Nyala di antara yang padam.
Bukan perihal dendam penuh bara.
Hanya seonggok kerinduan penuh nestapa.Bawa.
Bawa.
Bawakan aku sebilah pisau. Man.Biar ku tusuk tepat di jantungku.
Anggap aku mati dari hiru pikuk keramaian yang menyiksa batin.Menyelamat diri dari senyap menderu sesak.
Malam tak lagi gelap.
Ia lebih pekat dari seribu bulan.Bolehkah aku meminta?
Tidur di pelupuk matamu malam ini.
Bangun, setelah tahu kau ekspetasi.Aku ingin hidup di halusinasi.
Tanpa berharap di tampar realita.Berpindah memang sesulit berhijrah.
Jika kau minta aku tergesa pulang.Maaf, kau masih ku anggap kamar.
Aku masih mencintaimu samar-samar.Bodoh, memang.
#Berbisik
KAMU SEDANG MEMBACA
INTUISI
PoetryPerihal isi kepala menari kesana kemari berkat hati yang datang atas kepergiannya. #Berbisik