[END] My Favorite Bastard••||HYUNSUNG||••JisungXHyunjin😘√

15

Flashback

" Minumlah dulu Hyunjin, "
" Tidak usah- "
Hyunjin menepis air susu dari tangan Han yg berakibat mengenai baju Hyunjin, dan Hyunjin pun marah.
" Ma-maaf, ayo aku bersihkan ", kata Han.
" Cari kesempatan dalam kesempitan lo! " teriak Hyunjin.
" Kagak, dih, sini-sini ",
" Awas lo! Jan liat-liat! Gw bisa sendiri ",
Han menatap datar Hyunjin, kenapa Hyunjin susah bgt dideketin sih, gemes kan Han jadinya.
Melihat punggung mulus itu, entah keberanian darimana Han mendekat dan memeluk Hyunjin dari belakang.
" Apa lo!! Nah kan- ",
" Diem deh, bntar doang juga ", kata Han
Hyunjin pun diem, kering sudah tenggorokannya karna meneriaki Han terus-msnerus. Melihat ada celah, Han membawa Hyunjin ke atas kasur dan mengelus surai Hyunjin, hingga mereka terlelap. Gimana bisa mereka naked, ya udah lah biar jadi privasinya mereka, intinya mereka cuma tidur hmm🌚🌚

" G-gitu om " jawab Han sejujur mungkin. Suho masih menatap anak sahabatnya itu dengan datar.
" T-tapi saya juga ingin jujur Om, s-sebenernya, S-saya - "
" Apa! " tanya Suho.
" S-saya pernah memperkosa Hyunjin Om Tante ", pelan Han.
Irene dan Suho saling berpandangan.
" Ngomong yg jelas ", tegas Suho.
Han memilih untuk mengatakan yg sejujurnya. Ia tak sanggup memendam lagi. Karna itu hanya menjadi beban pikirannya. Maka dari itu dengan mantap.
" Saya pernah memperkosa Hyunjin Om Tante, tapi itu- "
Plakkk
Ucapan Han terpotong oleh tamparan Nyonya Irene.
" Kamu- ", Irene menatap tak percaya ke arah anak sahabatnya, Han hanya bisa menunduk tak berani melihat mata Irene yg sudah berkaca-kaca.
" Kapan, Kapan kau melakukannya ", tanya Suho
" S-satu bulan yg lalu ",
Bukkk
Han ikhlas menerima bogem mentah dari Tuan Hwang. Karna itu memang kesalahannya
" Bajingan!! ",
" Papi!! " Yeji dan Chenle yg melihat Papinya hendak memukul Han pun memeluk lengan masing-masing Papinya. Mereka tak tau apa yg terjadi namun mereka melihat sudut bibir Han yg robek akibat bogeman dari Papi mereka.
" Enyah kau bajingan! Saya muak melihat wajahmu! " perintah Suho.
Han pun keluar dengan pelan dan memasuki mobilnya. Sebelum ia masuk mobil, ia melihat ke balkon kamar Hyunjin. Ia melihat Hyunjin yg tengah menatapnya.
" Aku akan bicara tentang masalah kita- "
" Lo gila!! " teriak Hyunjin.
" Aku tak ingin ini trus menjadi beban pikiran kita, maka aku akan mengatakan yv sejujurnya pada orang tuamu ", kata Han meyakinkan Hyunjin. Hyunjin tak mau berkata-kata lagi, Han benar ini semua akan terus berlanjut tanpa ada akhirnya, dan jadi beban pikiran untuk mereka.
" Percayalah semua akan baik-baik saja ", kata Han.
Han menghela nafas dan masuk kedalam mobilnya, dan melaju pergi meninggalkan kediaman Hwang.
Hyunjin menghela nafas, ia dengar apa yg terjadi di bawah sana, ia tau selanjutnya apa yg akan terjadi, ia akan dimaki yakin itu.
" Hyunjin ", suara Maminya terdengar pilu di rungu Hyunjin.
Hyunjin menoleh mendapati keluarganya ada diambang pintu. Irene menghampiri Hyunjin dan mengelus surainya.
" Apa ini yg membuatmu enggan keluar dan terus mengatakan malu kepada Mami ", tanya Irene dengan matanya yg berkaca-kaca.
Hyunjin melihat Papi Suho yg menatapnya khawatir, Yeji dan Chenle yg menatapnya bingung.
Hyunjin menunduk kemudian.
" Tak apa Nak, ada Mami dan Papi disini, kau ingin dia dipenjara, katakan pada Mami saja. " kata Irene. Hyunjin hanya menggeleng, meski ia membenci Han, namun entah mengapa ia tak ingin Han dipenjara.
" Gk Mih, ini sudah berlalu. "
" Tapi kalo kamu- "
" Hyunjin gk akan hamil Kan Mih ", tanya Hyunjin. Yeji dan Chenle yg mendengar itu pun terkejut.
" Mih Pih ini ada apa sih sebenernya ",
" Han Brengsek Jisung itu telah memperkosa Hyunjin kita ", kata Suho penuh kebencian.
Yeji dan Chenle menganga tak percaya.
" Apa Papi serius Pih - "
" Dia sendiri yv mengatakannya dan itu terjadi satu bulan yg lalu ", kata Suho.
Yeji mengepalkan kedua tangannya.
" Kita lakukan pemeriksaan pada Hyunjin Pih Mih ", kata Yeji. Hyunjin menggeleng tak mau.
" Apa-apaan aku lelaki aku tak akan hamil, iya kan Mih Pih Chenle ", tanya Hyunjin.
Dan semuanya bungkam.