6. Warung Langganan

1.6K 134 4
                                    

Oh my my my~

"Ada telpon lagi tuh," kata Jennie sambil melirik handphone Chanyeol.

Chanyeol ikut melirik handphonenya. "Mama tumben nelpon."

"Mobilnya pinggirin kalo mau angkat telpon."

"Iya bawel."

"Halo Chan?"

"Iya halo Ma?"

"Kamu sekarang di mana?"

"Di jalan, kan tadi Mama nyuruh aku jemput Jennie."

"Oh iya sih hehe, Mama lupa."

"Ada apa nelpon aku?"

"Mama mau minta tolong beliin donat di dunkin donuts."

"Iya, tapi ntar ya habis pulangin Jennie dulu."

"Eh gausah, langsung aja ke sananya, katanya kamu minta waktu buat pdkt kan? Nah habis dari dunkin donuts kamu mampir ke mana gitu, ke cafe kek, ke mana kek biar makin akrab. Ngerti ga? Oh iya satu lagi, Mama saranin kamu beliin Jennie es krim cornetto kayak yang di iklan gitu, biar pdktnya lancar jaya."

Chanyeol mendengus pelan. "Aku capek Ma kalo harus nongkrong dulu di cafe."

"Halah, capek apa kamu? Hari ini kan kamu libur ga ada jadwal penerbangan."

"Yaudah iya Ma, aku tutup telponnya. Bye."

Setelah memutuskan sambungan teleponnya, Chanyeol menoleh ke arah Jennie.

"Apa liat-liat?" ketus Jennie.

"Habis ini lo ga ada urusan apa-apa kan?"

"Kaga."

"Sip, anterin gue dulu ke toko."



"DM jangan, DM jangan, jangan DM~"

"ENUUU! SINI BANTUIN MAMAH!"

Eunwoo yang sebelumnya sedang memandangi handphonenya terkejut sampai membanting handphonenya sendiri ke lantai.

Eunwoo buru-buru bangkit dari kubur-- eh dari sofa lalu mengambil handphonenya. "Huh, untung aja gapapa."

"ADEEEK SINI KE DAPUUUR!" teriak Seohyun lagi ketika merasa tidak ada tanda-tanda Eunwoo akan masuk ke dapur.

"Kenapa sih Ma?" tanya Eunwoo ketika sudah sampai di dapur dan melihat Seohyun sedang membungkus sesuatu. Sepertinya makanan.

"Ini tolong anterin ke rumahnya tante Sandara," kata Seohyun sambil menyodorkan sekotak tempat makan Tupperware.

"Tante Sandara? Kayak pernah denger."

"Yaampun masa kamu lupa? Dia kan calon mertua tetehmu."

"Oalah, yang anaknya Eunha itu?"

"Nah iya, tentang Eunha aja langsung nyambung."

"Ehehe." Eunwoo cuma nyengir ganteng.

"Btw, ini a--"

"Eh jangan dibuka, udah ditata rapi sama mama," kata Seohyun ketika melihat Eunwoo yang akan membuka tutup tupperwarenya.

"Isinya apa? Kok baunya enak," tanya Eunwoo sambil mengendus-ngendus tetapi langsung direbut lagi oleh Seohyun.

"Heh kamu itu, kayak kucing aja ngendus-ngendus," kata Seohyun sambil geleng-geleng kepala. Ia pusing menghadapi Eunwoo yang kadang kelakuannya masih seperti anak kecil, padahal itu badan udah gede banget. Tinggi pula.

"Makanya kasih tau itu isinya apa, aku kan juga mau."

"Ini isinya bolu strawberry. Kalo kamu mau ambil aja di atas kulkas," kata Seohyun sambil menunjuk kulkas pakai dagunya.

"Oke siap, aku pergi dulu. Bye Mah!"



"Jen," panggil Chanyeol. Saat ini mereka sedang di perjalanan pulang dari dunkin donuts.

"Hmm?"

"Wajah lo kok pucat? Lo sakit?"

Jennie hanya menggeleng pelan.

"Terus kenapa?"

"Gapapa, cuma belum makan aja daritadi pagi."

"Oh, mau makan?"

Jennie langsung menatap Chanyeol dengan mata berbinar. "Ya mau lah! Gitu aja masih nanya!"

"Yeuh, biasa aja kali, seneng ya diajak makan sama gue?" tanya Chanyeol sambil tersenyum miring.

"Dih geer lo, ya gue seneng aja karena kapan lagi coba dapet makan gratis?"

"Hah? Jadi si Hanbin ga pernah ngajak lo makan? Wah gila sih, cowok macam apa itu?"

"Heh! Bukan gitu maksud gue! Jangan pernah ngeledek Hanbin ya!"

"Bodo."

Lima menit berlalu...

Mereka sudah sampai di sebuah warung makan pinggir jalan. Kenapa pinggir jalan? Karena Chanyeol mau ngetes bagaimana reaksi Jennie ketika diajak makan di warung pinggir jalan.

"Ayo turun," kata Chanyeol.

"Lah si Chan kok bisa tau kalo gue pengen makan di sini?" batin Jennie heran sambil memperhatikan warung langganannya yang menjual nasi goreng dan mie goreng jawa.

Melihat reaksi Jennie yang hanya diam saja, Chanyeol membatin, "Tuh kan! Cewek modelan Jennie pasti ga mau makan di pinggir jalan!"

Dasar caplang, suudzon mulu.

Sedetik setelah Chanyeol membatin, Jennie langsung tersenyum lebar. "Makasih ya."

"Buat?"

"Makasih karena lo ngajak makan gue di sini," kata Jennie senang sambil keluar dari mobil lalu langsung masuk ke dalam warung. Meninggalkan Chanyeol yang bengong melihat tingkah Jennie barusan.

"Lo pesen apa? Gue nasi goreng sama es teh," tanya Jennie ke Chanyeol yang baru masuk ke dalam warung.

"Gue mie goreng aja deh, sama es jeruk," jawab Chanyeol.

Jennie mengangguk. "Gue aja yang pesen, lo duduk sana."

"Mas, pesen nasi goreng satu, mie goreng satu. Kalo minumnya es teh satu sama es jeruk satu," kata Jennie ke mas penjualnya.

"Iyaa. Eh Mbak, itu siapa? Pacar baru?" tanya si mas penjual kepo sambil melirik Chanyeol.

Ia bertanya seperti itu karena heran melihat Jennie yang datang ke sini bersama laki-laki lain, tidak seperti biasanya yang datang ke sini bersama Hanbin.

"Oh itu, dia kakak sepupu saya," jawab Jennie sambil nyengir. Si Masnya ngangguk-ngangguk aja.

"Lo kayaknya seneng banget gue ajak makan di sini, kenapa?" tanya Chanyeol ketika Jennie baru saja duduk di depannya.

"Ini warung langganan gue," jawab Jennie.

"Oh jadi ini warung langganannya Jennie? Kok gue bisa pas banget ya ngajak makan dia di sini?" batin Chanyeol.

"Tadi donatnya buat siapa? Seulgi?" tanya Jennie.

"Bukan, disuruh mama," jawab Chanyeol yang dibalas anggukan oleh Jennie.

"Btw, emangnya lo gak--"














































"DOR!"

"JAY?!"

•~• •~• •~•

To be continue

Only With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang