"Gue punya salah sama lo? Kenapa lo menghindar terus dari kemarin?"
—Akbar Putra Milano***
Happy Reading! ❤
"Alin! Dicariin kak Arkan!" teriak Bunga dari luar kelas.
Alin menoleh, "Hah? gue?"
"Iyaaa" teriak Bunga lagi.
Alin berjalan keluar kelas, celingak-celinguk mencari keberadaan Arkan, kakak kelasnya.
"Hey, Lin" ucap Arkan.
"Iya kak, kakak cari saya?" tanya Alin canggung.
Arkan menganggukkan kepalanya, "Lo ketua eskul dance kan?"
"Ah bukan kak, saya anggota. Ketuanya kak Raya, sekelas sama kak Arkan juga, kan?"
"Sorry gue salah pertanyaan, tadi gue udah nanya sama Raya, eskul dance mau tampil apa nanti diulang tahun sekolah nah kata dia lo yang urus ini semua," ucap Arkan santai.
Alin melototkan matanya, "Loh kak, kok saya? Saya kan cuma anggota biasa,"
"Gini, tadi Raya bilang gitu sama gue, mumpung acaranya juga masih tiga bulan lagi lo bisa omongin ini sama Raya, gue cuma pastiin setiap eskul punya perwakilan," ujar Arkan menjelaskan.
"Gitu ya kak, yaudah nanti saya omongin lagi sama kak Raya," ucap Alin diakhiri dengan senyum canggungnya.
"Lo kenapa sih? gue gak gigit kok," Arkan berusaha membuat suasana diantara mereka tidak canggung.
"Santai aja kali, oh iya, boleh minta nomor wa lo gak?" tanya Arkan.
"E-hm boleh kok," kata Alin.
Arkan menyodorkan handphone nya kepada Alin, lalu Alin memasukkan 12 digit nomor telfonnya. Setelah itu bel masuk berbunyi, pertanda kegiatan belajar mengajar di SMA Venus dimulai. Anak-anak berhamburan masuk ke kelasnya masing-masing. Begitupun Arkan kembali ke kelasnya.
***
"Tadi Kak Arkan ngapain?" tanya Aletta mengerutkan keningnya.
"Oh itu buat nanti ulang tahun sekolah," Jawab Alin sambil mengeluarkan buku mata pelajaran pertama.
"Ngomong-ngomong, pas tadi lo dipanggil kak Arkan kan gue sempet liat lo dari jendela ya," ucap Aletta.
Alin menatap Aletta, "terus?" tanya Alin.
"Ada Akbar liatin lo, kira-kira apa yang dia omongin ya?" ucap Aletta penasaran.
"Hah? ngawur lo. Namanya orang punya mata, ya dia liat lah." Alin berusaha tidak menanggapi hal tersebut.
"Enggak, Lin. Lo ada masalah lagi sama Akbar?" tanya Aletta memastikan.
Alin menghela nafas panjang, "Enggak Ta, lo kenapa sih kayanya apa-apa yang berhubungan sama Akbar selalu sangkut pautin gue," dongkol Alin.
"Bukan gitu, Akbar gak pernah natap cewe sedalam dia natap lo, apalagi yang kita tau Akbar gamon," ujar Aletta menerka-nerka.
"Udah deh, lo gausah mikir aneh-aneh. Gue gibeng lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBAR
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA! Ganti title dari Akbar jadi ALBAR Akbar dan Alin, dua insan yang siapa sangka bisa saling membahagiakan, meskipun di hari pertama pertemuan keduanya terasa sangat tidak menyenangkan. Melupakan kejadian di masa lalu...