Kim Taehyung, seorang Namja tampan yang sedari tadi terdiam menatap gadis cantik yang sedang berdiri di depan itu dengan senyumnya yang begitu menawan.
Jika di lihat sekilas, senyum itu mampu menipu semua orang. Namun, Taehyung melihat sebuah kejanggalan yang sangat jelas dari sorot mata gadis itu.
Sorot mata itu bukan menampakkan kegembiraan seseorang ketika bertemu dengan teman baru. Namun sorot mata itu terlihat seperti..., err seorang anak kecil yang mendapatkan mainan baru dari Ayahnya. Sekiranya, itulah yang Taehyung tangkap dari sorot mati gadis cantik itu.
"Perkenalkan namaku Kim Jisoo, kalian bisa memanggilku Jisoo, " ucap gadis itu sembari memamerkan senyum manisnya.
'Kim Jisoo?' Batin Taehyung.
Taehyung mengernyitkan keningnya. 'J... apa mungkin- ah tidak-tidak, ini pasti hanya kebetulankan?' Batin Taehyung dengan pikiran yang berkecamuk.
Gadis itu melangkah menuju bangku kosong yang terletak disebelah Jennie.
Pandangan Taehyung tak pernah terlepas dan terus memperhatikan gerak gerik gadis itu.Gadis itu lalu mendudukkan dirinya dibangku itu dan menoleh kearah Taehyung. tatapan mereka bertemu selama beberapa detik hingga gadis itu tersenyum miring dan membuat Taehyung mengalihkan pandangannya.
"Gadis yang mencurigakan," gumam Taehyung.
"Hah?! Apa Tae?" Tanya Jimin.
"Ah tak ada apa-apa," ucap Taehyung lalu memilih memfokuskan pikirannya kepada guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran musik. Kendatipun fikirannya masih berkecamuk mengingat senyum miring yang di lemparkan oleh Kim Jisoo.
*
Setelah melemparkan senyum miring kepada seorang pria yang tak dikenalnya, tatapan Jisoo menjadi datar nan dingin.
'Sepertinya pria sial*n itu menyadari keanehan dari dalam diriku,' batin Jisoo.
"Hey..." ucap seseorang dengan nada antusias dan membuyarkan lamunan Jisoo.
"Ada apa?" Tanya Jisoo dengan senyum manisnya.
"Yakk, kau sangat manis eoh. Perkenalkan namaku Lalisa Manoban, kau bisa memanggilku Lisa eonnie karena sepertinya aku lebih tua sedikit darimu," ucap gadis berponi itu.
"Salam kenal Lisa eonnie ," ujar Jisoo dengan senyum manisnya yang tak pernah luntur sedikitpun.
"Daebakk!! Kau orang pertama yang memanggilku eonnie," ucap Lisa penuh haru.
"LALISA MANOBAN," teriak guru yang sedang mengajar.
"Nee ssaem?" Ucap Lisa dengan tampang polosnya.
"Aishh anak ini, PERHATIKAN PELAJARAN YANG SAYA JELASKAN," ucap guru itu dengan suara yang meninggi.
"Nee ssaem," ucap Lisa menyengir.
Setelah teguran yang ditujukan kepada Lisa itu, seisi kelaspun menjadi hening. Tak lama kemudian bell istirahatpun berbunyi.
Kriing
Kriiing
Kriing
"Pelajaran hari ini cukup sekian, untuk tugas minggu depan kalian akan menampilkan permainan piano. Jadi silahkan berlatih," ucap guru itu lalu melangkah meninggalkan kelas.
Semua siswa berhamburan keluar kelas menuju ke tempat tujuan masing-masing, menyisahkan Jungkook, Jimin, Taehyung, dan Rose dkk.
"Jisoo ayo kita kekantin," ucap Lisa antusias.
" nee eonnie ," ucap Jisoo tersenyum tipis.
Lisa pun menggamit lengan Jisoo dan menyeretnya menuju ke kantin. Meninggalkan Jennie dan Rose yang nampak gembira melihat Lisa begitu antusias.
"Ayo jen, kita susul mereka," ujar Rose mengajak Jennie.
"Ayo, ucap Jennie lalu mengikuti Rose.*
"Yakk kita akan duduk dimana eoh? " tanya Rose kepada teman temannya.
"Entahlah, semua tempat duduknya sudah penuh," ucap Lisa.
Sementara Rose dan Lisa sibuk mencari tempat untuk duduk, Jisoo sedari tadi sibuk memperhatikan siswa/siswi yang berlalu lalang dikantin itu.
' tampaknya mereka semua lemah, cih. Aku tak suka bermain-main dengan orang yang lemah. Sekali pukul saja sudah mati,' batin Jisoo lalu memutar bola matanya malas.
"Kau kenapa Jisoo?" Tanya Jennie yang melihat Jisoo menekuk wajahnya cemberut.
"Tidak apa eonnie, aku hanya lelah berdiri," ujar Jisoo tersenyum tipis.
"Bagaimana kalau kita bergabung dengan Jin Oppa saja?" Ucap Lisa menawarkan kepada teman-temannya.
"Ide bagus, kasihan adikku yang manis ini kelelahan eoh," ucap Rose menangkup pipi Jisoo yang chubby dengan gemas.
Jisoo yang diperlakukan seperti itu tentu saja terkejut. Tubuhnya menegang, selama 16 tahun hidup, tak pernah ada seorangpun yang memperlakukannya dengan penuh kasih sayang kecuali eommanya. Tanpa sadar, Jisoo menitikkan air matanya mengingat saat eommanya meregang nyawa dengan kejam di tangan Appanya.
"Yakk kenapa kau menangis?" Tanya Jennie kepada Jisoo dengan raut wajah khawatir.
"Aku tak apa eonnie, aku hanya terharu," ucap Jisoo dengan suara serak. 'Apakah ini rasanya kasih sayang?' Batin Jisoo.
"Ayo kita kesana," ucap Lisa menunjuk meja yang terletak di pojok dan diisi oleh tujuh orang lelaki.
"Jin Oppa!" Teriak Lisa.
"Eoh, ada apa Lalisa?" Tanya Jin.
"Bolehkah kami berempat bergabung disini?" Ucap Lisa dengan penuh harap.
"Silahkan," ucap Jin tersenyum.
"Oh ya, siapa gadis cantik disamping Lisa itu?" Tanya Hoseok tersenyum.
"Ah perkenalkan ini Jisoo, siswa baru di kelas kami," ucap Rose memperkenalkan Jisoo.
"Perkenalkan aku Seokjin, ini Yonggi, Namjoon, Hoseok, Jungkook, Jimin, dan Taehyung," ucap Jin kepada Jisoo.
"Waah kalian nampak sangat mirip yah," ucap Jungkook tercengang saat menyadari kemiripan Jisoo dan Jin.
"Kau ini ada-ada saja," ucap Jin terkekeh.
"Nah, sekarang mari kita berteman baik," ucap Hoseok sembari mengulurkan tangannya kepada Jisoo.
"Berteman yaaah," gumam Jisoo dengan suara lirih.
Jisoo menunduk sedikit melihat uluran tangan Hoseok. Seketika ia menyeringai membayangkan dirinya mencincang tangan itu lalu mencabut jari-jarinya satu persatu. Shit membayangkannya saja sudah membuat Jisoo gila.
Jisoo menegakkan badannya dan tersenyum manis kepada Hoseok.
"Mari berteman," ucap Jisoo menyambut uluran tangan Hoseok dengan senang hati.
Tanpa Jisoo sadari, lagi-lagi seseorang yang memperhatikan gerak-geriknya menangkap senyum menyeringai yang tampak samar itu.
'Siapa sebenarnya gadis ini?' Batin orang itu.
Hello..... Crazy update lagi nih.
Maaf yah chapternya nggak panjang. Nanti aku usahain deh.
Jangan lupa vote dan komen yaah....
Spam next buat lanjut👉
Sampai jumpa di chapter berikutnya.
See u next time
Sinjai, 19/04/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
【CRAZY】
Mystery / Thriller" Kita semua adalah manusia 'sakit' yang di persatukan dalam sebuah kisah yang rumit."