30. Undangan Pernikahan

903 90 6
                                    

Tok tok tok!

Entah sudah yang keberapa kalinya Chanyeol mengetuk pintu kamar Jennie. Berharap Jennie membukakan pintu kamarnya setelah semalaman hingga pagi ini Jennie belum juga keluar dari kamarnya.

"Jeeen, bukain pintunya dong."

Tok tok tok!

"Jennieeee, gue lapeeer."

Cklek!

Pintu terbuka, menampilkan Jennie yang sudah berpakaian rapi dengan wajah yang menahan amarah.

Chanyeol nyengir. "Akhirnya.. Gue lap--"

"Masak sendiri," kata Jennie dingin sambil mendorong badan Chanyeol yang berdiri di depan pintu kamarnya lalu berjalan ke arah pintu utama.

Melihat Jennie yang akan keluar rumah membuat Chanyeol dengan cepat menahan tangan Jennie. Membuat Jennie mau tak mau berbalik badan menghadap Chanyeol.

"Lepas! Gue mau kuliah!"

"Tapi gue lapeeer."

"Bodo amat!" kata Jennie sambil menarik tangannya sekuat tenaga lalu sedikit berlari ke arah luar.

Chanyeol ikut berlari, ia langsung menahan tangan Jennie dan membalikkan tubuh Jennie agar menghadap ke arahnya.

Chanyeol memegang kedua pundak Jennie. Dilihatnya wajah Jennie yang terlihat menahan amarah. "Lo marah sama gue?"

Jennie memutar bola mata malas. "Ya menurut lo aja, cewek mana yang ga kesel diprank kayak semalem hah?!"

Chanyeol yang sialnya baru sadar akan sesuatu itu terkekeh kecil. Ia langsung memeluk Jennie erat.

Sedangkan yang dipeluk melotot, lagi-lagi dibuat heran dengan tingkah Chanyeol yang selalu tiba-tiba itu.

Dengan cepat, Jennie mendorong badan Chanyeol agar menjauh dari dirinya. "Apa-apaan sih lo?!"

Chanyeol tersenyum senang. "Lo semaleman marah sama gue, itu artinya...

Lo baper sama gue kan?!"

Chanyeol kembali memeluk Jennie. "Makasih yaa hehe. Asal lo tau, pernyataan gue ke lo kemaren sore itu serius, ga bohong. Lupain aja kata-kata gue yang tadi malem."

"Ah engga engga! Gue ga percaya lagi!" kata Jennie sambil mendorong badan Chanyeol. Lalu ia segera berjalan ke luar rumah dengan terburu-buru.

Namun lagi-lagi Chanyeol menahannya. Membuat Jennie otomatis membalikkan badannya menghadap Chanyeol.

"Aiihh.. Istriku ini lucu banget kalo lagi marah," kata Chanyeol gemas sambil memainkan kedua pipi Jennie.

Jennie yang sudah capek akhirnya hanya bisa diam, pasrah dengan kelakuan Chanyeol.

Chanyeol nyengir, ia berhenti memainkan pipi Jennie. Lalu sedetik kemudian, ekspresi Chanyeol berubah serius dan menatap Jennie dengan tulus, dan mulai menggenggam tangan Jennie. "Serius, gue mulai jatuh cinta dan sayang sama lo Jen."

Jennie menatap Chanyeol tanpa berkedip. Ia masih terkejut dengan ucapan Chanyeol karna memang terlihat sangat serius dan tulus.

Melihat Jennie yang masih mematung, Chanyeol tersenyum. Lalu ia segera menarik tangan Jennie ke luar rumah sambil berkata, "Ayo gue anter ke kampus."



"Nu, gue mau curhat."

Eunwoo meletakkan handphonenya di meja lalu duduk menghadap Eunha. "What's wrong sister? Sini curhat sama aa Eunwoo yang gantengnya tiada tara."

Only With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang