42

1.5K 95 10
                                    

.
.
.

Seorang dokter baru saja keluar dari ruang oprasi, terlihat didahinya bekas keringat disana. Semua yang ada disana segera menghampiri dokter untuk menanyakan keadaan anak-anak mereka.

" oprasi berjalan lancar.. " ucap dokter itu

" syukurlah " hela nafas mereka

Namun melihat wajah dokter tak menunjukkan ekspresi senang membuat mereka kembali kawatir

" dokter kenapa? " tanya appa marco

" Oprasi memang berjalan lancar namun ada efek lain dari oprasi ini " ujar dokter menunduk sedih

" apa maksut anda dok? " tanya eomma soo hye-kyo

" oprasi transplantasi jantung memiliki resiko besar, jika tubuh yang mendapatkan donor jantung menolak maka akan berakibat fatal yaitu gagal jantung " ujar dokter tersebut

" lalu kita harus bagai mana dok? " tanya jisoo kawatir

" kita hanya bisa berdoa semoga tubuhnya mau menerima jantung barunya " semua yang ada disana menunduk sedih, kali ini mereka hanya bisa berharap kepada tuhan semoga memberikan kesempatan kedua untuk hidup

" dokter! Tolong segera masuk nyonya lisa mengalami kejang " ujar perawat terlihat kawatir

" ne suster " dokter segera memakai maskernya lagi kemudian lekas masuk

" suster tunggu! " tahan jisoo

" maaf nona saya harus segera masuk" ujar perawat ingin masuk namun ditahan jisoo

" apa yang terjadi didalam sana? mohon jelaskan kepada kami " mohon jisoo meneteskan air mata

" nyonya lisa sepertinya menolak jantung barunya baru saja tubuh nyonya lisa mengejang dan detak jantungnya semakin melemah " jisoo membekap mulutnya tak percaya menangis tak bersuara. Setelah menjelaskan keadaan lisa perawat itu segera masuk

Appa marco segera menghampiri jisoo menariknya membawa kedalam pelukannya.

" jisoo-ya tenangkan dirimu.. Kita hanya bisa berdoa agar tubuh lisa mau menerima jantung barunya " ujar appa marco mengusap punggung jisoo yang sedang menangis sesenggukan

" hiks.. Hiks.. Ne appa semoga lisa bisa bertahan hidup " ucap jisoo menenggelamkan wajahnya didada appa marco

.

.

.

3 tahun kemudian

Diruang tamu appa marco sedang menemani seorang anak berusia hampir tiga tahun, menemaninya bermain robot dan mobil-mobilan. Anak itu membiarkan mainan yang lain berserakan dikarpet karena ia baru saja mendapat mainan baru berbentuk robot bumbelbee. Anak itu kegirangan menerbangkan robot bumbelbee, memainkan tangannya seolah sedang berperang

" sayang mainan yang lain jangan diberantakin " tegur appa marco

Anak itu tersenyum mengangguk kembali mengumpulkan main yang lain lalu ditaruh didekatnya menatanya berjajar.

" ianhe alabeoji leo tellalu cenang endapat obot balu " ujar leo tersenyum menunjukkan gigi-gigi kecilnya

Appa marco tersenyum gemas mendekati leo mengusap kepalanya kemudian menariknya untuk ia pangku.

" benarkah? Kamu sangat menyukai hadiah dari harabheoji? " tanya appa marco

Leo mengangguk lucu mengecup pipi appa marco

" omawo alabeoji "

" sama-sama sayang.. uhhh cucu harabheoji menggemaskan sekali " ucap appa marco menciummi wajah leo memeluknya gemas

Hurt and Love, Afterwards ( Refisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang