10. 💫

4.6K 770 369
                                    

*outfit Jeno & Edrea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*outfit Jeno & Edrea









Sesuai janjinya, Jeno menjemput Edrea. Pukul 10, Jeno sudah berada di depan rumah gadis itu dengan motornya. Dengan santai, Jeno menunggu. Katanya Edrea sedang bersiap-siap sebentar. Sembari menunggu, pemuda itu melihat-lihat ponselnya.

"Hati-hati lho Edrea!"

"Iyaaa Mamaaa!!!"

"Sama Noah ya?"

"Ihhh udah aku bilang bukan!"

Jeno langsung mengangkat kepalanya begitu mendengar suara dari dalam rumah Edrea. Pas sekali beberapa saat kemudian, muncul presensi Edrea keluar pagar, bersama seorang wanita yang masih terlihat muda di belakangnya. Jeno yakin, itu ibunya Edrea. Jeno langsung memasang senyumannya begitu wanita itu menangkap tatapannya.

"Jeno. Ayo!"

"Oohh.... namanya Jeno..." Adriana tersenyum. "Temen Edrea ya?"

"Iya, tante. Saya Jeno." Jeno segera turun dari motor, menyalami Adriana dengan sopan.

"Temen sekelasnya Edrea kah? Tante belum pernah liat sih."

"Bukan! Dia anak baru. Kelasnya di sebelah kelas aku." Jawab Edrea menyela. Jeno hanya tersenyum membetulkan jawaban Edrea.

"Oohh.... beda kelas...." Adriana menatap Jeno dan Edrea bergantian. "Kalo gitu yaudah. Hati-hati ya! Jeno bawa motornya hati-hati ya. Jangan ngebut! Bahaya."

"Iya, tante."

"Ihhh Mama bawel deh! Jeno juga tauu!!"

"Ih yaudahh Mama kan cuma ngingetin aja!"

Jeno terkekeh. "Nih, pake helm Dre."

"Makasih."

"Tuh! Jeno udah baik pake segala dibawain helm! Makasih ya Jeno! Tolong jagain Edrea ya. Dia dimana-mana suka ada aja tingkahnya."

"Mama!"

"Iya, tante." Kata Jeno.

"Dah! Ayo No!" Setelah memasang helm di kepalanya, Edrea langsung menepuk Jeno untuk bergegas pergi.

"Iya. Pergi dulu, tante." Jeno sedikit membungkuk, sebelum menaiki motornya.

"Iya! Hati-hati!"

Mesin motor dinyalakan, Edrea menarik jaket milik Jeno, sambil melambaikan tangannya pada Adriana. "Dadah Mama!"

Adriana tersenyum dan membalas lambaian tangan putri sematawayang-nya.

Perlahan-lahan, mereka berjalan menjauhi rumah Edrea, keluar dari kawasan perumahan gadis itu.

"Mama berisik tau No!" Seru Edrea sedikit berteriak. Maklum, di atas motor. Kalau tidak teriak, akan bertabrakan dengan suara lain di sekitarnya.

"Kenapa?"

MATCHMAKER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang