Caffe
" unnie " teriak seorang namja yang duduk dibangku paling pojok caffe
" woy anak ayam!!! " kesalnya berteriak lebih keras karena tak mendengar panggilannya
" heh anak ayam! telinga kamu kemana dari tadi dipanggil enggak denger! " gerutunya
" plak! "
" auhh.. " lenguhnya kesakitan
" morago?! kamu brani ya sama nonamu! " balasnya ikut mengomel memukul kepala namja itu hingga membuatnya meringis kecil.
" aish!!! Ya... Jangan asal mukul aja! " ucapnya kesal mendelik sebal
" habisnya aku panggil dari tadi enggak denger.. kan aku kezelll.. " lanjut namja itu manyun
" heol,,, bams kamu tu cowok enggak pantes manyun gitu.. " ucap lisa memutar bola matanya malas
" biarin wleekkk,,, suka-suka aku lah " balas bambam jutek
lisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan bambam sahabat baik lisa yang sudah lisa anggap sebagai adiknya sendiri. Bambam memanggil lisa nona karena usia lisa lebih tua satu tahun dengannya namun terkadang bambam hanya memanggil nama lisa saja.
" bams kamu kesini sama siapa? " tanya lisa clingak clinguk mencari seseorang
" aku sendiri.. tadi pacar aku langsung pulang katanya ada keperluan penting " jawab bambam
" ck alasan saja! kau tidak mau ngenalin pacar kamu kan bams?! " introgasi lisa menatap tajam bambam curiga
" heh terserah kamu lis percaya atau enggak " balas bambam acuh
" hihihi.. " cengir lisa
" gimana rumah tangga kalian? aman kan? " tanya bambam saat melihat guratan wajah lisa terdapat guratan wajah kesedihan.
Bambam adalah sahabat baik lisa jadi bambam mengetahui tentang keadaan lisa saat ini. Termasuk tentang hubungan lisa dengan tehkyung yang akhir-akhir ini sedang kurang baik.
" masih sama bams.. " ucap lisa lesu menundukkan kepala sedih
" hey tenang lah.. jangan sedih begitu ada aku disini ceritakan apapun itu kepadaku. Dongsaemu yang tampan ini siap mendengarkannya.. " ucap bambam dengan tampang sok coolnya sambil berpura-pura merapikan kerah bajunya.
" gomowo.. dongsaeku yang tampan namun gila " ucap lisa terkekeh melihat tingkah bambam yang kadang absurt dan kocak
" benar kan kamu saja mengakuinya lisa.. Tapi gilanya enggak usah disebutin kalik " kesal bambam mendengus sebal
" ahahaha kamu kan memang gila bams " ucap lisa akhirnya tertawa cukup keras
" hellow! sesama gila dilarang mengejek " ucap bambam menatap tajam lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt and Love, Afterwards ( Refisi)
General FictionH&L,A author publis kembali setelah sempat dihapus dari daftar baca author karena ada perbaikan. Setelah beberapa waktu author simpan akhirnya author putusin untuk membuka kembali karena ada permintaan dari pembaca yang ingin membaca lagi.. So.. sel...