Roommate

158 24 10
                                    

Wendy Shon. Queen of School. Saat ini dirinya benar-benar diidamkan oleh banyak orang. Mulai dari prestasinya, kepribadiannya yang dapat melelehkan siapapun, keluarganya yang merupakan ahli kesehatan terkemuka dan dipandang baik berbagai pihak, hingga rasa iri bagi siapapun yang menjadi teman sekamarnya.

Dan orang beruntung itu adalah Kang Seulgi. Menurut kabar, Seulgi sering tertidur di kelas. Tidak saat jam pelajaran. Seulgi hanya tidur jika jam pelajaran sudah berakhir. Dan hal itulah yang membuatnya dijuluki 'seulbear'. Belum lagi gambar beruang grizzly yang terpampang di ranjangnya. 

Seulgi juga secara khusus menyiapkan hadiah bagi teman sekamarnya itu. Gambar koala. Katanya, Seulgi ingin membuat siapapun teman sekamarnya merasa nyaman untuk tinggal bersama. Itu maksud dari gambarnya. 

Tapi ini, Wendy Shon. Seulgi jauh berada di bawahnya. 

"kau sudah pulang?" tanya Wendy yang baru saja kembali dari sekolah mereka. 

"aa.. iyaa.." jawab Seulgi dengan suara gemetar. Dia gugup.

"emm aku Shon Wendy. Senang bisa sekamar denganmu, Kang Seulgi." kata Wendy lagi  sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. 

Seulgi membalas uluran tangannya dengan gemetar gugup. "Wendy mengajak bersalaman denganku?" batinnya.

Seulgi mulai menyadarkan dirinya agar tidak terlalu gugup. Biar bagaimanapun, mereka akan jadi teman sekamar kedepannya.

"Wendy.. maaf.. aku ada sedikit hadiah untukmu." kata Seulgi sembari memberikan gambarannya itu kepada Wendy. "aku berniat memberikan hadiah untuk siapapun teman sekamarku. Jika tidak suka, kau bisa membuangnya.. mungkin?" Seulgi tergagap kembali ketika ia sedikit terpikir bahwa mungkin Wendy tak akan menyukainya.

"hm?" Wendy hanya berdehem dan segera melihat hadiah yang diberikan Seulgi. 

"ini gambaranmu?" tanya Wendy setelah ia mengamati gambar itu sejenak. Seulgi hanya mengangguk.

"aww lucu sekaliii.. bagaimana kau tau aku suka dengan koala?" jawab Wendy yang jauh dari perkiraan Seulgi. 

"ya? ah, aku hanya kebetulan ingin menggambarnya. Hampir mirip seperti punyaku." kata Seulgi sambil menunjuk gambar beruangnya.

"ya ampun.. gambaranmu benar-benar memukau. Terimakasih banyak hadiahnya. Semoga kita bisa nyaman satu sama lain. Jangan sungkan denganku, ya."kata Wendy lalu diakhiri dengan memeluk Seulgi dengan riangnya.

"terimakasih seul..bear?" lalu mereka berdua berakhir dengan saling tertawa bersama.



























~

"hm? bantal siapa ini? kenapa tiba-tiba bisa ada di sini?" batin Minghao setelah ia melihat bantal bulat dengan gambar tengkorak berada di kasurnya. Anehnya, bantal itu mirip dengan bantal milik teman sekamarnya.

Tak lama, teman sekamarnya datang. 

Minghao membiarkannya saja. "Mungkin nggak sengaja." batinnya. Ia lalu segera mandi di kamar mandi yang memang dimiliki setiap kamar.





Kira-kira 10 menit sudah Minghao selesai membersihkan dirinya. 

Ia kembali berbaring di kasurnya. Tapi ia tetap merasa ada yang janggal. "bantal ini masih di sini? apa dia masih nggak sadar, ya?" batin Minghao sambil melihat ke arah teman sekamarnya yang juga sedang berbaring sambil membaca sesuatu di ponselnya. 

"Jun. Bukannya ini punya lo ?" Tanya Minghao akhirnya. 

Teman sekamarnya, Wen Junhui, tersadar dari aktifitasnya dan melihat Minghao yang menunjukkan bantal tersebut. 

will o' the wispTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang