Penguntit

35 7 2
                                    

Hah?

"Iya anjir. Gua aja yang cowok gini jadi ngeri apalagi mereka." Ya. Hyunjin berkata dengan teman temanya yang saat ini sedang berkumpul di atap menemani Hyunjin yang bertugas sendirian.

Mereka memang saat ini tampak rajin untuk berkumpul. Walau sebetulnya tanpa Minghao karena ada yang perlu ia urus katanya.

Tadi Seulgi bercerita bahwa saat mereka berangkat menuju sekolah bahkan sejak dari asramanya, ia dan Wendy merasa bahwa ada orang lain yang mengikuti. Bukan mengikuti karena arah mereka sama, tapi ada perasaan lebih dari itu. Tampak seperti penguntit, mungkin?

Nyatanya Hyunjin juga merasakan hal tersebut. Sedangkan Yugyeom agak tidak peduli walaupun sebetulnya ia juga merasa.

Minghao yang merasa bersalah saat ini menghindar mereka untuk tidak bertemu.

Ya, Minghao ada di sisi lain sekolah ini bersama dengan seorang Park Jimin.

"Bang!" Panggil Minghao pada seseorang di depan yang tampak membelakanginya.

"Eh, Ming. Ada apa? Wah ada Jimin juga." Seseorang tersebut sepertinya tampak ramah.

Tatapan mereka berdua terutama Minghao mulai menjad serius. Terlihat dari titik fokus pada matanya yang hanya mengarah pada satu titik.

Nakamoto Yuta, atau yang biasa disingkat keduaa pria ini 'Nayut' paham bahwa adik kelasnya ini ingin berbicara hal serius dengannya.

Ya. Nayut adalah salah satu anggota dari 'grup bawah tanah' yang juga ada Minghao serta Jimin di dalamnya.

"Kenapa?" Tampang serius mulai muncul pada wajah Nayut dan menjadi pembuka dari diskusi ketiga pria ini.

"Lu tau kan kalau gua juga deket sama manusia lain di sekolah ini, bang?" Tanya Minghao pada kakak kelas di depannya ini.

"Ya, tau. Ga cuma lu aja, sih. Anggota yang lain juga ada." Jawab Nayut.

"Dan mereka waktu itu ga sengaja liat kalian nego, bang." Nayut tampaknya sedikit terkejut setelah apa yang dikatakan Minghao.

"Ditambah lagi, kayaknya temen temen gua itu ada yang nguntit, bang. Lu tau kira kira siapa?" Belum Nayut memberi respons terkejutnya, ia ditambahkan lagi dengan hal yang makin bikin terkejut.

"Lu yakin mereka diuntit? Ga sekedar fans apalagi dilakuin sama kita?" Nayut bertanya memastikan hal itu pada Minghao.

"Iya, bang. Yang diuntit ga cuma satu. Kalau yang cowok sih, gapapa. Gua percaya mereka bisa bales kalau diapa-apain. Lah, ini yang cewe juga kena, bang. Gua juga mau lindungin mereka. Walau gua juga bagian dari kalian." Kata Minghao.

Sebetulnya sedikit melankolis memang. Minghao memilih untuk melindungi teman temannya itu walau dia sebetulnya bagian dari aliansi gelap ini. Biar bagaimanapun, memang sudah pilihannya untuk menjadi bagian dari keduanya.

Minghao juga tau kabar teman temannya hanya dari grup chat mereka. Ia masih belum nyaman jika tau teman temannya itu dalam bahaya bila ia ada disekitar mereka.

"Ge, terus ini si Chimmy kenapa ikut?" Tanya Nayut karena sedari tadi Jimin atau nama panggilan dalam grupnya adalah Chimmy, juga ikut mendengarkan diskusi mereka.

"Waktu itu, dia yang cegah 2 temen gua ini ketauan, Bang. Takutnya dikejar sama yang lainnya." Jawab Minghao.

"Lu ada di lokasi, Chim? Ada siapa aja?" Tanya Nayut pada Jimin.

"Waktu itu di belakang gudang, bang. Jadi hampir semua ngumpul. Dan temannya Gege ini dua orang cewe, makanya gua narik mereka walau udah terlanjur ngeliat apa yang kita lakuin. Gua yang emang waktu itu diminta hadir, datengnya telat dan ngeliat mereka makanya gua tarik mereka mundur." Jawab Jimin panjang.

will o' the wispTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang