Setelah sekitar 40 menit jennie menunggu didepan pintu akhirnya ia mendengar suara pintu yang akan dibuka. Jennie memundurkan tubuhnya sedikit mendongak melihat keatas siapa yang telah membuka pintu.
Ada rasa kawatiran bercampur takut dihati jennie jika sampai taehyung lah yang membuka pintunya, namun semua itu sirna setelah jennie melihat lisa berdiri dihadapannya dengan baju lengkap namun banyak luka lebam diwajahnya.
" lisaa... " suara lirih jennie medongak milihat wajah lisa, mata lisa terlihat kosong memandang kedepan. Jennie bisa melihat jika lisa sangat terpukul atas kejadian barusan.
Saat lisa akan melangkahkan kaki keluar betapa terkejutnya lisa melihat jennie masih menunggu didepan pintu yang masih berbalutkan selimut untuk menutupi tubuhnya, Lisa segara berjongkok untuk melihat keadaan jennie
" kenapa kamu masih disini jen? " kawatir lisa
Jennie memegang wajah lisa menatapnya pilu melihat banyak memar diwajahnya. Lisa tersenyum sendu tangannya terangkat memegang tangan jennie diwajahnya
" aku tidak apa " ujar lisa
" jennie bibirmu sobek " ucap lisa melihat dibibir jennie terdapat bekas darah yang sudah mengering dan sedikit bengkak. Jennie menggeleng menangis, bagai mana bisa lisa mengkawatirkannya padahal lisa lebih parah dari pada dirinya
" hiks hiks hiks lisaaaa.. " jennie langsung memeluk tubuh lisa erat menangis dalam pelukannya ia sakit melihat begitu banyak luka diwajah dan leher lisa
Setelah beberapa saat jennie mengendorkan pelukan mereka, melirik kedalam kamar mencari dimana taehyung berada. Jennie takut taehyung akan melukai mereka lagi dan mungkin bisa lebih parah lagi
" lisa dimana tae? ayo kita cepat pergi dari sini " ajak jennie
" oppa masih didalam dia pingsan " ujar lisa lirih matanya mulai berkaca-kaca
Jennie sangat sakit melihat lisa yang sangat rapuh dan terlihat mengenaskan dengan banyak luka memar. Jennie menangis memegang wajah lisa menatapnya iba. Dirinya meringis melihat memar diwajah lisa berwarna merah keunguan, jennie mengusapnya pelan.
" hiks lisa-ya sakit? " tanya jennie menangis,
Lisa mengangguk tersenyum berusaha menahan air matanya agar tidak keluar namun percuma saja, sekuat lisa menahannya tetap saja tanpa persetujuan pemiliknya air matanya menetes membasahi pipi. Taehyung sungguh keterlaluan dengan teganya melukai mereka berdua.
" apa yang terjadi didalam? " tanya jennie
" oppa lengah,, sebelum oppa melakukan hal lebih parah lagi aku langsung memukul tengkuknya hingga dia pingsan " ujar lisa menunduk menangis pilu
Jennie mengangkat wajah lisa menghapus air matanya, kemudian membawa lisa kembali kedalam pelukanya untuk menenangkannya. Lisa semakin menangis sesenggukan saat jennie mendekapnya. Jennie mengelus rambut dan punggung lisa lalu mencium pucuk kepalanya
" jennie-ah.. Hiks hiks.. Waeyo oppa seperti itu? Hiks.. " sesenggukan lisa
" lisa tenangkan dirimu, aku juga tak mengerti kenapa tae bisa seperti itu " ucap jennie terus mengelus rambut lisa
" hiks.. hiks.. hiks.. " tangis kesakitan lisa melihat kegilaan taehyung
Jennie mengeratkan pelukannya melihat orang yang dicintainya sedih dan terpukul membuat jennie merasakan sakitnya juga.
Setelah dirasa cukup tenang jennie mengendorkan pelukan mereka, jennie menatap sendu lisa ia tak tega melihat banyak lebam diwajah lisa
" ini pasti sakit " ucap jennie mengelus pelan sudut bibir lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt and Love, Afterwards ( Refisi)
General FictionH&L,A author publis kembali setelah sempat dihapus dari daftar baca author karena ada perbaikan. Setelah beberapa waktu author simpan akhirnya author putusin untuk membuka kembali karena ada permintaan dari pembaca yang ingin membaca lagi.. So.. sel...