Part 13

1.7K 259 34
                                    


Decision




Matahari mulai tergelincir ke barat. Kelompok Runner yang terdiri dari Minho, Thomas, Frypan, Winston dan Zart kembali dari labirin dengan selamat. Mereka membawa pulang oleh-oleh yang mereka temukan di badan Grievers, persis seperti yang Lea katakan. Sejak mereka kembali, Newt dan Gally menggelar rapat tertutup bersama kelompok Runner di ruang Councill Hall atas penemuan mereka itu.

Lea menatap Councill Hall dengan senyuman tipis. Kurang lebih dia tahu apa yang mereka bicarakan sekarang. Newt pasti akan mengangkat Thomas menjadi Runner. Lea ingin memberi selamat padanya, namun dia punya tugas untuk menjaga Teresa.

"Lea, aku sudah mengumpulkan senjata sebanyak yang kubisa dan membagikannya pada orang-orang. Tapi kelompok Builder tidak mau membagi senjata mereka." Chuck datang menghampiri Lea dengan seteko air. Gladers termuda itu menghela napas panjang. "Kurasa Gally yang melakukannya. Dia sepertinya mulai mencurigaimu."

"Yeah, itu memang sudah sifatnya." Lea menaikkan alisnya saat melihat Gally keluar dari ruang Councill Hall. Wajahnya terlihat tertekuk dan sepertinya Lea tahu kenapa.

Lea tidak mempedulikan Gally. Gadis itu lantas mengambil teko berisi air yang dibawa Chuck untuknya dan mengucapkan terima kasih.

"Selanjutnya bagaimana?" Chuck terlihat gelisah. "Apa yang tejadi jika Grievers datang?"

"Berusahalah tidak tertangkap olehnya." Jawab Lea dengan senyuman manis. "Lalu, nanti jika Thomas dihukum di dalam lubang, tolong bawakan dia makanan. Dia pasti akan membutuhkannya."

"Thomas akan dihukum? Dihukum kenapa?"

Lea tersenyum kecil sebagai jawaban atas pertanyaan Chuck. Gadis itu lantas kembali masuk ke pondok Med-Jack. Mengabaikan Chuck yang terheran-heran akan ucapannya barusan.

Lea berjalan ke bilik Alby dan kembali melihat kondisinya. Gadis itu hendak memberi Alby air minum sebelum suara erangan terdengar olehnya. Dari sudut bilik, Lea melihat Teresa mulai sadar.

"Kau sudah bangun?" Lea segera menghampiri Teresa dengan penuh suka cita. "Syukurlah... kau menakutiku karena kau tidur seperti orang mati, tahu."

Teresa mundur ke belakang saat Lea berusaha mendekatinya. Sepertinya gadis itu merasa terancam dengan keberadaan Lea di sana. "Siapa kau?"

"Jangan takut. Aku tidak menggigit, kok." Lea tersenyum ramah. "Namaku Lea."

Teresa tetap memasang sikap defensif. Gadis itu menatap sekelilingnya dengan ekspresi heran. "Di mana aku? Kenapa aku bisa ada di sini?"

"Kau ada di Glade. Kau pingsan begitu kotak membawamu ke sini."

"K-Kotak...?"

"Iya. Tapi syukurlah kau sudah bangun. kupikir kau tidak akan bangun sebelum dicium Thomas."

"Thomas...?"

"Iya. Kau ingat Thomas, kan? Kau menyebut namanya sebelum kau pingsan."

Teresa terlihat ragu. Sepertinya dia berusaha mengingat semua memorinya. "Aku ingat. Aku juga ingat namaku. Namaku..."

"Teresa."

Teresa langsung memandang Lea dengan terkejut. "Bagaimana kau tahu?"

"I just know..." Lea tersenyum manis. "Sepertinya kau masih bingung, ya. Kau mau minum?"

Teresa tidak mempedulikan Lea. Gadis itu memegang kepalanya yang terasa sakit. "Aku... ingat namaku. Juga nama Thomas. Tapi... kenapa aku tidak ingat apapun selain itu?"

BOND |Book 1: Serendipity| (Maze Runner Fanfiction) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang