Dalam benak

56 12 25
                                    

Minghao saat ini sedang termenung di kamarnya, dia tampak serius memikirkan sesuatu.

Jadi, saat tadi dengan Hyunjin di perpustakaan, ia sempat dipuji juga oleh teman-teman yang tak sengaja melihat apa yang ia kerjakan. Walau seakan terlihat mengejek dengan beberapa tatapan yang 'Kirain lagi searching pembelajaran, ternyata gitu aja'. Ya.. walau beberapa juga ada yang menatap dengan kagum padanya.

Bukan. Bukan itu yang jadi beban pikirannya. Dia hanya merasa, jika memang desainnya itu cukup bagus, apa bisa digunakan untuk membantu proyek mereka? tapi, bagaimana caranya?

Tak lama Minghao terlarut dalam pikirannya, buyar seketika saat Jun datang. Ia baru saja kembali setelah mengambil paket yang dikirimkan untuknya.

"Nih, Ming. Dari Heenim." Kata Jun memberikan bingkisan kepada Minghao.

Minghao sedikit tertawa. "Kayaknya, kakak lu mau jadiin gue adek, deh." ia berkata sambil terkikik karena kakaknya Jun ini terlampau sering memberikan perhatian tidak hanya untuk adiknya, tapi juga kepadanya.

"iya, kayaknya. Tapi jangan deh, Ming. Heenim agak gila. Hahahaa." Tidak. Kakaknya Jun tidak benar benar gila, itu hanya bercandaan biasa.

Minghao sih ikut tertawa sebagaimana Jun.

"Jangan lupa bilangin ke Heenim, kalo gua berterimakasih sama dia." kata Minghao.

"Iya, iyaa.." Jawab Jun.

Eh, sebentar. Apa Minghao coba tanyakan saja pada Jun?

"Jun, gua mau tanya. Lu pernah liat gua buat poster gitu, ga?" tanya Minghao mencoba.

"hm? ohh.. yang waktu itu di laptop lu ya?" tanya Jun.

Sebenarnya Minghao tidak ingat bahkan tidak tau apa yang dikatakan Jun. Tetapi ia mengangguk saja.

"Itu waktu acara OSIS sebelumnya, kan?" tanya Jun.

"ah.. iya. Gimana menurut lu? ada rasa tertarik gitu ga?" tanya Mighao setelah tau maksud dari teman sekamarnya itu. Sekaligus ingin mengetahui pendapatnya.

"keren kata gua, sih. Walaupun gua ga ikutan karena bukan perwakilan kelas juga, tapi menurut gua kerensih, parah." Jawab Jun yang tampaknya merespon dengan jujur disertai rasa kekagumannya.

Minghao tersipu karena ternyata ada yang terkesan dengan karya visualnya.

"dih. Ngapa lu, Ming?"Jun jadi tergidik.












~

Disisi lain, ada Yugyeom yang baru saja keluar dari minimarket asrama dan menuju ke pos satpam. Sambil sesekali mengecek ponselnya.

"Nunggu apa, mas?" tanya petugas keamanan yang memang bertugas di sana.

"Ambil paket, pak." jawab Yugyeom.

Petugas itu sih memang sudah merasa biasa karena memang Yugyeom lumayan sering menerima paket.

Yugyeom tersenyum dan kemudian pamit untuk kembali ke kamarnya.












Setelah sampai di kamarnya, ia disambut Jungkook yang baru saja selesai membersihkan diri masih dengan rambutnya yang sedang dikeringkan menggunakan handuk.

Jungkook melihat ke arah apa yang dibawa Yugyeom.

"Nih." Ternyata Yugyeom malah memberikan paketnya yang tadi ia ambil kepada Jungkook.

Jungkook malah kaget, "Apaan nih, maksudnya??"

Yugyeom sih, diam saja.

Jungkook dengan gesitnya memeriksa apa yang diberikan teman sekamarnya itu.

will o' the wispTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang