Chapter 10

37.3K 3.2K 327
                                    

.
.
.
.
.



"Pagi mommy."sapa qiana sembari mencium pipi sang mommy.

Mereka yg ada dimeja makan hanya melihat interaksi ibu dan anak itu dalam diam.

Mereka masih mengingat ucapan qiana yg memutuskan kalau mereka hanyalah orang asing.

"Pagi sayang."

"Mau sarapan apa hm?."

"Aku mau nasi goreng aja."

Mereka makan dengan tenang. Sesekali abang² dan daddy menatap kearah qiana.

"Sayang hari ini daddy antar ya."

"Kamu bicara sama siapa mas?."

"Qiandra(qiana)."

"Princess ditanyain daddy itu."

"Gak perlu! Ingat kita tidak ada hubungan apa-apa, bukankah sudah kubilang kita hanyalah orang asing dirumah ini."ujar qiana penuh penekanan.

"Qiandra."tegur mommy halus.

"Gak mommy, yg kuanggap dirumah ini cuman mommy sama bunda walaupun bunda udah gak ada."

"Sudah-sudah ini sudah siang kamu gak mau telat kan kesekolah."

"Huuufftt.... Aku pergi mom."

"Apa kamu tidak bisa memaafkan kami nak."ujar sang ayah

Qiana yg sedang berjalan sontak berhenti.

"Tidak!"ujar qiana dengan dingin dan berlalu pergi

Princess kecil daddy maafin daddy nak

Putri kecil ayah pasti sangat membenci ayah

Kita nyesel dek, maafin kita....kenan(bersaudara)




Skip




Sampai disekolah qiana berjalan dengan wajah dingin dan aura membunuh.

Bahkan siswa/i yg berpapasan dengan nya dikoridor langsung bergerak minggir saat merasakan aura qiana yg mengerikan.


BRAKK!!



Qiana menendang pintu kelas dengan kuat.

Mereka yg melihat kearah pintu ingin marah tidak jadi karna melihat tatapan dingin menusuk milik qiana.

"Lo kenapa qi?."tanya aura

"Jangan ganggu."ujar qiana dingin

Serentak mereka merasa merinding mendengar suara qiana yg dingin dan menusuk.

"Biarin aja, nanti pasti dia cerita sendiri ke kita
"ujar auryn

"Iya jangan ganggu auranya serem."Jeje

Guru masuk dan menjelaskan mata pelajaran.

Qiana hanya diam menatap kedepan dengan tatapan dingin nya.

"Gue gak peduli mau lo keluarga gue selagi mereka mencari masalah dengan tidak hormat sama gue saat itu juga gue pastiin lo lebih memilih mati dari pada hidup. Jadi Zevallo, redwolf, cobra, tania & clara welcome to my world. Kita mulai permainan nya."batin qiana mengerikan

"Qiandra bisa kau jawab pertanyaan ini, mengapa kau melamun di jam pelajaran saya!!."teriak sang guru

Mereka semua serentak melihat kearah qiana.

Qiana hanya membalas dengan menatap dengan dingin.

"Kalau saya bisa jawab semuanya hari ini juga harus free class, bagaimana?."

"Kamu tidak akan bisa menjawab qiandra, karena kamu itu bodoh."ujar guru itu meremehkan.

Qiana maju kedepan dan menjawab semua pertanyaan dengan benar.

"Ba..bagaimana bisa kamu menjawab semua ini dengan benar."tanya guru dengan raut wajah terkejut.

"Mikir pakai otak."ujar qiana meremehkan, dan berlalu keluar kelas.

Yessss makasih qiandraaa....teriak mereka dikelas

Guru itu pun keluar dengan rasa malu.

"Ayo kita susul qiandra."ajak aura

"Ayok lagian gue laper banget pengen ke kantin."ujar Jeje

"Lo tu perasaan makan mulu deh je."ujar auryn

"Malah ribut, ayok kita susul qiandra."aura


Rooftop


Qiana mengadahkan wajah keatas dan memejamkan matanya.

Angin berhembus menerbangkan rambut halusnya dengan lembut.

Siapa saja yg melihatnya saat ini pasti bisa merasakan ketenangan dan kehangatan dari qiana.

Tidak ada yg bisa menolak pesona seorang Qiana.

Kau akan terus jatuh kedalam pesonanya.

Bahkan dia tidak sadar bahwa sedari tadi leon dan inti redwolf terus memperhatikan dan menatap nya tanpa berkedip.

"Peri kecil gue cantik banget, imut lagi. Gemes banget gue jadinya."ujar dion memecahkan keheningan.

"Dia adek gue jangan macem² lo."nathan

"Dia juga adek gue."Kenzo&kenzie

Kenan,sakha,shwan,arsan hanya menatap datar.

Tapi dalam hati mereka membenarkan ucapan dion kalau qiandra(qiana) sangat cantik dan imut.

"Kalian gak pernah anggap dia adek kalian btw."ujar azka datar

"Apalagi lo sakha, cari tau apa yg terjadi baru lo bisa simpulin semuanya."ujar dion

"Maksud lo apaan."tanya sakha

"Bukan apa-apa."jawab dion

"Udahlah go ke kantin laper gue."ujar kevan

Mereka semua pergi dari rooftop dan meninggalkan qiana.

Sebelum mencapai pintu leon sempat menghadap belakang dan menatap qiana lama.

Ntah kenapa gue ngerasa kalau gue harus ngelindungin lo, hati gue gak nerima kalo lo di klaim sama orang lain.....batin leon









                 Hi chingu-deul, i'm back.
   

   
          
     

Transmigrasi:ANGEL OF DEATH(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang