DI ANTARA KITA #05
Setelah pertandingan basket yang panas di antara dua tim basket itu berakhir, tim Ravin yang keluar sebagai pemenangnya.
Oza turun ke lapangan sambil membawa sebuah handuk kecil dan sebotol air mineral dingin untuk Ravin.
Sungguh perhatian ....
Menghampiri Ravin di antara teman-temannya yang tengah istirahat di bangku pinggir lapangan.
"Good job Bro! Hahaha, nih." Oza menyerahkan handuk juga botol yang dia bawa pada Ravin.
"Makasih," sahut Ravin sambil menyambut handuk dan botol itu.
"Enak ya punya ajudan pribadi," celetuk salah satu teman Ravin.
"Hahaha, kalau kamu mau kamu boleh kok jadi ajudan aku. Beliin minum, makan. Hahaha," sahut temannya yang lain.
"Yee! Si kampret!"
Ravin hanya tertawa geli melihat kelakuan mereka.
"Kamu mau ke kantin nggak Vin? Laper nih?" tanya temannya.
"Kalian duluan aja kalau mau ke kantin," sahut Ravin.
"Ya udah kita duluan ya Vin!"
Setelah itu mereka benar-benar pergi duluan untuk pergi ke kantin.
Di sisi lain, Oza hanya diam di tengah perbincangan Ravin dengan teman-temannya.
Sepeninggal teman-temannya Ravin mulai meminum air mineralnya dengan rakus sampai airnya sisa tinggal seperempat botol lalu mulai menyeka keringatnya.
Kegiatannya itu tidak luput dari pandangan Oza.
Oza tersenyum lucu san menggeleng maklum.
Lalu Oza mengambil alih botol bekas Ravin dan ikut meminum sisa airnya sampai habis.
Ravin yang melihat hal itu hanya bisa membatin, "Kayaknya istilahnya sih indirect kiss."
Oh, jantungnya mulai berdegup semakin cepat tidak karuan padahal hanya gara-gara hal sepele bahkan bibir mereka sudah sering bertemu dengan saling menempel secara langsung.
"Makan yuk, lapar nih. Katanya kalau aku menang kamu mau ngasih hadiah?" ajak dan tagih Ravin pada Oza.
Dia mencoba untuk mengalihkan pikirannya yang melayang-layang dan hampir menuju antah-berantah.
"Nih, hadiah buat kamu udah habis," ucap Oza santai sambil menunjukkan botol air mineral yang sudah kosong di tangannya diiringi oleh cengiran seolah tanpa dosanya.
Mulut Ravin terbuka dengan tatapan tidak percaya.
Oza memang kadang sulit ditebak dan penuh dengan kejutan.
"Pelit kamu, dasar!" seru Ravin kesal merasa tidak terima.
Padahal dia sudah berharap bisa dibayarin makan siang setelah menguras keringat di lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Antara Kita [End, Yaoi/BL, Teen]
Teen FictionRavin berusaha untuk selalu menahan perasaannya pada Oza. Sampai pada saat dia mulai berpikir untuk menyerah akan perasaannya, tiba-tiba saja Oza justru mulai menunjukkan sikap yang berbeda. Membuatnya bingung seperti terjebak di tengah persimpangan...