnya pulang.
Kuharap hari ulang tahunmu hari ini benar-benar akan menjadi salah satu ulang tahun terindah dalam hidupmu.
"Jaehyuk memang pria baik. Pantas saja dia memiliki banyak fans di sekolah," batin Seoyun sambil membuka hadiah pertama.
Seoyun tertawa melihat hadiah pertamanya. Hanya sebuah pembatas buku dengan gambar kucing dan secarik kertas bertuliskan Semoga dengan hadiah ini kamu tidak akan meninggalkan bekas lipatan kertas di novelku. Happy birthday, our sunshine. Ara.
"Aku tidak tahu apakah Ara memberiku hadiah atau peringatan," monolog Seoyun.
Kemudian ke hadiah kedua, sebuah parfum mewah tanpa ada tulisan pesan apapun di dalamnya.
"Hwayoung, ia selalu memberikan hadiah ke orang lain sesuai barang yang ia suka, bukan orang lain suka," ucap Seoyun sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Aku jadi penasaran apa yang diberika Miyoung padaku," ucap Seoyun sambil membuka bungkus kado pemberian Miyoung.
Seoyun hampir berteriak melihat hadiah tersebut. Album Treasure. Dan ketika ia mengambil album tersebut, terdapat beberapa foto yang merupakan foto seluruh member terjatuh dengan message dari setiap member untuknya di balik foto tersebut.
"Miyoung memang yang terbaik," ucap Seoyun pada dirinya sambil menghentak-hentakkan kakinya.
Seoyun pun membaca secarik kertas dari Miyoung untuknya. Kuyakin kamu berteriak-teriak sekarang melihat hadiahnya. Have great birthday, bestie.
"Gumawo, Miyoung," ucap Seoyun sambil menciumi album tersebut.
"Astaga, aku masih punya banyak hadiah yang belum terbuka," batin Seoyun yang kemudian beralih ke hadiah selanjutnya.
Hadiah selanjutnya ternyata dari Junkyu. Gelang berjumlah empat buah dengan bentuk yang sama persis.
Pakailah bersama sahabat-sahabatmu, sebagai tanda persahabatan kalian. Happy birthday, Seoyun.
"Junkyu benar-benar sweet," ucap Seoyun sambil tersenyum manis. Ia sekarang dapat melihat sisi yang berbeda dari kumpulan pemuda tampan tersebut.
Hadiah kedua dari Jeongwoo. Seoyun terbelalak melihat hadiah tesebut. Sebuah cek yang ditunjukkan pada dirinya dengan sejumlah nominal uang yang tidak sedikit untuk standarnya.
Aku tidak pernah membelikan hadiah untuk teman sebaya wanita, karena itu aku berikan cek ini supaya kamu bisa beli yang kamu inginkan. Jeongwoo.
"Anak-anak orang kaya memang sungguh berbeda," batin Seoyun yang masih tercengang mendapatkan hadiah tersebut.
Seoyun memandang sekelilingnya dan bersisa dua buah kado yang belum terbuka. Yang satu berukuran sangat kecil, sedangkan yang kedua berukuran lumayan besar.
"Kira-kira yang mana yang harus aku buka duluan ya?" ucap Seoyun sembari menimbang-nimbang kedua kado tersebut. Pada akhirnya, Seoyun memilih untuk membuka kado yang kecil terlebih dahulu.
Seoyun terkesima melihat hadiah tersebut. Sepasang anting-anting yang sangat manis dengan sebuah amplop mungil dimana terdapat sebuah kertas dengan tulisan tangan indah di dalamnya.
Kuharap anting-anting ini tidak melunturkan wajah cantikmu. Selamat ulang tahun, Seoyun. Jaehyuk.
Seoyun lantas bergegas menggenakan anting-anting tersebut. Sangat indah terpasang di telinganya.
"Bagaimana aku bisa melepaskan kamu nantinya jika sikapmu seperti ini, Jaehyuk?" ucap Seoyun lesu menatap indahnya anting-anting tersebut.
"Berarti hadiah terakhir adalah pemberian Haruto," ucap Seoyun sambil bergegas membuka bungkus kado tersebut.
Seoyun mengeryitkan dahinya mendapati hadiah tersebut.
"Kenapa lukisan peluit dan bunga?" pikir Seoyun ketika sebuah lukisan peluit yang dikelilingi bunga yang ia sama sekali tidak tahu namanya. Kemudia, Seoyun pun membaca pesan yang diberikan Haruto untuknya.
Hadiah ini tulus untukmu. HBD. Haruto.
"Meskipun aku tidak paham kenapa ia memberikan ini, tetapi lukisannya sangat bagus. Dia benar-benar punya bakat seni. Gumawo Haruto," monolog Seoyun sambil mencabut jam dinding di kamarnya dan mengganti dengan lukisan dari Haruto.
"Aku benar-benar sangat beruntung. Mengenal mereka semua,"ucap Seoyun sambil tersenyum melihat kembali seluruh hadiah dari sahabat-sahabatnya sekaligus Jaehyuk dan kawan-kawannya.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Next Chapter:
Haruto lantas membalik tubuh Seoyun dengan cepat. "Ia tidak boleh melihat ini," batinnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[Watanabe Haruto - Treasure] The Life of Second Lead
Fanfiction**Completed** Menjadi tampan tidak selalu membuatmu mendapatkan segala yang kamu inginkan. Watanabe Haruto, murid pindahan asal Jepang, menyukai seorang gadis di sekolahnya. Sayangnya, gadis tersebut malah menyukai teman satu grupnya. Bagaimanakah H...