19. Cepu

1K 96 8
                                    

Jennie mengerjapkan matanya, merasakan ada sesuatu yang berat melingkar di perutnya. Dengan kesadarannya yang masih setengah, ia meraba benda tersebut.

Jennie seketika melotot kaget ketika sadar bahwa sesuatu yang memberatkan perutnya hingga ia terbangun adalah tangan Chanyeol.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!" teriak Jennie refleks.

Teriakan Jennie tentu saja langsung membuat Chanyeol terbangun dengan perasaan terkejut.

Jennie langsung duduk dan menjauh dari Chanyeol kemudian mengintip tubuhnya di dalam selimut.

Selamat, pakaiannya masih utuh.

Chanyeol yang melihat gerak-gerik Jennie tersenyum miring. "Tenang aja, gue ga apa-apain lo."

"Terus lo ngapain tidur di kamar gue? Pake meluk gue segala lagi. Asal lo tau ya, tangan lo berat banget anjir."

"Lebay lo. Tadinya mau bangunin lo buat sholat subuh, tapi pas mau bangunin lo gue masih ngantuk banget. Karena gue mager balik ke kamar, jadi gue pikir mending tidur di sini aja. Jadi ga sempet deh bangunin lo-nya."

"Emang lo subuhan jam berapa?"

"Jam setengah lima."

"Jam segitu mah gue udah tidur lagi kali, gue sholatnya jam empat lebih lima belas."

"Emang lo ga ke kampus? Udah jam tujuh ini," tanya Chanyeol ketika melihat jam dinding di kamar Jennie yang tepat menunjukkan pukul tujuh pagi.

"Kuliah, masuk jam dua," kata Jennie sambil menyibakkan selimut yang ia pakai. "Bantuin gue beres-beres rumah, mama sama papa mau ke sini," lanjutnya sambil turun dari kasur lalu keluar kamar.

"Ngapain?" tanya Chanyeol setengah berteriak.

Langkah Jennie terhenti, lalu menoleh ke arah Chanyeol yang masih duduk di kasurnya. "Gatau, mama papa lo juga mau ke sini. Mereka datengnya bareng."



"Putusin Chanyeol sekarang."

Seulgi mengangkat sebelah alisnya, tidak mengerti apa maksud ucapan laki-laki bertubuh tinggi yang duduk di hadapannya itu.

"Maksud lo?" tanya Seulgi heran.

"Plis, gue mohon Gi, Chanyeol udah ngehianatin lo," jawab laki-laki itu dengan nada serius.

Seulgi memutar bola mata malas, laki-laki di hadapannya ini tidak jelas. Ditanya ini, jawabnya itu. "Iya tapi apa alesannya?"

"Dia udah nikah."

"Pfft~" Bukannya terkejut, Seulgi malah menahan tawa setelah mendengar alasan dari laki-laki itu.

"Kok respon lo gitu sih? Emang lo gak kaget?" tanya laki-laki itu heran.

"Ya lo aneh banget, mana mungkin Chanyeol udah nikah," jawab Seulgi.

"Gue udah nebak, lo pasti ga bakal percaya sama omongan gue," kata laki-laki itu sebelum menyeruput kopi yang baru saja diantarkan oleh pelayan.

"No pict, hoax," kata Seulgi santai.

"Gue emang ga punya fotonya, tapi gue punya rekaman suaranya."

Seulgi yang sebelumnya menganggap omongan laki-laki itu hanya bercanda seketika memasang ekspresi wajah serius. Ia langsung membenarkan posisi duduknya menjadi lebih dekat dengan laki-laki itu.

"Rekaman suara?"

"Iya. Nih dengerin," kata laki-laki itu sambil menyodorkan handphonenya ke arah Seulgi.

Only With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang