06

482 58 2
                                    

Sreet

Suho terkejut saat sebuah pisau lipat kecil dengan logo JS melesat kearahnya dan menggores wajahnya.

"Ha'ah dasar anak itu,"ucap choi suk menghela nafas kasar.

"Astaga,siapa yang melempar pisau itu?"ucap Suho bergumam.

"Dasar pecundang.pisau kecil saja tak dapat kau hindari,"ucap seseorang dengan nada mengejek yang tak lain adalah Jisoo.

Gadis itu berdiri diambang pintu dengan senyum mengejek dan tangan yang dilipat didepan dada.

"Kau tak pantas jadi pengawal.kau lebih pantas menjadi pengasuh bayi,"ucap jisoo sarkas.

Suho hanya terdiam dan menatap cengo kearah jisoo yang masih berdiri dengan wajah angkuhnya.

"Hoaam,aku mengantuk. Sampai jumpa pak tua,"ucap jisoo yang ditujukan kepada Choi suk. Saat hendak melangkah pergi, Jisoo seakan teringat sesuatu dan berbalik lagi.

"Eh aku lupa, sampai jumpa pecundang. aku benci tatapan matamu, kuharap kau segera mati,"ucap Jisoo tersenyum manis kepada Suho.

Jisoo lalu pergi dari ruangan itu dan kembali kekamarnya.

*
Jisoo merebahkan dirinya diatas kasur empuk itu.

"Kuharap hari ini segera berlalu, aku tak sabar ingin bermain besok. Upss maksudku bersekolah,"ujar Jisoo dengan seringaiannya yang tampak mengerikan.

"Good night world," ucap Jisoo lirih lalu memejamkan matanya dan terlelap menuju alam mimpi yang damai, menunggu hari esok yang mungkin akan menjadi hari bahagia bagi dirinya sendiri.

Mungkin bagi orang lain yang tak kenal Jisoo, mereka akan berfikir bahwa 'bermain-main' menurut Jisoo adalah hal yang biasa bagi remaja seusianya. Namun, bagi orang yang mengenal Jisoo dengan baik, mereka tahu betul arti 'main-main' yang Jisoo ucapkan.

Seperti kata pepatah,

'Semua yang terlihat baik belum tentu baik.'
Nyatanya, arti dari kata itulah yang menggambarkan diri Jisoo yang sesungguhnya.

Ingat, cover selalu menipu semua orang.

*
M.A.R. Korsel,
06.00_Kst

Duk duk duk

Terdengar bunyi nyaring dari panci yang dipukul dengan menggunakan spatula.

"Wahai anak-anak malas bin menyusahkan yang selalu membuat  manusia tampan ini mengeluarkan suara menggelegarnya, bangunlah kalian untuk sarapan," teriak seorang pria berbahu lebar diruang tengah bangunan megah ditengah hutan itu.

Dia adalah Seokjin atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jin. Pemuda tertua diantara ketujuh agen itu.

"Hoaam... hyung, ini masih sangat pagi,"ucap seorang namja  bergigi  kelinci dengan muka bantal dan rambutnya yang tampak berantakan.

"Aishh ini sudah pukul 06.00 Jungkookie, kalian harus bersiap kesekolah," ucap jin mendengus kesal.

"Cepat bangunkan Taehyung dan yang lainnya," ucap Jin kepada Jungkook lalu beranjak menuju dapur untuk menyimpan panci dan spatulanya.

Jungkook yang diperintahkan untuk membangunkan yang lainnyapun hanya terdiam dan memutar bola matanya malas.

Dengan langkah gontai, Jungkook melangkah menuju kamar Taehyung yang berada tepat disebelah kamarnya.

"Hyung... bangun," ucap jungkook sembari menggoyangkan lengan Taehyung dengan cukup keras.

"Hmm..," gumam Taehyung.

【CRAZY】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang