05

504 67 3
                                    







"Kook,apa kau sudah menemukan sesuatu?" tanya taehyung kepada jungkook.

"Sebentar hyung.aku masih mencoba meretas CCTV dirumah itu,"ucap jungkook tanpa mengalihkan pandangannya dari komputer.

"Baiklah.kalau begitu panggil aku jika kau menemukan sesuatu,"ujar taehyung lalu beranjak keluar dari ruangan itu.

"Nee hyung,"ujar jungkook.

*
"Huaa aku sangat lelah,"ucap jungkook sembari meregangkan badannya.

"Aish kenapa aku tak bisa meretas CCTV dirumah itu?,menyebalkan sekali!.sistemnya sangat kuat,"ujar jungkook kesal.

Kini,tinggal jungkook yang berada diruangan itu.keenam hyungnya telah pergi dan melakukan pekerjaan masing-masing.

"Sebaiknya aku mencari data keluarga itu saja terlebih dahulu,"ucap jungkook menjentikkan jarinya.

Jungkook terus mencoba meretas dan mencari tentang data dari semua anggota keluarga kim.namun,sepertinya dewi fortuna sedang tidak bersamanya, karena sekeras apapun dia berusaha,dia tak dapat menemukan informasi apapun.seolah-olah seluk beluk keluarga Kim tak pernah ada didunia ini.

"Yakk. Apa-apaan ini sistemku tak dapat meretas sistem mereka,"ujar jungkook kesal,"sebaiknya aku memberitahu hyungku bahwa data tentang keluarga itu tak dapat diretas sama sekali."

*
Saat ini,jisoo sedang berada diruang bawah tanah dikediaman keluarga Kim.tempat jisoo menyimpan seluruh koleksi 'mainan'- nya.

Dengan keadaan yang masih sama,yaitu tubuh yang dipenuhi lumuran darah.jisoo bersenandung ria membuka pintu ruangan itu.

Krieet

"Haah,aku rindu ruangan ini,"ujar jisoo dengan wajah sumringah.

Sraak

Jisoo membuka salah satu pintu lemari yang berada disebelah kanan ruangan itu,matanya berbinar cerah melihat isi lemari itu.

"Wah ternyata kalian semua masih ada.kupikir pak tua itu telah menyingkirkan kalian,"ujar jisoo kepada puluhan pasang mata dan jantung manusia yang diletakkan didalam lemari itu.

"Nah,lihat aku membawakan kalian teman baru,"ucap jisoo sembari menggoyang-goyangkan jantung yang ia bawa itu lalu kemudian meletakkannya kedalam lemari kaca bagian bawah yang masih kosong.

Jisoo melangkahkan kakinya menuju kesudut kiri ruangan itu.

Sraak

Pintu lemari yang berada di sudut kiri ruangan itu terbuka lebar,menampakkan ratusan pisau tajam mulai dari yang berukuran kecil hingga besar serta ratusan senjata api dengan berbagai jenis.

"Aaaa...,aku tak sabar ingin menggunakan kalian semua,"ucap jisoo dengan nada manja dan mata berbinar.

"Tapi tidak sekarang,"jisoo menjeda ucapannya,"aku harus mencari mainan terlebih dahulu untuk kalian semua."

"Hmm...kira-kira dimana aku bisa bersenang-senang?,"ucap jisoo sembari mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuk.

"Ah aku punya ide.aku akan memintanya pada appaku yang tersayang ,"ujar jisoo dengan senyum menyeringai yang nampak menyeramkan.

"See u teman-teman,aku ingin membersihkan badan dulu,"ucap jisoo lalu melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan itu.

*
"Hyung,"ucap jungkook memanggil hyung-hyungnya.

"Ada apa?,apa kau menemukan sesuatu?"ucap yonggi.

"Ah maaf hyung,aku tak bisa menembus sistem CCTV dirumah itu,"ucap jungkook lesu.

"Kau memang tak becus,"ujar jimin dengan nada ketus.

"Sudahlah jim.tak apa kook kita masih memiliki banyak waktu,"ujar hoseok.

"Aku akan berusaha lebih keras lagi hyung,"ucap jungkook menggebu-gebu.

"Ya.tentu saja,"ucap taehyung sembari menepuk pundak jungkook.

"Lebih baik kalian semua istirahat.kitakan harus kesekolah besok,"ujar jin yang diangguki oleh semua adiknya.

Walaupun mereka merupakan agen rahasia kepercayaan negara,mereka tetaplah pemuda biasa yang masih duduk dibangku sekolah menengah atas.

*
Setelah selesai membersihkan dirinya,jisoo melangkah menuju ruang kerja appanya untuk menyampaikan keinginannya.

Jisoo mengenakan piyama berwarna hitam lengan panjang dengan gambar pikachu berwarna kuning yang sangat kontras dengan kulitnya yang seputih susu.

Sekilas ia terlihat sangat imut dengan rambut yang dikuncir dua dan dilengkapi dengan senyuman manis.menenggelamkan sisi kejam nan sadis yang ada didalam dirinya.

Namun siapa yang akan menyangka,dibalik wajah imut nan rupawan itu tersembunyi sosok iblis tak berperasaan.

"Hei kau,"ucap jisoo kepada salah satu pengawal yang berjaga didepan pintu,"dimana appaku?."

"Beliau ada didalam nona,"ucap pengawal itu.

"Ah baiklah,"ucap jisoo.

Braak

Jisoo menendang pintu dihadapannya dengan keras dan membuat pengawal yang berjaga didepan ruangan itu terperanjat.

"APPA,"ujar jisoo berteriak.

"Aishh,ada apa?,tak usah berteriak.appamu ini tidak tuli,"ujar choi suk kesal.

"Ah.kupikir kau sudah tuli karena kau sudah 'tua' ,"ucap jisoo menekankan kata 'tua' dengan nada mengejek.

'Astaga bocah ini benar-benar menyebalkan'batin suho yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik jisoo.

"Jaga ucapanmu jisoo,"ucap choi suk kesal.

"Ya,ya,ya,"ucap jisoo sekenanya.jisoo mengalihkan pandangannya kepada suho yang sedari tadi terus menatapnya.

"WAE?!,mengapa kau menatapku seperti itu?,kau ingin aku menjadikan matamu sebagai salah satu koleksiku?"ujar jisoo tersenyum miring.

Suho hanya menghembuskan nafasnya jengah karena perkataan jisoo.'sabar suho,dia masih bocah'batin suho kesal.

"Ada apa kau kemari?"tanya choi suk.

"Aku ingin sekolah,"ucap jisoo to the point.

"Hah?!,apa yang ingin kau lakukan disekolah?"ucap choi suk.

"Dasar pak tua bodoh,semua orang tau apa yang kita lakukan disekolah.kau menyebut dirimu seorang presdir tetapi tak tahu apa yang kita lakukan disekolah?hah dasar pak tua,"ucap jisoo memutar bola matanya.

"Astaga,ya tuhan...,"choi suk menghela nafas."baiklah.terserah kau saja,karena walaupun appa melarangmu kau akan tetap melakukannya."

"Hmm,kapan aku mulai kesekolah?"ucap jisoo.

"Mungkin mulai besok nona,"ujar suho menjawab pertanyaan jisoo.

"Ha'ah akhirnya.aku akan mencari mainan- ku disana,"ucap jisoo tersenyum manis dengan mata berbinar.

"Jangan coba-coba membuat masalah disana,"ujar choi suk memperingatkan jisoo.

"Ya.aku tahu itu dasar pak tua,"ucap jisoo lalu beranjak pergi meninggalkan ruangan itu.

Suho dan choi suk kembali melanjutkan perbincangan mereka dengan serius tanpa menghiraukan jisoo yang menatap mereka dengan senyuman miringnya.

Hingga....

Sreet

Hola💃 jumpa lagi sama author😊

Jangan lupa vote dan komen yah

Sampai jumpa di chapter berikutnya.

See u next time👋😁

【CRAZY】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang