Part 2

2.9K 347 53
                                    

Thomas And Newt




Malamnya, seperti sudah menjadi tradisi di Glade, para Gladers membuat sebuah pesta sebagai penyambutan anggota baru mereka. Para Gladers mengisi acara dengan menyalakan api unggun, bermain gulat, dan minum-minum sebagai ungkapan sukacita mereka. Sementara Lea, pemeran utama dalam pesta itu hanya bisa tersenyum gugup.

Gadis itu duduk disebuah batang kayu dan para Gladers duduk disekelilingnya dengan antusias untuk berkenalan dengannya. Mereka membuat sebuah antrian agar bisa berbincang dengan gadis itu. Lea awalnya tidak tahu harus bersikap bagaimana, namun melihat betapa ramah dan antusiasnya Gladers yang mengelilinginya membuat sedikit banyak rasa gugupnya menguar.

"Hei, apa benar kau bisa langsung mengingat namamu?" seorang Gladers bermata bulat dan berkulit coklat, yang diketahui Lea bernama Winston, bertanya dengan antusias.

"Yep! I think so." Balas Lea dengan senyuman cerah.

"Lalu apa kau ingat dari mana asalmu?" Gladers lain mengajukan pertanyaan.

"Aku berasal dari..." Lea menggantungkan ucapannya sesaat. Tidak mungkin dia mengucapkan tempatnya berasal. Karena jika dia mengatakannya pun, dia tidak yakin para Gladers akan tahu dimana letak negaranya. "... Sangat jauh dari sini."

"Apa kau ingat juga bagaimana kehidupanmu sebelum masuk ke Glade?"

Lea terlihat berpikir. "Hidupku, bisa dibilang biasa. Hanya bersekolah dan ikut les untuk masuk universitas."

"Kau bersekolah?" terdengar dengungan diantara para Gladers. Mereka terlihat kagum. "Kami belum pernah mendapat pendidikan sebelumnya. Yang kami tahu hanya kehidupan di dalam Glade."

Kini Lea merasa sedih dan menyesal telah berkata demikian. Dia sedih karena di dunia ini, para Gladers harus menjalani hidup sulit di dalam Glade di usia yang masih sangat muda. Berbanding terbalik dengan dirinya yang masih bisa menikmati hidup normal di usia remajanya.

"Aku yakin sebelum kalian masuk Glade, kalian juga pasti pernah ke sekolah. Kalian hanya tidak ingat itu." Lea buru-buru menghibur Gladers yang berkeliling disekitarnya.

"Yeah, mungkin kau benar." Ujar mereka sayup-sayup.

"Hei, ceritakan lagi tentang dirimu." Kini salah satu dari mereka kembali menyahut.

"Umm, aku tidak tahu apa yang harus kuceritakan."

"Ceritakan tentang hidupmu. Bagaimana hidup di luar sana. Apa saja!"

"Yeah, berceritalah, Lea!"

Lea menjadi gugup dan bingung. Sementara itu makin banyak Gladers yang berkumpul disekitar Lea dan mendengarkan gadis itu bercerita tentang kehidupannya. Lea bisa melihat Alby, Newt, Minho, dan beberapa wajah yang dia lihat di film kini mendengarnya bercerita.

"Sebelum itu, aku ingin bilang sesuatu." Lea menghembuskan napasnya pelan. "Kurasa duniaku dan dunia ini berbeda... dalam arti, berbeda sangat jauh."

Para Gladers terlihat saling bertatapan bingung dengan ucapan Lea. Mereka mulai berdengung ramai. "Apa itu artinya kau berasal dari dunia lain?"

Lea terlihat berpikir. "... Maybe,"

Keheningan tercipta begitu saja membuat Lea tak ayal memperhatikan para Gladers satu-per satu. Mereka ada yang terlihat mempercayainya, namun lebih banyak ekspresi mereka menunjukkan bahwa Lea terdengar mengada-ada.

"Yang jelas," Lea melanjutkan ucapannya yang terhenti, "Duniaku dan dunia ini tidak sama. Di duniaku, kita bebas berjalan kemana saja tanpa ada yang melarang. Sedang di sini, kita... yeah, you know, terkekang oleh labirin."

BOND |Book 1: Serendipity| (Maze Runner Fanfiction) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang