No Voice [Complete]

No Voice-21

Haiii👋 jangan lupa baca note dari saya ya...
.
.
.
.

"Jangan bergerak," bisikan sangat pelan itu membuat tubuh Alanis berhenti menggeliat. Ia ingin bilang bahwa ia tidak nyaman dengan posisi mereka lebih-lebih hatinya.

Sebagai calon pasangan yang akan berpisah tak lama lagi, ia ingin sebisa mungkin mengurangi keintiman mereka. Meski akhir-akhir ini David nampak sedikit berubah.

Tangan David mengelus perutnya dengan gerakan lambat, seakan tahu itu adalah tangan sang ayah, bayi dalam perutnya bergerak.

"Dia bergerak." Takjub David kembali membuat gerakan seperti tadi. Mungkin bayi mereka senang, tapi Alanis?

Ia bahkan memejamkan mata karena malu merasakan tangan David yang merangsek masuk dalam baju tidur untuk mengelus perut buncitnya secara langsung.

Ya Tuhan, apa efek makan sandwich pada jam 2 pagi dapat menimbulkan perilaku aneh seperti yang David sedang lakukan saat ini?

Alanis terpekik kecil saat tangan besar David melingkupi dadanya. Kapan lelaki itu meninggalkan perutnya dan beralih ke bagian itu?

Ia tahan tangan besar itu dan mencoba menariknya agar keluar dari dalam baju seraya bergumam tanda meminta David berhenti namun malah disalah artikan oleh suaminya.

"Kau menyukainya?" Langsung saja Alanis menggeleng cepat.

Namun bukannya menghentikan aksinya, David malah kembali melakukan hal itu pada sebelah dada Alanis. Membuat istrinya itu menggigit bibir ingin menangis.

Tidak. Ia tidak ingin melakukan hal yang lebih dari ini. Mereka akan berpisah tidak lama lagi jadi sebaiknya mereka saling sadar diri untuk tidak berperan layaknya suami istri, melainkan sebagai teman seperti yang sudah mereka sepakati di waktu lalu.

Dering ponsel David menyelamatkan Alanis. Ketika David bangun dengan perasaan tak rela melepas Alanis untuk mengecek ponselnya, wanita hamil itu cepat-cepat beranjak ke kamar mandi dan mengunci dirinya di sana.

Sembari mengatur nafas dan detak jantungnya, Alanis duduk di atas closet. Mengelus perutnya lembut begitu merasa kalau bayinya menendang cukup kencang seakan tak rela diajuhkan dari sang ayah yang baru saja menyapa.
.
.
.
.
.
.
Read Author's note bellow👇