18

219 36 4
                                    

"cha" panggil jimi yang mengikuti dari belakang

"cha" tetap berjalan mengabaikan Panggilan jimi

"cha, jalannya jangan cepet-cepet"

"bodo"

"chacha sayangg" berhasil mengejar chacha, menarik lengan chacha, memutar tubuh chacha dan memeluknya.

"masih marah?" berbicara sambil meletakan dagunya diatas kepala chacha, tidak ada jawaban dari chacha, dia masih syok dengan apa yang sedang terjadi sekarang, jantungnya serasa akan copot saja, mendapatkan perlakuan seperti ini dari jimi.

"hemm?" jimi dengan suara lembut, karna belum mendapat jawaban dari chacha, padahal oknum yang di tanya sedang menetralkan detak jantungnya yang ga karuan

"eng-enggak, lepasin jim malu tar ada yang liat" memukul pelan dada jimi sembari menunduk, menyembunyikan wajahnya yang sekarang mungkin sudah semerah tomat.

"biarin, biar pada tau kalo kamu punya aku"sambil berjongkok mensejajarkan kepalanya dengan wajah chacha

"ihh kamu kenapa sih?"

"kenapa apanya?" Masih menggoda chacha yang wajahnya semakin Semerah tomat

"semenjak di kantin sikap kamu kaya gini ke aku"

"kaya gimana, hemm?"

"ya..ya... ia kaya gini, ih nyebelin kamu godain aku terus" memukul lengan jimi kesal karna jimi tidak berhenti menggoda chacha.

sedangkan orang yang di pukul hanya tersenyum, melihat tingkah pacarnya yang gemesin kalo lagi marah atau malu kaya gini. Sepertinya menggoda chacha akan jadi hobi baru buat jimi mulai sekarang.

"lucu banget sih pacar aku" mencubit pipi gembil chacha, dan menggandeng tangan chacha menuju parkiran.








Disinilah mereka, sebuah taman yang tidak jauh dari sekolah, jimi sengaja mengajak chacha kesini, karna kata rena di sini ada cafe ice cream yang enak banget dan varian rasanya juga banyak, soalnya chacha itu suka banget sama yang namanya ice creram.

"kamu mau rasa apa?" tanya jimi setelah sampai

"emh apa yah?" melihat ke buku menu, mencari varian rasa apa yang pengen dia pesan

"aku mau rasa greentea,vanilla dan coklat"

"mas pesen greentea,vanilla coklat sama alvocado coklat yah" ucap jimi pada pelayan

"ia mas tunggu sebentar yah"

"ia"

Tidak lama kemudian pesenan merekapun sudah jadi, jimi memilih mengajak caca memakan ice creamnya duduk di taman, bukan di cafe ice cream tadi. Kalo kata jimi sih biar sambil liat pemandangan danau yang ada di dekat taman tadi, chacha sih ia ia aja yang penting sama jimi (ciyeeeee chacha uhuk).

"Enak ga?"

"Enak,mau cobain ga?" Menyodorkan ice cream ke mulut Jimi

"Yaaah jangan di abisinnnn" dengan sengaja Jimi memakan semua ice cream chacha, yang membuat dia mendapat cubitan manja dari chacha

"Hahahaha, ia ia maaf maaf, beli lagi yah?" Tawa Jimi melihat chacha yang marah dengan pipi menggembung dan bibir di manyunkan membuat Jimi gemas di buat nya

"Ga mau, aaumh" balas memakan ice cream Jimi sampai habis, kemudian lari. Merekapun berakhir duduk sambil terengah-engah karna lelah berlarian

"Pulang yuk, Uda sore nanti Abang sama bunda nyariin"

"Ayo" berdiri dan menyodorkan tangannya ke chacha untuk di pegangnya












"Ade baru pulang?" Tanya bunda yang melihat chacha baru masuk dalam rumah

Y ❤ UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang