Disclaimer : Cerita ini hanya fiktif belaka, seluruh watak dan adegan dalam cerita ini pure imajinasi yang bertujuan hanya untuk menghibur semata.
Saya hanya meminjam nama dan visual dari kedua karakter utama, dan untuk karakter yang lainnya saya hanya meminjam visual namun dengan nama peran yang berbeda. Saya juga tidak mengklaim kepemilikan semua cast yang ada di dalam cerita ini. Di dalam cerita ini sama sekali tidak mencerminkan karakter atau sifat asli dari seorang V BTS & TZUYU TWICE ataupun semua cast yang ada di dalam cerita ini.
......
"Aku pikir sebaiknya kau cari saja pacar bayaran, mungkin itu akan membuat Ayahmu berpikir dua kali sebab ini menyangkut kebahagianmu."
"Huhh ... lagian ya, aku heran? Di zaman modern seperti ini masih ada perjodohan kuno seperti itu? pasti semua orang tua akan bilang begini 'Nak, dia adalah pria yang tepat. Percayalah pada kami, argggg!!"
"Tapi sebenarnya ini juga merupakan kesalahnmu yang tidak pernah menunjukkan ketertarikan dengan pria manapun, Ayahmu pasti mengira kau gadis cantik rupawan yang tak laku di kalangan pria jadi ya, terserah kau saja,"
"Tapi-tapi menurutku jika pria yang di jodohkan denganmh itu baik, tampan, dan mapan jangan terlalu di pikirkan, semuanya pasti akan baik-baik saja selagi dia punya ketiganya kau pasti akan bahagia, oke! pasti Ayahmu menjodohkanmu dengan orang seperti itu."
Kata perkata, bait perbait kalimat itu selalu saja menghantui pikiran wanita ini. Sejujurnya ia tidak mau di jodohkan dengan pria yang baru di kenalnya tapi mau bagaimana lagi, Ayahnya bahkan berbicara seolah-olah telah persumpah serapah dan tentu membuat Sally jadi bergidik ngeri karena Ayahnya tidak pernah begini sebelumnya.
"Mau setampan atau semapan apapun pria itu nantinya. Aku tidak akan peduli." Batin Sally menyandarkan dagunya pada pagar pembatas di balkon kamarnya.
Dua hari setelah pertemuan antara kedua belah pihak yang berjalan lancar kemarin, keesokanya Sally kembali menemui Hyeri tentu saja dia harus menuntaskan janjinya karena kalah dalam permainan game semalam, sebagai hukumannya dia harus mentraktir Hyeri kembali seperti biasa."Aku akan menunggumu 20 menit lagi yang jelas tidak ada kata terlambat, mau mobilmu diservis di bengkel, atau yang lainnya pokoknya tidak boleh telat, titik!"
Perkataan Hyeri di telepon terus saja terngiang-ngiang di otak Tzuyu sekarang. Di liriknya jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tangannya, ia seperti di kejar waktu dengan terus berlari menelusuri pinggiran jalan kota Seoul yang tampak ramai sekali.
Derap langkah sepatu yang beradu dengan jalanan trotoar membuat kesan tergesa-gesa yang menarik semua mata tertuju padanya. Tak heran beberapa dari mereka bereaksi kagum, mungkin banyak yang takjub dengan kecantikan wanita yang terus saja berlarian ini.
Deru nafas yang tak beraturan terus saja keluar sesekali ia juga mengelap keringatnya menggunakan lengan bajunya. Tzuyu begitu di kejar waktu sekarang, di ujung sana ia sudah dapat melihat tempat tujuannya hanya tinggal beberapa langkah lagi ia akan sampai ke sana. Sesempat mungkin ia menatap jam tangannya lagi dalam keadaan berlari.
Dalam batinnya ia terus saja menghitung sisa detik yang ia punya sekarang.
Tujuh ...
enam ...
Lima ...
Dengan cepat Wanita itu langsung masuk ke dalam restoran tersebut dengan tergesa-gesa.
"Satu!!"
Wanita itu tertunduk lesu sambil memegang kedua lututnya, di tatapnya sekeliling dan benar saja dugaan sahabatnya itu tak pernah lari dari meja kesayangan yang seolah sudah menjadi hak paten baginya. Sally berjalan menghampiri sahabatnya di sana mendudukkan tubuhnya pada kursi dengan arah berlawanan.
"Aku telat, ya?"
Hyeri dengan wajah datarnya di sana mengangguk, "Tidak papa. Bisa dihargai, aku juga telah memesan dan tentunya kau yang bayar." Berlagak bak seorang Nyonya yang harus di hormati disini.
"Oke! Bagaimana, bagaiaman pertemuannya? Berjalan lancar? Kau menolak perjodohan itu, atau tidak?" tanya Hyeri mengalihkan topik pembicaraan.
Sally belum membalas perkataan Hyeri ia hanya memegangi kakinya dengan wajah yang tampak begitu penat.
"Ayo jawab! kau menolak atau menerimanya?" sergahnya sambil memukul meja dengan buku tangannya.
"Menerima apa, Menolak apa?" Sally kelihatan kebingungan dan tak mengerti apa yang dimaksud Hyeri. Dan disela itu pula ia ingat akan sesuatu.
"Aaaa ..., yang itu ya? Ah, iya. Aku menerima perjodohannya."
Uhokk .. uhokk ..
"Kau bercanda!?"
------------------------
Spoiler ;
"Bukannya kau itu orangnya sangat pendiam, ya? Lalu kenapa saat aku berbicara kau selalu membalas perkataanku? Apa karena kau terpaksa saja?"
"Tidak. Karena kau menyebalkan, itu saja."
COOMING SOON: )CHOU SALLY
KIM ARVI
Assalamualaikum Wr.wb
Wkwkwkwk ... gimana prolog nya? Maaf ya prolognya diganti. Soalnya yg kemarin kurang ngena. Btw jangan lupa kasih saran dan kritikannya juga ya .. tentang tulisan aku, aku sebenarnya masih terus belajar. Harap maklumi hehe ...
Jan lupa Voment nya gaess ....
See you:)
Salam gula :
Azza_Zara🐣
KAMU SEDANG MEMBACA
FEEL SPECIAL?
Romance[Revisi] Chou Tzuyu. Wanita berparas cantik yang memiliki hati lembut bagaikan serbuk permata itu rela mengubah segala darinya demi keinginannya akan cinta yang terbalaskan. Mungkin dengan tidak menjadi diri sendiri juga hal yang buruk. Tetapi, semu...