WYOB 11

20 5 4
                                    

Yan Huai sudah menduga hal seperti ini akan terjadi. Pihak pemerintahan memiliki otoritas tinggi, seluruh Thelxinoe berada dalam genggaman orang-orang itu. Menemukan sinyal terakhir dari sebuah boneka bukanlah hal sulit. Terlebih pelanggaran kali ini cukup besar.

Bukan jenis pelanggarannya yang berat, tetapi hari di mana pelanggaran itu terekspos. Baru kemarin seluruh masyarakat mengenang duka akibat kesalahan puluhan tahun yang lalu, keesokan hari kejadian tersebut akan terulang lagi. Belum lagi dengan menghancurkan boneka keramik, sama saja dengan menantang pemerintahan secara terang-terangan. Bukankah itu agak keterlaluan?

Maka wajar jika hal ini dipandang sangat buruk dan beberapa petugas keamanan negara dikerahkan, bahkan sampai meninggalkan upacara wajib.

Yan Huai menarik lengan Wei An, membawanya masuk ke dalam pesawat. Tepat ketika pesawat lepas landas, gerbang dibobol paksa, dua buah mobil patroli berhenti di samping Meng Qi. Para polisi keluar dan dengan wajah mengeras menatap kepergian mereka. Salah satu di antaranya bergegas menghubungi pihak yang lebih berkuasa. Meng Qi yang malang dibawa paksa sebagai saksi.

Bagian dalam pesawat sangat luas. Kapten Hawk itu berjalan dan memperkenalkan fasilitas pesawat pada Wei An. “Ada total delapan kamar untuk istirahat, ini adalah restoran, itu tempat rekreasi. Jika ingin, kamu bisa istirahat di kamar nomor dua. Butuh waktu satu jam lamanya untuk sampai di pelabuhan pesawat luar angkasa.” 

Mereka tidak pergi ke kamar, tetapi memasuki restoran. Wei An meninjau barang-barang yang diberikan Yan Huai dan mempelajari penggunaan alat komunikasi, senjata, dan perangkat terapi yang diajari langsung oleh Yan Huai. Mereka juga memakan makanan yang disiapkan Pow sebelum berangkat.

Yan Huai melihatnya dan menemukan keseriusan di wajah remaja itu. “Kamu mempelajarinya dengan sangat baik.” Tangannya mengusap kepala Wei An beberapa saat.

“Apa mereka akan mengejar  sepanjang waktu?”

Menggelengkan kepala, Yan Huai tidak melepaskan tatapan dari Wei An, tetapi semakin dalam menatap  manik jernih itu. “Tidak. Mungkin ada beberapa yang menunggu kita di pelabuhan. Ingat untuk menggunakan senjatamu di saat terdesak dan larilah menuju pesawat luar angkasa lebih dulu.”

Wei An menganggukkan kepala, meskipun tidak berencana mengikuti perintah terakhir yang dikatakan Yan Huai. “Tapi aku tidak tahu pesawatnya. Bagaimana jika salah masuk?”

“Tenang saja, itu pelabuhan pesawat luar angkasa keluarga Yan, hanya ada satu pesawat.”

Wei An kembali mengangguk, menjatuhkan kepala di atas meja, memejamkan mata, dan merenungkan nasibnya. Sama sekali tidak menyangka akan mengalami masalah sebesar ini dalam kehidupannya. Namun, dia sadar jika ini adalah kehidupan nyata, harus dijalani dengan sepenuh hati atau akan ada penyesalan. Cukup sampai dia tidak bisa lagi memohon maaf pada kedua orang tuanya dan mewujudkan harapan mereka. Kali ini ia berjanji tidak akan meninggalkan penyesalan, bahkan jika harus bertukar jiwa lagi dengan pemilik asli. Setidaknya ia sudah melakukan hal benar dan membuat pemilik asli mendapat apa yang diinginkan.

Waktu terasa bergerak dengan cepat, hanya menyisakan beberapa menit sampai pesawat mendarat di halaman depan pelabuhan. Wei An menarik ranselnya, mengikuti Yan Huai turun. Anggota Hawk sudah turun lebih dulu, hanya tinggal Su Ji dan satu lainnya.

Korps Prajurit Hawk adalah tentara bayaran yang bernaung di bawah perintah keluarga Yan. Berdedikasi tinggi dan membantu orang-orang jika diperlukan, tapi mereka tidak pernah dilatih untuk tunduk terhadap pemerintahan. Karena alasan itulah, saat ini Yan Huai masih berada dalam pengawasan mereka, meskipun ada beberapa tatanan yang berubah.

Baru menginjakkan kaki di darat, mereka dikejutkan dengan sergapan tiba-tiba beberapa anggota kepolisian. Bukan Yan Huai dan anggota Hawk tidak mengetahui hal ini, hanya saja mereka paham betul jika orang-orang itu tidak bisa berbuat apa-apa. Ada kartu truf yang dipegang Yan Huai.

WITH YOU ON BOARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang