Tidak bisa menghindar lagi, Wei An mendudukkan dirinya dengan tegak. Mengontrol perputaran oksigen pada paru-paru dan mulai merangkai kalimat. "Yan Huai, maaf. Aku bukan Wei An yang asli, tapi aku memang Wei An." Dalam keadaan seperti itu, Wei An kesulitan menjelaskan. Takut-takut jika Yan Huai tidak memercayainya. "Aku berasal dari dunia nyata, mengalami kecelakaan mobil, dan bangun dalam tubuh ini. Tapi, namaku sebelumnya juga Wei An."Otak Yan Huai berputar cepat. Mencerna kata-kata Wei An dan mulai menghubungkan dengan beberapa fenomena alam yang pernah diselidikinya diam-diam. "Lalu, apa kamu berpikir jika dunia ini tidak nyata?" dia bertanya dengan nada meremehkan.
"Bukankah ini ada dalam sebuah buku?"
"Kamu yakin, jika dunia ini yang berada di dalam buku, bukan dunia yang kamu sebut nyata?"
Pada titik ini, Wei An benar-benar kehilangan kepercayaannya. Setelah mendengar pertanyaan Yan Huai, dia mulai meragukan kebenaran mengenai dirinya yang masuk ke dalam sebuah buku.
Setiap ekspresi pada wajah Wei An tidak luput dari perhatian Yan Huai. "Jika apa yang kamu katakan benar, bukankah lebih baik menceritakan isi buku?" kata-kata itu hanya pemancing, sejujurnya saja dia juga merasa penasaran. Secara tidak langsung, Yan Huai memaksa Wei An untuk menceritakan isi buku yang dimaksud.
Butuh waktu beberapa saat hingga selesai menjelaskan tentang buku yang diceritakan sepupunya.
Yan Huai tidak menampilkan ekspresi keras seperti sebelumnya, justru mengerutkan kening sangat dalam. Ekspresinya juga lebih bervariasi, isi kepalanya berusaha menemukan sedikit saja rasionalitas yang tersisa. Yan Huai bukan tipe seseorang yang mendahulukan perasaan, tapi mendengar perkataan Wei An, entah mengapa ada sedikit sensasi aneh yang menggelitik hatinya.
Jika dipikirkan lagi, dia ragu bahwa Yan Huai di masa depan akan menikahi Wei Jia karena rasa suka, bukan demi menghindari Wei An. Dilihat dari karakter Wei An yang asli, pendiam dan tertutup, sudah pasti dia memiliki alasan kuat untuk mengejarnya begitu keras sampai mengorbankan diri.
Perasaan gelisah mulai menghantui Yan Huai. Antara percaya dan tak percaya hanya beda tipis.
Percaya lantaran gerak-gerik, cara berbicara yang terkesan lantang, dan tindakan Wei An sangat berbeda dengan sebelumnya. Tidak percaya karena setelah mendengar jika Wei An dalam cerita itu gila-gilaan menyukainya, bukan hal mustahil ini adalah rekayasa untuk mengelabuinya.
Meregangkan otot wajahnya, Yan Huai bangkit dan meninggalkan ruang belajar. "Ingatlah untuk tidak keluar rumah sampai besok pagi!" ucapan terakhirnya sebelum meninggalkan Wei An.
Jujur saja, setelah pembicaraan mengenai pindah planet, Wei An mulai memikirkan masa depannya jika terus berada di dunia ini. Baru saja dia meninggalkan keluarganya, berarti tidak lagi memungkinkan untuk mengandalkan mereka di masa sulit. Belum lagi harus memikirkan biaya akhir sekolah sebelum kelulusan, biaya masuk universitas, dan lain-lain. Kepalanya seperti akan meledak dengan terus memikirkan hal-hal itu. Bagaimanapun, dulu dia adalah anak manja, sangat sulit menyesuaikan diri dengan status saat ini.
Memilih mengenyahkan segala beban pikiran, Wei An kembali bersantai, melihat layar holografi yang menampilkan beragam artikel mengenai sejarah 'hari ini'. Tidak ada yang benar-benar berarti selain keterangan 'hari berkabung', juga sedikit menyenggol tragedi bunuh diri massal dua puluh tahun yang lalu. Selebihnya tidak ada penjelasan yang lengkap lagi. Karena tragedi tersebut, maka tepat pada tanggal 1 Mei setiap tahunnya, seluruh kegiatan di luar tempat tinggal diberhentikan selama sehari penuh. Hal itu membuat jiwa penasaran Wei An meronta-ronta.
Meloncat dari kursi santai, membawa langkahnya mencari keberadaan Yan Huai. Orang itu tidak ada di mana-mana, Wei An sudah mengelilingi rumah, memeriksa setiap tempat kecuali kamar pribadi yang ditempati oleh Yan Huai. Selama proses pencarian, dia menyadari jika tidak ada orang lain yang tinggal di rumah ini. Hanya ada robot Pow.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU ON BOARD
FantasyWei An menutup mata untuk selamanya, tetapi beberapa detik kemudian dia terbangun di tempat yang asing. Mengalami banyak hal dan mulai mempelajarinya, akhirnya dia mengerti. Wei An terlahir kembali dan hidup sebagai antagonis di dalam sebuah novel y...