.
.
.Seorang dokter baru saja keluar dari ruang oprasi, terlihat didahinya bekas keringat disana. Semua yang ada disana segera menghampiri dokter untuk menanyakan keadaan anak-anak mereka.
" oprasi berjalan lancar.. " ucap dokter itu
" syukurlah " hela nafas mereka
Namun melihat wajah dokter tak menunjukkan ekspresi senang membuat mereka kembali kawatir
" dokter kenapa? " tanya appa marco
" Oprasi memang berjalan lancar namun ada efek lain dari oprasi ini " ujar dokter menunduk sedih
" apa maksut anda dok? " tanya eomma soo hye-kyo
" oprasi transplantasi jantung memiliki resiko besar, jika tubuh yang mendapatkan donor jantung menolak maka akan berakibat fatal yaitu gagal jantung " ujar dokter tersebut
" lalu kita harus bagai mana dok? " tanya jisoo kawatir
" kita hanya bisa berdoa semoga tubuhnya mau menerima jantung barunya " semua yang ada disana menunduk sedih, kali ini mereka hanya bisa berharap kepada tuhan semoga memberikan kesempatan kedua untuk hidup
" dokter! Tolong segera masuk nyonya lisa mengalami kejang " ujar perawat terlihat kawatir
" ne suster " dokter segera memakai maskernya lagi kemudian lekas masuk
" suster tunggu! " tahan jisoo
" maaf nona saya harus segera masuk" ujar perawat ingin masuk namun ditahan jisoo
" apa yang terjadi didalam sana? mohon jelaskan kepada kami " mohon jisoo meneteskan air mata
" nyonya lisa sepertinya menolak jantung barunya baru saja tubuh nyonya lisa mengejang dan detak jantungnya semakin melemah " jisoo membekap mulutnya tak percaya menangis tak bersuara. Setelah menjelaskan keadaan lisa perawat itu segera masuk
Appa marco segera menghampiri jisoo menariknya membawa kedalam pelukannya.
" jisoo-ya tenangkan dirimu.. Kita hanya bisa berdoa agar tubuh lisa mau menerima jantung barunya " ujar appa marco mengusap punggung jisoo yang sedang menangis sesenggukan
" hiks.. Hiks.. Ne appa semoga lisa bisa bertahan hidup " ucap jisoo menenggelamkan wajahnya didada appa marco
.
.
.
3 tahun kemudian
Diruang tamu appa marco sedang menemani seorang anak berusia hampir tiga tahun, menemaninya bermain robot dan mobil-mobilan. Anak itu membiarkan mainan yang lain berserakan dikarpet karena ia baru saja mendapat mainan baru berbentuk robot bumbelbee. Anak itu kegirangan menerbangkan robot bumbelbee, memainkan tangannya seolah sedang berperang
" sayang mainan yang lain jangan diberantakin " tegur appa marco
Anak itu tersenyum mengangguk kembali mengumpulkan main yang lain lalu ditaruh didekatnya menatanya berjajar.
" ianhe alabeoji leo tellalu cenang endapat obot balu " ujar leo tersenyum menunjukkan gigi-gigi kecilnya
Appa marco tersenyum gemas mendekati leo mengusap kepalanya kemudian menariknya untuk ia pangku.
" benarkah? Kamu sangat menyukai hadiah dari harabheoji? " tanya appa marco
Leo mengangguk lucu mengecup pipi appa marco
" omawo alabeoji "
" sama-sama sayang.. uhhh cucu harabheoji menggemaskan sekali " ucap appa marco menciummi wajah leo memeluknya gemas
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt and Love, Afterwards ( Refisi)
General FictionH&L,A author publis kembali setelah sempat dihapus dari daftar baca author karena ada perbaikan. Setelah beberapa waktu author simpan akhirnya author putusin untuk membuka kembali karena ada permintaan dari pembaca yang ingin membaca lagi.. So.. sel...