Sedikit ingin kuceritakan tentang patah yang membuatku menyerah padahal semangat hidupku pantang mudur.
Entah, kenapa aku dulu merasa mencintaimu begitu hebat, sekarang hanya menjadi dingin tak berdaya.
Seolah magnet yang kau buat untuk mendekat kini hanya tersisa sekat-sekat yang sama sekali tak melekat.
Meskipun, tanpa sengaja kita berjarak sangat dekat, rasanya sudah berbeda.
Sapa yang dulu yang begitu hangat, kini laik simpangan yang berkabar begitu asing.
Kau sibuk dengan duniamu.
Dan aku sibuk dengan duniaku.Kita menjadi semula, sebelum tanpanya, lantas adanya, kemudian tak adanya.
Sedikit adegan dengamu membuatku lebih tahu, bahwa kau memang ada dan membuat kisah denganku.
Aku belajar dari kita yang dulu sempat beradu tengkar.
Terima kasih.
Telah ada dan membuatku mengerti bahwa kau bukan yang tepat melainkan yang sempat.
Perpisahan memang pantas di tangisi. Kita yang pernah bersatu memang tak bisa dipungkiri meski hingga pisah bukan alasan untuk saling benci.
Kini, aku tahu kita hanyalah persimpangan yang tak searah.
Kau kanan, aku kiri.
Makasih buatku mengerti.Mari mendewasakan diri.
#Berbisik
KAMU SEDANG MEMBACA
INTUISI
PoetryPerihal isi kepala menari kesana kemari berkat hati yang datang atas kepergiannya. #Berbisik