Tamu Pertama

68 20 2
                                    

Sudah 3 hari setelah pengumuman penilaian bulanan. Tapi rasa bahagia masih terpancar jelas di mata Seulgi. Terlihat ketika ia berjalan beriringan dengan Wendy dari asrama mereka.

"Seul, duluan aja. Aku mau ke ruang kepala sekolah dulu, ya." Seulgi memang terbagi antara dipanggil Seul atau Gi. 

Wendy berbelok menuju ruang kepala sekolah. Sedangkan Seulgi lanjut berjalan menuju tangga ke lantai selanjutnya.

Ada seseorang yang berhenti di persimpangan tangga. Agak terpaku dengan Seulgi. Seulgi juga jadi berdegup lebih dari seharusnya. 

"Kang Seulgi?" tanya orang itu.

Tak lama setelahnya, datang seseorang dengan suara yang lumayan mengundang kedua orang itu menoleh.

"Oi, Seulgi!" suara yang familier.

"Eh, Ming." iya. Itu Minghao

Minghao tanpa aba-aba langsung merangkul Seulgi untuk lanjut ke lantai selanjutnya.



"Lu ngapain tadi? pacaran jangan di jalanan gitu, dong." Kata Minghao saat mereka tiba lorong kelas. 

"Hah?!" Seulgi terkejut sekaligus kebingungan. Apa maksud Minghao?

"Itu lu ngapain ama si Jimin tadi?" tanya Minghao lagi. 

Yang dimaksud Minghao adalah ketika Seulgi dan Jimin terlihat intens dimatanya saat di tangga tadi.

"Jangan sama Jimin, woi. Galak dia, tuh. Dikelas dia juga gajauh sama sifat 'anak nakal'." Kata Minghao layaknya ibu-ibu komplek yang suka bergosip.

Seulgi jadi berfikir ke belakang saat di depan toilet waktu itu. Tapi dia berusaha menepis pikiran buruk terhadap Jimin karena jarang ada orang seperti itu di sekolah ini.

"Ah, apa dah? Di sini mana ada anak nakal, ya kan?" Tanya Seulgi.

"Ada. Dia orangnya." Minghao membuat Seulgi jadi terdiam.

"Gua tau karena gua juga 'anak nakal', Gi. Emang ga keliatan, sih. Tapi dia itu termasuk member di grup itu. Gua bisa nunjukin, nih." Minghao membuka aplikasi pada ponselnya.

Ya. Bagi kalian yang belum tau, Minghao ini termasuk anak nakal dan ia berusaha untuk mendekati teman-teman yang sepertinya. Hanya saja, di sini tidak semudah itu. Tidak ada yang bisa cocok dengan Minghao karena mereka tetap saja manusia ambisius layaknya siswa lainnya. Beda dengan  empat orang teman barunya.

Tapi, ia tetap berdedikasi dan mencoba masuk OSIS untuk melindungi teman-temannya itu.

Begitu sih, katanya.

Seulgi jadi mematung. Bukan takut atau kepikiran hal yang tidak baik. Tapi lebih ke arah kebingungan. Karena 'anak nakal' seperti apa yang ada di sekolah ini? Minghao sih masih dengan ekspresi antusiasnya yang terlihat dari kedua matanya yang membulat. 

"Yo!" sapa seseorang yang baru saja datang menghampiri mereka. Kim Yugyeom.

"Gi, ayo bareng ke kelas." Seulgi langsung dirangkul oleh seseorang yang bersama Yugyeom tadi.

Sepeninggalnya mereka berdua, tersisa Yugyeom dan Minghao yang masih sama sama memeluk ransel mereka.

"tadi dia ketemu Jimin, grup gua." Yap. Selain Jungkook, ke empat orang ini tau bagaimana sifat Yugyeom yang cuek.

"anak nakal?" Yugyeom dan Hyunjin tau mengenai grup yang Minghao pegang itu. Dia pernah menjelaskan mengenai siswa yang berusaha ia dekati agar mudah mengurusnya di OSIS. Ya.. walaupun sampai sekarang baik Minghao, Yugyeom ataupun Hyunjin tak tau kenapa 'anak nakal' bisa menjadi nakal di sekolah ini.

will o' the wispTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang