18 💫

3.7K 649 372
                                    

"Karena sebentar lagi kalian mau naik kelas, makanya seperti biasa sekolah ngadain tour keluar daerah. Kali ini, tour-nya dibarengin sama kakak kelas kalian yang sebentar lagi akan lulus dari sekolah. Nah, ini bapak kasih selembarannya, nanti kalian sampaikan ke orangtuanya ya, apakah orangtua kalian setuju atau enggak." Wali kelas Edrea, Pak Yatno memberikan selembaran kertas kepada ketua untuk dibagikan pada anak-anak lainnya. "Ada yang mau ditanyain soal tournya enggak?"

"Ngapain aja Pak kita disana?" Celetuk salah satu murid.

"Kita dikasih waktu seminggu. Perjalanan kesana butuh waktu kurang lebih setengah harian. Nanti kita keliling dulu ke tempat wisata yang udah ditentuin, terus nginep di hotel selama 3 hari. Setelahnya, kita pindah hotel ke deket pantai dan habisin waktu disana." Terang Pak Yatno. "Di hari terakhir juga ada acara yang disiapin anak osis, lho. Bapak sih kurang tau acara apa, tapi katanya ada games nya."

"Makasih!" Kata Edrea setelah menerima selembaran dari ketua kelas. Gadis itu kemudian membacanya.

"Guys! Seneng enggak sihh??? Akhirnya tour lagi!!" Seru Jessi tiba-tiba. Gadis itu memutar bangkunya menghadap Edrea dan Aletta.

"Yeuu paling juga pas tour lu nempel mulu sama Raka kayak perangko!" Cibir Edrea bercanda.

"Yaaaa kapan lagi jalan jauh berdua tapi dibolehin sama ortu?"

"Modus!"

"Tapi gue juga seneng sih!" Aletta melipat kertas pengumumannya. "Akhirnya gue jalan-jalan bareng Jeno lagi!"

"Emang Jeno ikut?" Tanya Jessi.

"Ikutlah! Pasti! Harus! Nanti gue paksa ikut!" Seru Aletta.

"Dasar."

.

.

"Ibuuuu!! Edrea nasi goreng dua, indomie rebus rasa sotonya satu ya buu! Pake telor sama kornet katanyaa!" Teriak Edrea pada ibu-ibu kantin. Gadis itu kemudian kembali duduk di bangkunya.

"Emang Edrea the best banget kalo pesen makanan. Teriakannya kenceng banget kayak toa mesjid." Jessi menyeruput minumannya.

"Iyalaahh! Gue!" Edrea menepuk dadanya. Disaat sedang menatap Jessi, matanya tak sengaja menangkap sosok Jeno dan kawan-kawannya yang sepertinya sedang ingin makan juga. Maka, gadis itu segera berteriak. "Jeno!!"

Tak perlu berteriak berkali-kali, si pemilik nama itu langsung menoleh. Edrea melambaikan tangannya, meminta Jeno, Devano, dan Nathala untuk bergabung.

"Duhh deg-degan gue Dreee! Lu kenapa segala manggil sih??" Bisik Aletta.

"Lebay lu! Kan lumayan biar lu bisa mepet Jeno!" Balas Edrea. "Eh sini! Sini!"

"Halo, cewek-cewek cantik." Sapa Devano sambil melemparkan senyumannya pada Edrea, Aletta, dan Jessi.

"Maaf udah punya Raka." Kata Jessi.

"Kecuali lu deh, Jes!"

"Hahahaha!"

"Lu semua udah pesen makan belum?" Tanya Edrea.

"Udah tadi." Jawab Nathala. "Nanti katanya mau dianter kesini."

Edrea manggut-manggut.

"Eh, Nath. Basket emang lagi sibuk latihan banget ya? Raka suka latihan basket mulu deh sekarang." Kata Jessi membuka topik.

"Mau nethink lu ya Jes? Ckckckkkk..... gaboleh gitu, Jes!" Timpal Devano.

"Gak gituuu!"

MATCHMAKER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang