Seringkali aku lupa memposisikan bahwa aku pantas untuk di cintai.
Hingga membuatku terus menerus merasa bahwa aku ini sangat tidak berarti.
Setiap kisah yang aku jalani aku selalu memilih untuk tak menjadi tokoh yang berakhir bahagia.
Aku selalu merasa tersakiti.
Takut meninggalkan orang yang kita sayangi karena takut ditinggalkan balik.
Tak jarang aku sering sekali mempertanyakan.
Kamu mencintaiku?
Kamu menyayangiku?
Kamu membutuhkanku?
Sayangnya, enggak semua orang bisa sepasti dan seyakin itu untuk menjawab aku akan selalu ada di sampingmu.
Jawabnya tak mungkin kita tahu takdir Tuhan ke depannya.
Dari situlah rasa bahwa aku tak pantas diperjuangkan. Aku bukan hal istemawa. Sekedar es teh manis mudah getir akhirnya.
Apa yang di katanya terdengar sangat tidak masuk akal bagi kepalaku.
Karna bagiku apa yang aku yakini pasti Tuhan memberi.
Meski saat ini aku percaya bahwa dialah yang ingin ku dampingi dari bawah memilih untuk pergi.
Sebab akal dan hati sudah mencari jalannya sendiri.
______berbisik
KAMU SEDANG MEMBACA
INTUISI
PoetryPerihal isi kepala menari kesana kemari berkat hati yang datang atas kepergiannya. #Berbisik