32. 2 Anak Cukup

1.4K 98 9
                                    

7 tahun kemudian...

"Mamaaaaa, kakak nakal!" Heejin, anak kedua Jennie dan Chanyeol mulai menangis ketika kakaknya, Mark, mencorat-coret wajah boneka miliknya.

Mark terkekeh kecil. "Hehe, jadi cantik tau."

Setelah selesai mencetak adonan kue, Jennie mencuci tangannya terlebih dahulu sebelum menghampiri kedua anaknya.

"Kenapa? Kakak nakal apa lagi?" tanya Jennie lembut pada Heejin.

"Ini," Heejin mengusap air matanya dan menunjukkan bonekanya pada Jennie. "Wajah bonekaku dicolet-colet Ma."

Jennie menghela napas. "Kakak kan udah punya robot, kenapa masih gangguin mainannya adek?"

Mark merengut kesal, bibir kecilnya ia majukan. "Kakak bosen! Kakak kangen main sama papa!"

"Iya bentar lagi papa pulang. Jangan cemberut gitu dong," kata Jennie sambil mengusak pelan rambut Mark.

Dan benar saja, setelah Jennie berkata seperti itu, pintu rumahnya terbuka. Menampilkan Chanyeol yang sudah merentangkan kedua tangannya.

"Papa pulaaang!"

Mark dan Heejin segera berlari ke arah Chanyeol yang siap menggendongnya.

Mark di sebelah kanan, sedangkan Heejin di sebelah kiri.

Sementara Jennie kembali ke dapur untuk melanjutkan kegiatannya membuat kue.

"Kakak kangen Papa tau! Kapan Papa mau bawa aku pergi naik pesawat? Aku kan pengen liat burung terbang sama megang awan Pa. Ayo sekarang kita naik pesawat!"

Chanyeol terkejut ketika mendengar ucapan Mark yang terlalu panjang untuk ukuran anak usia 3 tahun. Bahkan, Mark melafalkannya dengan sangat lancar dan dalam satu tarikan napas.

"Kamu kaget kan denger Mark ngomong panjang kek barusan? Mungkin dia punya bakat ngerap kali ya," sahut Jennie yang baru kembali dari dapur dan melihat ekspresi terkejut di wajah Chanyeol.

"Sejak kapan bisa ngomong panjang lebar? Sama udah bisa ngomong R?"

"Seminggu yang lalu, pas kamu berangkat."

"Kok waktu telponan ga cerita ke aku?"

"Biar surprise lah Pa."

"Papa!" teriak Mark karena merasa diabaikan oleh Chanyeol.

"E-eh iya Kak. Masa malem-malem gini mau naik pesawat? Kapan-kapan aja ya."

Mark merengut, sedangkan Heejin tertawa. "Hahaha, sukulin!"

"Diem!" kata Mark sambil melotot.

"Oh iya Pa," kata Heejin ketika teringat sesuatu. "Kakak nakal, boneka adek dilusak."

"Mana coba liat."

"Itu." Heejin menunjuk bonekanya yang diletakkan di sofa.

"Lain kali kalo mau coret-coret di buku aja ya Kak, jangan di mainan adek. Oke sayang?"

Bukannya mengangguk, Mark malah mengalihkan pandangannya ke arah lain sambil melipat tangannya di depan dada. Tak lupa bibir kecilnya ia majukan.

"Kayaknya Mark ngantuk deh, kamu tidurin gih," suruh Chanyeol pada Jennie.

"Kamu aja lah, aku lagi nungguin kue mateng."

"Iya nungguinnya sambil nidurin Mark sama Heejin. Aku mau mandi dulu, gerah banget."

"Sama kamu aja, sekalian kamu tidur. Capek kan?"

"Dibilang sama kamu aja, aku kan mau mandi dulu."

"Engga, kamu aja. Anak-anak lagi kangen sama kamu."

Only With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang