29

1.2K 224 17
                                    

diperjalanan menuju gymnasiun Sendai, ribut benar-benar mengelilingi bus. kali ini (name) duduk disebelah Kageyama. awalnya Shoyo ribut abis-abisan dengannya karena si adik ingin duduk dengannya, namun ditenangkan oleh Sugawara. akhirnya Shoyo duduk dengan Sugawara. 

entah atas keinginan apa (name) ingin duduk dengannya. hanya ingin. juga sepertinya ia ingin berbicara sesuatu pada si surai raven itu.

(name) mengambil susu kotak dari tasnya dan menyodorkannya ke Kageyama. "mau susu kotak?"

"makasih.." diterima oleh Kageyama.

"nee, (name)-san." 

"ya?"

"sendirian di Yamanashi sungguh berat ya?"

"iya. berat banget."

"kamu tahu, (name)-san? saat smp dulu aku juga sama sepertimu."

"eh? sungguh? ku pikir orang seberbakat kamu tak akan di kucilkan?"

"justru karena aku berbakat."

"....hah?"

"aku dipanggil 'raja lapangan yang egois' oleh rekan timku dulu. karena aku membuat umpan cepat yang tak bisa dikejar para spiker timku. aku juga menekan rekan timku untuk tetap membuat bola terselamatkan. sampai mereka muak denganku. mereka meninggalkanku."

"saking ambisiusnya?"

"uhm. namun aku masuk ke Karasuno. pandangan mereka terhadapku sungguh berbeda. mereka menerimaku dan tak sungkan-sungkan memberitahuku jika aku salah. begitu juga kakakmu itu."

"heh?"

"dia memang menyebalkan, tak punya bakat dan keras kepala. namun karenanya aku dapat bermain dengan baik. Dari awal dia menerima umpanku apa adanya."

(name) terdiam mendengar cerita Kageyama. sungguh tak menyangka lelaki sehebat Kageyama memiliki musuh juga. memang sehebat apapun seseorang pasti ada juga musuhnya entah sirik atau apa. (name) tersenyum.

"memang Shoyo-nii itu mentari yang sesungguhnya ya. Dia juga tak pernah menyerah terhadapku yang menyebalkan ini."

Kageyama tersenyum tipis. 

"tapi julukan 'raja lapangan' itu keren lho! buang aja yang 'yang egois' nya! ii naa, punya julukan keren.."

"tapi aku gak suka"

"karena mengingatkan masa lalu?"

"...uhm."

"memang punya masa lalu yang kelam gak enak banget ya."

"iya."

"yaudahlah Kageyama. kita buktiin bahwa Kageyama yang hari ini bakalan beda sama yang dulu! lebih keren! lebih hebaaatt!"

"tentu saja."

sampainya mereka di gymnasium Sendai, mereka masuk dan meletakan barang bawaan. tentu hebohnya minta ampun sampai orang-orang disekitar menatap mereka aneh.

Shoyo yang mau muntah karena gugup ditenangi (name). (name) juga memberikan minuman pereda mual untuknya.

"Shoyo, serius ini kedua kalinya kau mabuk di bus?" Noya.

"Kamu benar-benar bisa menahannya sampai bus berhenti, bukannya muntah di selangkangan orang kamu benar-benar sudah berkembang, Hinata." Tanaka

"Yang pertama emang dimana?" (Name)

"Saat di perjalanan latih tanding Aoba Johsai. Dia muntah dicelanaku." Tanaka.

"Pfft- walah.." (name)

Volly & TrumpetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang