Chapter 11

36.6K 2.9K 41
                                    

.
.
.
.
.

.
.



"Ternyata nasib kita sama ya qiandra, sama² orang yg kita cintai dibunuh dihadapan kita. Bedanya siksaan gue jauh lebih menyakitkan dari apa yg lo dapatkan, gue disayat gue dicambuk gue di injek² dan lo tau nyokap bokap gue bahkan gak peduli gue sesakit itu. Lo masih ada mommy lo yg selalu ngedukung lo sedangkan gue bahkan keluarga gue lebih mentingin pekerjaan mereka dari pada gue yg anaknya. Gue harus lawan rasa trauma gue sendirian, gue nahan luka gue sendirian, gue harus nahan rasa ketakutan gue sendirian. Dan sekarang rasa trauma sakit fisik batin gue udah jadi satu sama lo dan itu buat gue gak tahan qiandra."gumam qiana sambil menahan sesak di dadanya.

"Maafin aku karna udah buat kamu tertekan dengan permohonan ku."ujar qiandra sedih.

"Huufffttt.... Udah terlanjur juga, lagian udah setengah jalan gak mungkin kan gue batalin. Tapi maaf gue mesti ngasih pelajaran ke daddy ayah dan abang² lo."

"Gakpapa yg penting kamu gak lukain mereka, aku harus pergi qiana kamu baik² disini."ujar qiandra pergi bersama hembusan angin.

"Al nya ana yg tenang ya disana, dan buat lo qiandra dan axel lo juga harus tenang di sana. Gue yg akan balas semuanya."ujar qiana dingin



BRAKKK





"Dicariin ternyata disini."ujar Jeje

"Lagi nenangin pikiran gue."

"Ayok kekantin gue laper."ujar Jeje

"Eemmm....guys gue pengen ngomong sesuatu kekalian. Terserah kalian setelah ini mau jauhin gue apa enggak."

"Lo kenapa sih, lagi sakit aneh bener."ujar jeje

"Gue lagi gak becanda."

"Yaudah ngomong aja."ujar aura

"Emmm... Sebenernya gue itu..."

"Itu apa qiandra?."tanya jeje tak sabaran

"Diem dulu je."ujar auryn sewot

"Huufffttt....qiqi mau ngomong apa hm?."tanya aura lembut

"Aura...."panggil qiana dengan mata berkaca kaca

"Iya qiqi mau ngomong apa?."

"Sebenernya gue itu bukan qiandra, gue qiana alexandra smith yg menempati raga qiandra. Karn kecelakaan itu qiandra meninggal dan bertepatan gue juga meninggal karena tertembak jadi qiandra minta tolong sama gue buat nempati raga dia dan membalaskan dendam kepada tania clara dan cobra. Dia juga minta gue buat nyadarin keluarga nya dari pengaruh clara dan tania. Lo berdua tau kan masalah apa yg buat qiandra menjadi seperti itu, mommy qiandra udah gue kasih tau kalau gue bukan qiandra."bicara qiana panjang lebar.

"Kita udah tau kalo lo itu bukan qiandra, lagian aneh aja sifat sama sikap qiandra jadi barbar banget."ujar jeje

"Jadi kalian gak marah kan sama gue."tanya qiana hati hati

"Ngapain kita marah, lagian kita juga udah ikhlasin qiandra kok. Walaupun lo bukan qiandra tapi lo udah nempati raga qiandra yg berarti lo udah jadi sahabat kita."ujar aura

"Gue kira lo semua bakal jauhin gue."

"Gak mungkin kita ngejauhin adek kita yg gemesin ini."ujar jeje

"Dan ya kita denger apa yg lo bicarain tadi sama qiandra."ujar auryn

"Kita bakal bantu qiandra dan lo buat balesin dendam kemereka."

"Makasih banget."ujar qiana dengan senyum manis yg menggemaskan

Mereka bertiga yg melihat senyum qiana tertegun.

"Loh kok kalian diem"tanya qiana

"Lo gemesin banget sih pengen gue bawa pulang."ujar jeje sembari menguyel nguyel pipi qiana

"Je udah liat pipi qiandra udah merah."marah aura

"Abis gemesin banget. Liat bola mata bulat berbinar nya itu dan ini lagi pipi bulat lembut  nya seperti bayi."ujar jeje mengelus ngelus pipi qiana

"Udah ayok kekantin, lo bilang tadi laper."ajak auryn

"Eh ngomong² kita panggil lo apa?."tanya jej

"Kalo kita lagi berempat panggil qiana aja ya, kalo ditempat rame baru panggil qiandra."jawab qiandra

"Ok², dah ayok kekantin."ajak jeje sambil menarik tangan ketiga sahabatnya.












                                   Next?


     

Transmigrasi:ANGEL OF DEATH(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang