Rs. Dong-eui Medical Center Busan
Pihak rumah sakit telah menghubungi keluarga masing-masing. Yang datang pertama adalah eomma Kim disusul keluarga lisa setelah satu jam orang tua taehyung sampai. Mereka semua berkumpul disatu lorong ruang icu.
Terdengar isak tangis dari para orangtua mendengar kabar yang mengejutkan yang membuat mereka shyok. Jisoo menenangkan eomma Kim sedangkan appa marco menemani eomma jessica. Setelah menunggu satu jam Terlihat seorang perawat keluar dari ruangan milik jenlisa.
" suster bagaimana keadaan anak kami??? " tanya appa marco mendekati suster tersebut
" tuan kami harus melakukan oprasi untuk semua pasien " ujar suster itu
Mereka yang ada disana membekap mulut tak percaya berarti taehyung, lisa dan jennie terluka parah. Para ibu semakin pilu menangis meratapi nasip buruk anak-anaknya.
" lakukan apapun untuk menyelamatkan anak kami suster, aku mohon.. " mohon appa marco
" ne tuan, kami akan melakukan yang terbaik " perawat itu pergi masuk kembali keruang icu
Appa marco terduduk lemas ikut menangis sungguh malang nasib anaknya.
Oprasi jennie dan bayinya
Dokter Kandungan beserta suster mulai melakukan prosedur oprasi bersalin. Seorang perawat sedang memasangkan baju pasien untuk jennie setelah selesai perawat itu memberikan kain penghalang untuk jennie, agar ia tidak melihat saat dokter membelah perutnya untuk mengeluarkan baby.
Perawat memasangkan infus dan EKG ketubuh jennie, memeriksa keadaan jennie wajahnya mulai memucat
" bagaimana detak jantunya? " tanya doter
" semakin melemah dok, jika terus dibiarkan kedua nyawa pasien akan terancam " kawatir perawat tersebut
" kita harus berusaha menyelamatkan keduanya jika hanya satu yang bisa selamat, selamatkan yang paling besar kemungkinannya untuk hidup " ujar dokter tersebut
" baik dokter " para perawat mengangguk mengerti kembali mempersiapkan alat-alat oprasi.
Mendengar ucapan dokter barusan membuat jennie menangis tak percaya
" andwaeyo.. Baby bertahanlah " batin jennie menangis tak sanggup membayangkan jika dirinya sampai kehilangan baby
Mata jennie menerawang jauh teringat kenangannya bersama lisa. Masih sangat membekas diingatan jennie saat lisa yang selalu mengelus perutnya disaat ia merasakan kram. Lisa yang selalu bisa menenangkan baby yang banyak bergerak. Lisa yang selalu bercerita sambil menenpelkan telinganya. Lisa yang suka berbagi musik dengan baby menempelkan satu earphone diperut jennie seolah dirinya sedang mendengarkan musik bersama. Jennie menangis pilu tak sanggup jika sampai kehilangan baby mereka.
" eomma dan momy menunggu kehadiranmu, kamu harus bertahan sayang " batin jennie
" dokter t-tolong selamatkan anakku " lirih jennie memegang tanga dokter
Dokter menatap iba jennie dirinya merasa sedih melihat nasib buruk yang menimpanya.
" nyonya tenang saja saya akan melakukan yang terbaik untuk kalian" ujar dokter menenangkan jennie
Dokter mulai menyuntikkan obat anestesi ketulang belakang jennie agar dirinya tak merasakan sakit saat dioperasi. Obat anestesi mulai bekerja hal itu membuat jennie mengantuk namun jennie masih terjaga karena hanya tubuh bagian bawah yang dibuat mati rasa.
Jennie pasrah berharap baby bisa diselamatkan, jika pilihannya salah satu maka jennie memilih baby yang harus tetap hidup, jennie merelakan nyawanya untuk baby. Jennie melihat kesamping dimana lisa sudah tak sadarkan diri
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt and Love, Afterwards ( Refisi)
General FictionH&L,A author publis kembali setelah sempat dihapus dari daftar baca author karena ada perbaikan. Setelah beberapa waktu author simpan akhirnya author putusin untuk membuka kembali karena ada permintaan dari pembaca yang ingin membaca lagi.. So.. sel...