*isi hanya berisi flashback sebelum sempol kenyol berjaya.
setelah menikah, hidup wendy benar benar berubah, chanyeol pun begitu, tanggung jawab di pundaknya makin gede. ada wendy dan winwin, jadi setelah menikah siapa yang mikir adegan 34+35?. nggak woy, wendy langsung ngurus segala hal, termasuk surat pindah rumah, kartu keluarga, dan ktp-nya yang ganti status, begitu pula chanyeol. ribet ya nikah itu. wendy juga harus nyesuain diri, gaji dia yang umr itu juga harus cukup buat memenuhi kebutuhan mereka. jadi dia mutar otak lagi, karena kalian tau juga kan jualan itu nggak tiap hari laku.
hari pertama nikah, wendy syok, maaf ya gimana deh elu biasanya tidur sendiri sekarang ada orang lain. wendy juga ngerasa lucu, lihat muka winwin imut imut gemes, terus juga rumah dia rame, karena dia juga buka les di sana, bayarnya gampang kok, gak mematok biaya mahal, tapi seikhlasnya aja, lumayan buat nambahin beberapa kebutuhan dia.
juga biasanya penghasilan buat nyenengin diri sendiri, sekarang jadi kebagi, biasanya tiap bulan bisa beli tas, baju, sepatu, sekarang jadi kebagi buat listrik, terus buat ngasih orang tuanya, belum lagi kebutuhan mendadak. "buna, sepatu winwin udah sobek, boleh nggak winwin beli yang baru?," tanya winwin setelah satu bulan tinggal bersama buna dan ayahnya.
"iya, besok kita ke pasar ya?, kita beli yang bagus sekalian biar awet," winwin seneng dong soalnya dia dulu kalau beli sepatu selalu aja nunggu, terus juga pernah kaos kaki dia udah molor banget, sama ayahnya dikasih karet, sampe kaki dia ngebekas karet gitu.
"buna ada uang?," tanya winwin, bukannya ngeremehin ya, tapi winwin takut kalau bunanya itu memaksakan diri doang.
"ada kok, win nggak usah khawatir ya," padahal wendy sebenarnya hemat hemat banget, sampe dia preloved beberapa tas dia ke bu jihyo.
"emmm, win pake uang winwin ini deh, tapi nanti buna tinggal nambahin," wendy itu bersyukur banget, winwin itu anaknya neriman, apa aja di terima sama winwin, terus juga nggak banyak mau, kalau emang butuh baru bilang.
wendy ngangguk nerima uang yang disodorin winwin, ada seratus ribu walaupun dalam bentuk receh, duaribuan, lima ribuan, seribuan yang gambar kelapa tengahnya kuning itu, sama beberapa uang dua puluh ribu. "kok banyak?,"
"itu uang jajan win, uang sisa, kadang kalau dikasih sama bude irene, atau di kasih om sehun,"
"kenapa nggak buat jajan aja?," tanya wendy, soalnya dia sering lihat jaehyun mingyu atau eunwoo jajan ke luar sekolah, tapi anaknya malah duduk diam di kelas sambil bercanda sama beberapa temen cewek yang juga makan bekal. winwin nggak malu sama sekali.
"nggak, aku udah dapet bekal dari buna, kan terlalu kenyang nggak boleh kata eyang kung," wendy terharu sampe mau nangis aja. duh kok mbak rose sia siain kamu sih nak.
"katanya win pengen beli kinderjoy kan?, yang di alfamart itu?," tanya wendy, mancing keinginan winwin, dia nggak mau winwin kepengen sesuatu tapi terpaksa nambahin uang sepatu.
"mahal, nggak usah!, isinya juga sedikit," pemikiran simple ala winwin yang bikin wendy takjub. dulu chanyeol doa apa ya pas rose hamil winwin.
"buna, nggak usah nanya nanya itu deh!, winwin beneran mau beli sepatu pake uang itu, lagian uang buna bisa buat yang lain kan, nanti kalau win punya adek biar buna yang beliin sepatu buat adek, win pake uang win sendiri,"
***
"mas, kamu ngedidik winwin kaya gimana sih?," tanya wendy pas udah mau tidur, dia cuma pake daster ungu bunga bunga, rambutnya di urai, terus narik selimut, ambil posisi di sebelah chanyeol yang lagi baca buku bisnis hadiah dari mark.
"aku cuma bilang apa adanya sama winwin, kalau memang dia lahir bukan dari keluarga mapan," jawab chanyeol.
"tau nggak sih dia tadi setor seratus ribuan ke aku buat uang beli sepatu, kamu nggak kepo dia dapet uang dari mana?," tanya wendy, bukan dia nggak percaya tapi namanya orang tua kadang ada rasa khawatir sama winwin.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENJUAL SEMPOL - WENYEOL X WINWIN [END]✓
FanfictionHidup Chanyeol harus berubah karena sang istri meninggalkannya dengan anak semata wayang. akankah Chanyeol bisa melewati itu semua sendirian?