20

467 52 6
                                    










































Yeji berlari panik menuju rumah sakit bersama Jeno, ya sama Jeno, karna Jeno memaksa tadi. Jeno khawatir pada Yeji yg berlarian menunggu taxi dijalan tadi. Akhirnya mereka sampai di rumah sakit dengan peluh yg membasahi wajah mereka.
" Yeji tenang dulu, ini kenapa si, kenapa kita ke sini " tanya Jeno dengan nafas tersengal.
" Gimana gw bisa tenang. Hyunjin didorong orang, gw takut dia sama bayi dia kenapa-kenapa " ketus Yeji yg menghampiri meja resepsionis, dan kemudian berlari setelah tau dimana ruangan Hyunjin. Jeno tentu saja kaget mendengar itu ia berubah jadi panik dan khawatir.
Sampai disana, Yeji melihat seseorang yg perawakannya tinggi dan berwibawa. Seseorang itu menoleh padanya dan tersenyum sekilas sebelum pergi dari sana, jarak mereka hanya 5 meter, Yeji merasa tak asinh dengan pria itu.
" Biasa aja liatnya, masih gantengan gw ", kata Jeno yg sebal karna Yeji menatap pria tadi terus menerus. Yeji berdecih dan berlari lagi menuju ruang Hyunjin , masih ada dokter didalam. Ia bisa melihat Hyunjin terbaring disana.
Tak lama orang tua Hyunjin dan Han juga Han datang.
" Gimana Ji, Hyunjin gpp kan " tanya Irene.
Han langsung melihat kondisi didalam ia khawatir dengan Hyunjin dan bayinya. Ia merasa bahwa ia gagal melindungi Hyunjin. Jeno melihat Han yg tampak begitu khawatir, Jeno pikir ia salah jika trus menyalahkan Han atas kasus itu.
Baejin dkk juga datang kesana, dan menampilkan raut tak suka ketika melihat Han disana juga.
Tak lama dokter keluar,
" Bagaimana keadaan Hyunjin, Dok ? " tanya Suho.
" Benturan pada perutnya cukup keras, maaf bayi dalam kandungannya tak bisa diselamatkan, Hyunjin juga dalam keadaan lemah, kami permisi " ucap si Dokter.
Semua orang disana mematung memdengar pernyataan itu. Apalagi Han ia menunduk menahan tangisnya, bayinya tak selamat, ia merasa salah disini karna gagal melindungi bayi mereka.

" lah kok Jeje gk jadi lahir ", - protes Jeje
" Diem lah ", - author
" ishhh " - Jeje

Jeno juga merasa terpukul atas kejadian yg menimpa Hyunjin, ia tak habis pikir siapa yg tega mendorong Hyunjin hingga menyebabkan bayinya tak selamat.
" Mih Kak, Pih Kak Hyunjin gimana keadaannya ", datang Chenle berlarian.
" Kok semua diem, Kak Hyunjin gpp kan ? " tanya Chenle lagi.
" Hyunjin gpp- " kata Yeji
" Syukurlah- " kata Chenle tapi jawaban Yeji selanjutnya membuat Chenle syok.
" Tapi bayinya tidak selamat. hyunjin keguguran " kata Yeji.
Dilain sisi seseorang tengah memperhatikan mereka sambil bergumam.
" Maafkan aku adik, maaf lambat membawamu kemari " - inner orang itu.


Flashback

Orang yg memperhatikan Hyunjin hendak berbalik meninggalkan area itu karna Hyunjin juga sudah keluar, namun atensinya beralih pada keramaian, ia tak perduli sebenarnya. Kemudian ia tertabrak seorang gadis.
" Ma-maaf T-tuan saya buru-buru permisi ", kata Gadis itu.
" Bukannya dia gadis yg bersama Hyunjin tadi, kenapa berlari seperti dikejar hantu saja ", ucap orang itu.
Namun ia merasa aneh pada hatinya seperti orang terdekatnya sedang merasa kesakitan, ia menoleh kembali pada keramaian itu, entah mengapa kakinya ia langkahkan kesana, dan benar ia melihat Hyunjin terbaring dengan darah yg keluar dari celana yg ia kenakan.
" Kenapa kalian diam saja, kenapa tak menghubungi ambulance ata mengantarnya kerumah sakit " teriak orang itu, dan bergegas menggendong Hyunjin ala bridal style.
" Bertahanlah adik " kata orang itu.

Flashback off

Orang itu kemudian pergi meninggalkan rumah sakit.
Yeji juga melihat itu, mengapa pria itu terus berdiri disana, ia yakin pernah melihat orang itu tapi dimana, ia juha merasa bahwa ia dan pria itu dekat.
" Kaka melihatnya ", Yeji menoleh mendapati Chenle yg bertanya padanya.
" Sejak kaka datang kemari, pria itu trus berdiri disana " kata Yeji.
" Aku merasa familiar dengan wajahnya Kak, mengingatkanku pada Kaka yg dulu Kaka yg sangat tampan dan berwiba, dia juga sangat tampan " kata Chenle dengan senyumannya.
" Kau jangan bilang menyukai sesama jenis, " ucap Yeji menatap tajam Chenle.
" Tentu saja tidak, tapi bukankah kaka juga mengiyakan, bahwa dia sangat tampan " kata Chenle lagi.
" Yah kuakui dia sangat tampan dan berwibawa, benar mengingatkan kita dengan seseorang tapi entah siapa ", kata Yeji.
" Aku tau aku tampan " Yeji dan Chenle melonjak kaget, dan Yeji berdecih kemudian dan Chenle menahan senyumnya.
" Terimakasih atas pujiannu My Future Wife " ucap Jeno dengan eye smile nya.
" Tampan digilmu dih " Yeji melengos pergi.
" Dibaperin mulu kapan officialnya " kata Chenle meledek Jeno.
" cuma dikasih perhatian, kapan officialnya " ucap Jeno membals Chenle.
Chenle pun melotot pada Jeno yg tengan menyeringai padanya.
" Jangan lo pikir gw gk tau ya lo suka kasih perhatian ke Winter " Ucap Jeno.
" Ishh Kak Jeno jangan keras-keras, nanti Papi sama Mami denger bahaya " kata Chenle.
Jeno pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.





































[END] My Favorite Bastard••||HYUNSUNG||••JisungXHyunjin😘√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang