Part 16

2.3K 244 73
                                    


Maze







Matahari telah beranjak tinggi. Suasana tegang dan mencekam masih terasa di Glade. Sisa-sisa penyerangan Grievers masih terlihat di berbagai sudut. Namun hal itu tetap tidak menyurutkan niat Gally untuk melaksanakan rencananya.

Lea, Teresa dan Thomas digiring menuju pintu labirin. Tiang besar telah terpasang di sana. Semua Gladers telah datang ke depan pintu labirin. Mereka dipaksa melihat eksekusi itu oleh Gally.

Gally memperhatikan tubuh Thomas yang terlihat masih pingsan, dijatuhkan begitu saja ke tanah. Sementara Lea dan Teresa terlihat dikawal Gladers bawahan Gally dengan tangan terikat di belakang tubuh mereka.

"Ini sungguh disayangkan." Gally saling bersitatap dengan Lea. Pemuda itu sebenarnya tidak mau melakukan hal ini. Terlebih pada gadis yang mulai disayanginya itu. Tapi setelah apa yang diperbuat Lea pada Glade yang dicintainya, Gally tidak bisa mempercayai Lea lagi.

"Iya. Ini memang sunguh sangat disayangkan." Lea balas menatap Gally tajam.

"Gally, it doesn't feeling right, man..." Winston mencoba mengungkapkan uneg-unegnya. Bagaimanapun dia tidak setuju jika Thomas, Teresa, dan terlebih Lea diperlakukan seperti itu. Terutama setelah apa yang coba dilakukan ketiganya selama penyerangan Grievers. Menurutnya ketiga orang itu lebih terlihat berguna dari pada mereka yang hanya bisa kabur ketakutan dan tidak melakukan apapun saat Grievers menyerang Glade.

"Bagaimana jika Thomas dan Lea benar?" kali ini Jeff mencoba membela. "Mungkin mereka bisa membawa kita pulang."

"Kita sudah pulang. Paham?" Gally menatap Winston dan Jeff tajam. "Aku tidak mau mencoret nama anggota kita lagi di dinding labirin."

"Kau pikir membuang kami akan menyelesaikan masalah?" Teresa tiba-tiba berujar. Dia masih kesal dengan sikap keras kepala Gally yang dinilainya sangat bodoh.

"Tidak." Gally berujar pelan. Dia menatap teresa dan Lea bergantian. "Ini bukan membuang, tapi persembahan."

"Apa? Tunggu! Gally, apa yang kau lakukan?!" Teresa memberontak saat bawahan Gally mulai mengikatnya di tiang.

Tak jauh berbeda, Lea juga diperlakukan dengan serupa. Gadis itu menatap Gally kesal."Gally, you really son of b*tch."

"Kau pikir aku akan membiarkan Thomas kembali ke labirin setelah apa yang dia perbuat? Lihat sekelilingmu! Lihat Glade kita!" Gally kembali mencoba meyakinkan teman-temannya akan idealismenya. "Ini satu-satunya cara yang tepat. Setelah Grievers mendapatkan apa yang mereka cari, semua akan kembali normal."

"Kalian mendengar omong kosong itu?" Teresa menatap para Gladers dengan berani. "Kenapa kalian diam saja? Dia gila!"

"Diam kau!"

Teresa tidak mengindahkan Gally. Gadis itu terus saja mengungkapkan keyakinannya. "Jika kau tetap di sini, Grievers akan kembali. Mereka akan terus kembali hingga kalian semua mati."

"Dia benar, Gally. Kau tidak bisa menahan orang-orang di sini." Lea turut memperingatkan Gally. "Semua orang akan mati jika kita tidak segera keluar dari labirin. Kita harus pergi sekarang."

"Diam! Ikat dia!" Gally memberi instruksi dua Gladers bawahannya untuk mengikat Thomas yang masih tertelungkup si atas tanah. Namun bukannya mengikuti perintah Gally, dua Gladers itu justru saling berpandangan ragu. Mereka terlihat mulai mempercayai ucapan Lea dan Teresa.

Gally terlihat kesal. "Kau dengar aku? Kubilang, ikat dia!"

Melihat Gally yang mulai marah, dua Gladers itu akhirnya mengangguk patuh. Mereka lantas mengangkat tubuh Thomas yang dikira masih belum sadar itu untuk diikat ke tiang. Namun Thomas memberontak. Dia yang hanya pura-pura pingsan itu segera melumpuhkan dua bawahan Gally dan melepaskan diri dengan mudah.

BOND |Book 1: Serendipity| (Maze Runner Fanfiction) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang