20. Jujur

895 93 10
                                    

"Gimana? Will you be my girlfriend?"

Seulgi diam, ia membatin, "Apa gue terima Sehun aja ya? Soalnya mau sampe kapanpun juga gue ga bakal bisa nikah sama Chanyeol. Oke fix, mulai detik ini gue harus ikhlasin Chanyeol dan gue akan berusaha ngebales cintanya Sehun."

"Yes," kata Seulgi sambil tersenyum manis. Sehun langsung memeluk Seulgi erat sambil mengucapkan, "Makasih sayang."

Seulgi melepaskan pelukannya. "Tapi--"

"Apa?"

"Tapi kamu mau kan kita backstreet dulu? Sampe Chanyeol jujur ke aku. Aku mau ngetes sampe kapan Chanyeol bohongin aku tentang masalah ini."

"Of course boleh."



"Mama sama papa pengen cepet-cepet punya cucu."

Kalimat yang dilontarkan oleh Seohyun tadi pagi itu terus saja terputar di otak Jennie bagaikan sebuah film yang memang sengaja diputar-putar ulang.

Tugas-tugas kuliah yang menumpuk di depannya sampai terabaikan karena di otaknya hanya ada satu kalimat yang sebenarnya tidak ingin Jennie ingat untuk saat ini.

"AAAAAAARRRGGGHHH!"

Jennie mengacak rambutnya frustasi. Saat ini ia benar-benar tidak fokus untuk mengerjakan tugas kuliahnya.

"HIDUP GUE GINI AMAT SIH!"

Ting tong!

Ting tong!

Ting tong!

Tiba-tiba saja terdengar suara bel yang dipencet dengan tidak sabaran. Dan hal itu membuat Jennie semakin kesal.

"Chan apa-apaan sih, masuk ya tinggal masuk aja anjir! Dia kan juga punya kunci rumah."

"MASUK AJA CHAN! KAN LO JUGA PUNYA KUNCI RUMAH!"

"INI AKU TEH! CEPET BUKAIN PINTUNYA!"

Jennie terdiam, ini kan suaranya Eunwoo. Untuk apa ia ke sini malam-malam? Dan dari suaranya seperti sedang terburu-buru.

"TETEH CEPET BUKAIN!"

Lamunan Jennie seketika buyar, ia segera keluar dari kamar untuk membukakan pintu.

Cklek!

"Ada ap--"

"Bang Chanyeol teler, di mana kamarnya?" tanya Eunwoo yang sebenarnya sudah tidak kuat memapah tubuh Chanyeol. Jennie terkejut, tapi dengan cekatan ia membantu Eunwoo memapah tubuh Chanyeol.

"Yuk Teteh bantu, di sana kamarnya."

Setelah membaringkan Chanyeol di kasur, Eunwoo langsung menatap Jennie dengan tatapan heran. "Teteh lagi stress? Kok rambutnya acak-acakan gitu? Terus itu bang Chanyeol kok Teteh biarin pergi ke club? Kalo dia berbuat yang nggak-nggak gimana? Apa kalian lagi ada masalah?"

"Aduh, nanyanya satu-satu dong. Teteh lagi pusing ini."

Tuh kan benar feeling Eunwoo, pasti mereka berdua sedang mempunyai masalah.

"Jadi bener kalian lagi ada masalah?"

Jennie mengangguk lesu. "Iya."

"Teteh lagi pusing. Soal Chan yang ke club itu, Teteh ga tau, malah baru tau ini. Untung aja ada kamu yang anterin Chan ke sini."

"Emang ada masalah apa sih?"

"Wait, kamu kok bisa ketemu sama Chan? Apa jangan-jangan kamu juga ke club?" tanya Jennie dengan tatapan menyelidik.

Only With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang