Fase Baru

1.2K 122 9
                                    

DI ANTARA KITA #19

Mengalami cedera tidak lantas membuat Ravin dan Oza mengambil cuti begitu saja.

Mereka tetap pergi ke sekolah dengan saling membantu.

Ravin membantu Oza berjalan jika jalan yang harus dilewati cukup sulit misalnya seperti saat dia harus melewati undakan atau tangga.

Dan Oza yang selama ini hampir tidak pernah mau mencacat pelajaran harus mau menjadi tangan kanan Ravin sehingga membuatnya harus mau mencatat untuk Ravin juga membantu menulis hal lain yang masih bersangkutan dengan pelajaran untuk Ravin.

"Jelek banget sih tulisannya," komentar Ravin saat dia membaca ulang catatan yang ditulis oleh Oza.

Oza hanya mendengus tanpa mau menyahuti, kalau disahuti pasti tidak akan ada habisnya.

"Mas, ini pesanannya ya," tegur seorang wanita paruh baya sambil menata pesanan mereka di atas meja.

Oh iya, mereka sedang ada di kantin saat ini.

Di jam istirahat makan siang biasanya Ravin akan ikut main basket, tapi berhubung sekarang tangannya masih pengkor dia jadi absen.

Untuk makan saja tidak bisa apalagi main basket.

"Nih, aaa," ucap Oza sambil menyodorkan sesendok makanan ke depan mulut Ravin.

Dengan senang hati dia menerimanya lalu mulai mengunyah dengan senang.

Untuk makan Ravin memang minta bantuan Oza karena dia tidak bisa makan dengan tangan kiri.

Beruntung kantin di awal istirahat selalu sepi, kantin baru akan ramai biasanya malah saat jam istirahat akan berakhir karena kebanyakan akan membeli makanan lalu membawanya ke dekat lapangan basket untuk dimakan sambil melihat anak-anak basket bermain.

Setelah menyuapi Ravin, Oza pun ikut makan makanannya sendiri, tapi dia menggunakan sendok yang sama dengan yang dia gunakan untuk menyuapi Ravin.

Ravin memperhatikan itu sambil menahan pertanyaan yang sebenarnya tengan menggeliati dirinya.

Tentang, apakah Oza tidak jijik memakai sendok yang sama dengannya.

Namun, Ravin mengurung maunya itu.

Dia tahu kalau ditanya seperti itu Oza pasti akan bilang kalau buat apa jijik bahkan bibir mereka sudah sering bertemu secara langsung.

Oza kembali menyuapi Ravin lalu menyuapkan makanan untuk dirinya sendiri.

"Kamu nggak jijik apa make satu sendok yang sama bareng aku?"

Akhirnya karena tidak tahan, pertanyaan itu pun Ravin lontarkan.

Oza menelan makannya dan menatap Ravin dengan sebelah alisnya yang terangkat.

"Apa kamu jijik ya? Make sendok yang sama bareng aku?"

Di luar dugaan Ravin, Oza malah balik bertanya seperti itu membuat Ravin gelagapan sendiri karena tidak siap menerima pertanyaan itu.

"Iya ya? Kok gelagapan gitu?" desak Oza saat Ravin tidak bisa langsung menjawab pertanyaannya.

Dengan cepat Ravin menggeleng sambil berusaha menelan makanan dalam mulutnya.

"Aku nggak jijik kok, maaf kalau pertanyaan aku menyinggung," sahut Ravin dengan nada penyesalan di kalimatnya.

Oza malah terkekeh geli lalu mengusak rambut bagian depan milik Ravin dengan gemas.

Di Antara Kita [End, Yaoi/BL, Teen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang