Part 8

1.8K 279 38
                                    


About Lea





"Selamat pagi!"

Minho mengernyit melihat senyuman cerah Lea di pagi itu saat memberinya jatah sarapan. Wajah gadis itu berseri-seri meski jejak keletihan masih terlihat agak jelas di sana. Gadis itu bahkan sangat cekatan dan riang seolah kejadian kemarin malam dimana dia seperti hampir mati itu tidak pernah terjadi.

Benarkah dia gadis yang sama yang dia bawa malam kemarin?

"Kau baik-baik saja?" Tanya Minho heran.

"Apa maksudmu? Aku baik-baik saja, kok. Aku bahkan sangat sehat!" Lea tertawa kecil. "Justru aku yang harusnya bertanya, apa kau baik-baik saja? Kau tidak muncul untuk latihan tadi pagi."

Itu karena kupikir kau masih tidak baik dan butuh istirahat, batin Minho. Namun dia tidak mengucapkan kalimat itu dan memilih menatap Lea yang terus sibuk berceloteh dan sesekali tertawa dengan Jim.

"Kau serius baik-baik saja?" kali ini Minho bertanya sambil menggenggam tangan Lea. Dia menatap mata Lea tajam, mencoba mencari kebohongan dalam manik itu.

"Aku serius, Minho. Jadi bisakah kau bergeser sekarang? Karena yang antri tidak hanya dirimu."

Minho melirik Gladers lain yang mengantri di belakangnya. Pemuda itu akhirnya menghela napas dan melepaskan tangan Lea. "Bilang padaku jika terjadi sesuatu."

"Ay, ay, captain!"

Minho akhirnya bergeser dan pergi meninggalkan Lea. Dibelakangnya, Gladers lain menyambut gilirannya dengan antusias. Mereka sesekali bercanda dan bertegur sapa dengan Lea. Lea menyambutnya dengan sikap yang sama. Hingga tiba giliran Newt yang datang mengambil jatah sarapannya.

Seketika mereka berubah canggung.

Lea bahkan masih ingat dia memanah pemuda itu tadi malam. Menurut Lea itu sepadan dengan tindakannya yang kurang ajar. Namun tetap saja dia hampir membunuh pemuda berambut dirty blonde itu.

"Umm... H-Hai, Newt!" Lea tersenyum kaku. Mati-matian berusaha melupakan apa yang terjadi diantara mereka semalam.

Newt membuka mulutnya seperti hendak mengatakan sesuatu. Namun pemuda itu justru terdiam dan mengalihkan pandangan. Tanpa banyak bicara, dia segera berlalu tanpa membalas sapaan Lea sama sekali.

Lea yang melihatnya hanya bisa berdiri kaku. Namun jelas sekali dia tadi melihat sorot mata penyesalan dalam mata coklat Newt.

***

"Kotaknya muncul!"

Para Gladers segera berkerumun kian rapat. Hari ini, kotak berisi anggota Glade yang baru dan juga persediaan selama sebulan akan datang. Mereka semua di Glade menantikan orang baru yang akan datang bulan ini sejak pagi tadi.

Lea datang terlambat karena menyelesaikan beberapa tugas di dapur. Gadis itu merangsek maju dan turut melihat siapa Gladers baru itu. Seperti biasa, Alby meminta beberapa Gladers untuk turun dan memeriksa. Saat Lea melihat Gladers baru itu berambut pirang, seketika gadis itu menghela napas lesu.

Sepertinya Newt benar. Masih terlalu dini mengharapkan Dylan O'Brien muncul.

Di kejauhan, Lea melihat Alby yang sepertinya sudah menyadari jika orang yang datang bukanlah yang Lea katakan dulu. Pemuda itu sempat menatap Lea sekilas dan Lea hanya membalasnya dengan sebuah senyuman lembut.

Tak apa. Setidaknya mereka tidak kehilangan harapan.

***

"Kau sakit, Newt? Wajahmu pucat." Henry yang kebetulan tengah membawa kayu bakar berhenti sebentar saat melihat Newt terduduk di tanah.

BOND |Book 1: Serendipity| (Maze Runner Fanfiction) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang