29 - Fragile

413 66 62
                                    

Berabad-abad tahun kemudian ....

RANK #1 Taetzu
22/05/21

Terima kasih sudah setia menunggu
Mwehehe ...

...

'Tidak ada yang bisa dianggap sebagai kepercayaan jika ada kemungkinan pengkhianatan itu terjadi' -Ctz

-----------------------

🍁Feel Special🍁
(Fragile)

▫ ◽ ◻ Happy Reading ◻ ◽ ▫    

              Ku luapkan semua kekesalanku pada sungai tenang yang terbentang cukup luas di depan mataku tanpa pedulinya di lihat banyak orang sekitar. "Apa yang kurang dariku? kenapa aku tidak bisa bahagia dengan cintaku?"

               Aku menjerit semampuku di sana lalu membuang ponselku kesembarangan arah pria sialan itu bisa saja melacakku melalui ponsel canggih miliknya. Kembali menutup wajah yang berantakan itu aku tidak ingin menangisi ini tapi sangat menjijikan sekali karena air mata yang tetal saja mengalir deras tanpa henti. Appa mungkin salah, TaeHyung bukan pria yang baik ingin sekali rasanya mengadu tentang semua yang terjadi padaku hari ini, tapi dia di mana? di mana kau, Appa?

              Rasanya aku ingin kembali ke masa lalu, dimana saat aku berada dalam situasi buruk Appa akan selalu mendekap tubuhku dan mendengar semua ceritaku. Aku ingin merasakannya kembali, apakah itu bisa?

Author Pov

              "Sudahku peringatkan jangan mengejarku," Tzuyu menepis tangan seseorang yang memegang bahunya dari belakang.

             "Apa maumu!?" Wanita itu terdiam di tempat, begitu memalukan saat berharap yang mengejarnya adalah Kim TaeHyung. Sudahlah, Tzuyu sudah muak dengan isi otaknya yang di hantui nama suaminya sendiri, dengan pedenya ia mengira itu TaeHyung setelah dia sendiri yang menyuruh Pria itu untuk tidak mengejarnya.

            "Kau baik-baik saja?"

            Tzuyu tersenyum masam, "Hmm .., ku tidak buta .." balasnya sebelum membuang mukanya kembaki ke depan.

             "Apa yang sebenarnya kau mau?" tanya Tzuyu dengan wajah menggeram, rasanya sakit sekali untuk menyangkal bahwa yang ada di belakangnya pria lain yang tak di inginkan olehnya.

             "Tidak ada. Cuma menagih janji" ucap Felix begitu santai. Ada saat di mana raut wanit di depannya berubah ia berdiri dengan tegap dan sedikit mundur ke belakang.

              "Kenapa malah kau yang datang kemari!"

            Tzuyu mencakar kedua lengan Felix yang kaget mendapat sambaran tak mengenakkan ini, pria itu terus menghindar kontak mata di antara keduanya. Bulu kuduknya berdiri seketika membayangkan wajah kemurkaan wanita yang bersamanya saat ini.

            "Kenapa bukan Tae! Kenapa harus kau, kenapa dia tidak keras kepala dan nekad mengejariku meskipun aku melarangnya eee ..., kenapa dia tidak melakukannya .." Tzuyu memukul-mukuli dada bidang pria di depannya sesekali menggoyang-goyangkan lengan pria itu juga. Perlahan kakinya kembaki melemas Tzuyu terduduk lesu di bawah mengusap air matanya.

FEEL SPECIAL?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang