7

264 43 15
                                    

"gue aus" chika dengan nada sedikit melas

"aku beliin minum yah chik? " chacha menawarkan diri pada chika

"i-ia klo ga repotin kamu" berpura-pura segan pada chacha, chacha pun berlari untuk membelikan minum untuk chika

"hahaha, gampang banget yah ngerjain tuh bocah? " ledek salah satu temn chika

"gue jijik banget liat dia sok baik dan lemah lembut gitu sama orang-orang" ucap chika

"emang cari muka banget tuh anak sama cewek maupun cowok di sekolah" saut teman chika yang lain














Di kantin

Chacha nampak Kerepotan membawa beberapa kantong keresek yang berisi minuman dan beberapa makanan yang tadi sempat di pesan teman-teman chika,ia mereka tadi ikut nitip memesan minum dan makanan pada chacha.

"dugh" Saat chacha berjalan untuk kembali ke lapangan,tanpa sengaja chacha menabrak seseorang dan membuat kantong yang dia bawa jatuh.

"auh, maaf aku ga sengaja" ucap chacha sambil berjongkok mengambil beberapa botol minuman yang jatuh berantakan

"chacha!! " panggil seorang perempuan yang tadi bertabrakan dengan chacha, yang ternyata adalah rena

"owh, ren maaf yah aku ga sengaja" mendongak melihat ke atas menatap rena seraya memberikan senyum

Rena pun berjongkok membantu chacha memungut makanan yang terjatuh tadi

"loe bawa makan banyak kaya gini buat siapa cha? " tanya rena curiga dengan masih membantu chacha

"emh, itu buat anak cheers " jawab chacha agak sedikit ragu, karna chacha tau rena pasti tidak akan suka dengan apa yang dia lakukan.

"loe itu cuma mau bantu chika di cheers bukan buat jadi babu mereka cha!. " tukas rena melirik tajam ke arah chacha

"gue mau samperin mereka" lanjut rena

"ja-jangan ren, ini kemauan aku ko, mereka ga nyuruh aku. " mencoba menahan rena yang hendak pergi menemui chika,dia tau gimana jadinya kalo temannya itu uda emosi

"cha lo tuh jangan mau kalo mereka suruh-suruh lo, lagian ini uda satu minggu masa tuh kaki nenek lampir belum sembuh juga? "
kesal rena, karna merasa kalo chika itu cuma pura-pura aja, tapi yang namanya chacha yang pikirannya lurus aja sama orang, ga pernah mikir buruk sama orang ia percaya aja sama si chika itu.

"mereka ga nyuruh aku, tadi amang aku haus mau minum jadi kekantin. Karna sekalian jadi mereka nitip juga sama aku" bohong chacha demi menenangkan singa betina di depannya ini, masih dengan senyum manis nya

"ia tapi seharusnya ada salah satu dari Mereka yang nemenin kamu. "

"ia tadi aku pikir bisa bawa sendiri jadi ga minta temin, hehe" balas chacha tersenyum sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal

"ayo gue bantu bawain. Ga terima penolakan. " rena dengan sengit yang mau tidak mau chacha ia kan.






















Sesampainya di lapangan rena melihat chika dan teman-temanya sedang tertawa-tawa,entah apa yang sedang mereka tertawaka membuat rena kesal

Rena meletakan makanan yang dia bawa dengan kasar, membuat anak cheers yang sedang tertawa itu pun menghentikan kegiatan mereka dan menatap ke arah rena.

"kaki lo doang yang sakit atau semua anak cheers kakinya pada sakit juga?" tanya rena dengan sinis

"maksud lo? " tanya chika

Y ❤ UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang