Proyek

51 10 15
                                    

Seperti biasa, mereka berkumpul kembali di studio itu. Sepertinya sudah jadi tempat perkumpulan resmi mereka, ya?

Mereka hanya duduk terdiam saja selama beberapa waktu. Sampai sampai Minghao yang biasanya berisik jadi mengantuk.

"Ngobrol dong, gais." kata Minghao berusaha untuk tidak menutup matanya yang sedang menaruh kepalanya di pangkuan Hyunjin.

"bingung, Ming." kata Hyunjin. Lalu setelahnya diam kembali.

Apa kalian pernah seperti ini? saking seringnya bertemu, kalian jadi bingung apa yang mau dibicarakan? tapi diri kalian pun tak pernah merasa bosan untuk berkumpul dengan orang-orang yang memang nyaman bagi kalian.

Akhirnya Yugyeom malah memutarkan salah satu lagu di ponselnya dan menyambungkannya dengan speaker di sana. 

Minghao yang berencana untuk tidur tidak jadi dikarenakan lagu yang diputarkan Yugyeom adalah lagu dengan irama keras. 

"Eh. Kalian kepikiran gak sih, gimana cara kita bantu pak Jungsu buat aksi ke kepala sekolah?" tanya Seulgi di tengah keheningan itu.

Minghao jadi terduduk dan mulai mengahdirkan kembali kesadarannya.

"hmm aku sih sebenarnya ada ide, tapi ini cuma dipikiran aku aja." kata Wendy. Semua jadi menengok ke arahnya. 

Yugyeom jadi menghentikan musik yang tadi ia putarkan. Agar suara Wendy tersampaikan dengan jelas.

"apa Wen?" tanya Hyunjin.

Minghao juga terlihat antusias dengan jawaban Wendy.

"gimana kalo kita buat proyek?" perkataan Wendy barusan membuat mereka semua bertanya-tanya. Bahkan Minghao juga jadi mengerutkan dahinya tanda tak paham.



























~

"Ada apa, Hyunjin?"

"bapak ikut saya, ya." Hyunjin lalu mengajak orang tersebut untuk mengikutinya







"bapak~ selamat datang..!" kata 4 orang yang berada di dalam studio itu.

Ya. Pak Jungsu diundang kembali untuk hadir di studio ini.

Saat istirahat kedua, mereka menyempatkan untuk datang ke ruangan beliau. Dan meminta Pak Jungsu untuk datang dan menjadi tamu mereka lagi. Sekaligus mendengarkan apa yang mereka rencanakan. 

Pak Jungsu sih, tak masalah. Toh pemilu sudah selesai dan juga tanggung jawab OSIS sekarang ada di pembina OSIS sekolah mereka.

Jadi memang tak ada kesibukkan yang mumpuni baginya.

"jadi, kalian mau mengobrol apa dengan saya?" tanya pak Jungsu mengawali pembicaraan. Pak Jungsu sudah duduk dengan nyaman tanda ia sudah siap mendengarkan.

"jadi begini, pak. Kebetulan ini baru usul saya saja, pak. Tapi setelah sebelumnya saya beritahukan ke teman-teman, mereka juga setuju, pak." kata Wendy mengawali.

Yang lain mengangguk membenarkan perkataan Wendy.

"kami.. mau buat proyek, pak. Semacam.. pentas seni, mungkin?" kata Wendy agak ragu dengan perkataannya.

Teman-temannya yang lain jadi menatap pak Jungsu penuh harap.

Pak Jungsu menghela napas.

"Hmm.. sebentar saya periksa kalender akademik dulu, ya." lalu setelahnya pak Jungsu melihat sebuah file di ponselnya.

"kalau saya boleh saran, kalian bisa ngadain itu di akhir. Ketika UAS sudah selesai." kata pak Jungsu melihat ponselnya tersebut.

"saya sih gak melarang. Dan saya juga berusaha bantu sebisa mungkin untuk kalian." kata pak Jungsu. 

will o' the wispTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang