satu

2.1K 106 1
                                    

Ketika seseorang menceritakan tentang pernikahan pasti bayangan mereka adalah sebuah keluarga kecil yang bahagia dan saling melengkapi satu sama lain. Saling memberikan kehangatan, kebahagiaan dan penuh perhatian satu sama lain, namun keadaan ini berbeda dengan apa yang Lalisa Manoban alami kebahagiaan sedang tidak berpihak kepada lisa, kehidupan harmonis yang dia harapkan belum dia dapatkan setelah menikah dengan Kim Taehyung.

Lisa akui taehyung adalah lelaki yang baik tapi sifatnya masih polos dan kadang terlihat bodoh.  Polos dalam artian belum bisa memberikan perhatian dan keinginan yang lisa harapkan. Lisa tidak meminta keinginan yang berlebih seperti halnya perempuan yang selalu ingin diperhatikan dan diperlakukan manis dan romantis oleh pasangannya. Namun taehyung yang polos tak mengerti hal itu dia hanya mengikuti kemauan lisa jika lisa memintanya bila tidak tehnyung akan diam saja dan selebihnya dia hanya pasrah mengikuti lisa. Tehkyung seperti lelaki tak punya pendirian dan tujuan bukankah dia seorang pemimpin keluarga?! Sungguh tidak adil bukan.. 

Seharusnya dia bisa memperhatikan lisa memperlakukannya layaknya seorang istri tanpa harus lisa mintanya jika taehyung memang benar-benar mencintainya. Contoh hal-hal kecil itu seperti memberikan hadiah, mengajak jalan-jalan untuk berlibur atau menghabiskan waktu berdua namun taehyung tak pernah melakukan itu, taehyung terlalu cuek dan juga tidak bisa bersikap romantis layaknya pasangan.

Lisa berusaha membuat suaminya mengerti kemauan lisa dengan berkata dengan jujur tentang isi hatinya berharap suaminya akan berubah lebih dewasa untuk bisa memahami satu sama lain. Lisa selalu bersabar dengan sikap taehyung yang tidak peka dan kadang bertingkah bodoh dengan lelucon garingnya, lisa selalu berusaha menjadi istri sebaik mungkin karena lisa begitu menghormati suaminya walau taehyung kadang menjengkelkan dengan sikap dan sifatnya.

Seperti pagi ini dimeja makan lisa harus sabar menghadapi suaminya yang plin plan

" sayang.. " panggil taehyung

" iya oppa.. " balas lisa tersenyum melihat kearah taehyung

" aku harus ikut kamu kerumah eomma kamu atau aku tetap dirumah ya? " tanya taehyung menatap lisa bingung

" bukankah semalam aku sudah mengatakannya dengan sangat jelas untuk mengantarku kerumah eomma " batin lisa melihat kearah tahyung heran 

Lisa harus menumpuk keabarannya lebih banyak saat menghadapi tahyung. terkadang lisa  jengah dengan sikap plin plannya yang membuat lisa jengkel.

" sabar lisa dia suamimu " batin lisa melihat kearah taehyung dengan tatapan datar senyum terpaksa

" apa kamu lupa,, bukankah tadi malam kamu sudah setuju untuk ikut kerumah eomma?! " jelas lisa pelan-pelan takut suaminya tidak mengerti jika tidak dijelaskan secara gamblang

" eoh.. Benarkan maafkan aku.. " cengir taehyung

" kita baru tadi malam membahasnya oppa.. bagaimana kamu bisa lupa? " tanya lisa

" entahlah aku lupa saja " jawab taehyung seadanya

" huhhh?! Aku memang harus menjelaskan apapun kepadamu secara pelan-pelan dan detail rupanya " hela nafas lisa kembali menyendokkan nasi kedalam mulutnya

" maafkan aku sayang,, aku merasa tidak enak denganmu dan keluargamu.. makanya aku bertanya " ujar taehyung meminta maaf kepada lisa

" kamu suamiku oppa.. kenapa merasa tidak enak dan harus bertanya tentang hal itu yang seharusnya oppa tau apa yang harus oppa lakukan sebagai suami. Dan lagi oppa hampir setiap saat mengatakannya, tapi oppa masih saja mengulanginya " keluh lisa kesal

" maafkan aku sungguh.. Aku akan berubah " ucap taehyung nampak tak enak dengan lisa. taehyung merasa bersalah atas kelakuannya. 

Lisa yang sudah berada dibatas sabar akan sikap suaminya yang bodoh membuatnya harus mengungkit masalalu berharap taheyung akan mengerti dan berubah.

Hurt and Love, Afterwards ( Refisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang